Leicester City Pede Bisa Tumbangkan Manchester United

12 September 2019 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Leicester merayakan gol. Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Leicester merayakan gol. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Menghadapi Manchester United selalu menjadi pekerjaan yang rumit untuk Leicester City. Rekor pertemuan pun memihak kepada United; 'Iblis Merah' menang 7 kali dalam 10 perjumpaan terakhir di lintas kompetisi. Sementara, sisa 3 laga lainnya berakhir imbang.
ADVERTISEMENT
Musim lalu, United terlihat sangat superior dari The Foxes. The Red Devils meraih double atas Leicester --mereka memenangi pertandingan di Old Trafford maupun di King Power Stadium.
Namun, segala catatan buruk itu tak menjadi batu sandungan untuk Leicester kali ini. Sabtu (14/9/2019), Leicester akan bertandang ke Old Trafford dengan optimisme tinggi. Keyakinan itu diutarakan oleh gelandang Leicester, Marc Albrighton.
"Jika kamu melihat pertandingan kami menghadapi Bournemouth dari menit ke menit, kami berada dalam form yang bagus. Kami percaya diri untuk bisa mengalahkan Manchester United," tutur Albrighton, dilansir situs resmi klub.
Albrighton benar, Leicester tengah memukau penampilannya sejauh ini. Anak-anak asuh Brendan Rodgers belum terkalahkan pada empat laga Premier League musim ini. Catatan yang serupa dengan Liverpool dan Manchester City.
ADVERTISEMENT
Berjumpa Wolverhampton Wanderers dan Chelsea, Leicester sukses mendapatkan dua angka. Kemudian, berjumpa Sheffield United dan AFC Bournemouth, Juara Premier League musim 2015/16 itu meraih kemenangan. Start baik Leicester itu membikin mereka kini nangkring di posisi tiga klasemen dengan raihan delapan angka.
Musim ini, Leicester memang memainkan sepak bola yang agresif dan mengutamakan penguasaan bola. Catatan WhoScored, Ben Chilwell dan kolega membuat rata-rata 13,3 shots per laganya. Rata-rata penguasaan bola Leicester juga cukup tinggi dengan torehan 54,7%.
Tak hanya baik dalam kesuluruhan tim, individu-individu pemain Leicester juga memukau sejauh ini. James Maddison dan Jamie Vardy yang menjadi tumpuan di depan tampil sangat berbahaya di empat pertandingan awal Leicester.
Untuk Maddison, pemain yang beroperasi di sisi tepi penyerangan Leicester ini sudah mengemas dua assist dalam empat penampilannya. Adapun Vardy, tiga gol dan satu assist telah dibuat olehnya untuk Leicester di musim ini.
ADVERTISEMENT
Albrighton (kanan) berduel di laga menghadapi Bournemouth. Foto: REUTERS/Andrew Yates
Kehebatan Leicester berbanding terbalik dengan apa yang diraih oleh United di awal musim. Dari empat laga yang dimainkan, hanya sekali United menang. Sisanya, dua imbang dan sekali kalah diraih 'Setan Merah'. Masalah United semakin banyak bila menilik cara main mereka sejauh ini.
Penyelesaian akhir jadi kendala pasukan Ole Gunnar Solskjaer di dua pertandingan terakhir. Kala bersua Southampton di pekan keempat Premier League, United melepaskan 21 percobaan untuk mencetak gol dengan 8 di antaranya mengarah tepat sasaran. Sayang, cuma satu gol yang bisa diciptakan.
"Tidak ada alasan mengapa kami tidak bisa mengalahkan United. Kami datang ke sana dengan percaya diri yang penuh dan kami akan bermain seperti yang biasa kami lakukan," kata Albrighton.
ADVERTISEMENT