Leroy Sane: Dikritik Toni Kroos, Dibela Pep Guardiola

15 September 2018 14:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Leroy Sane merayakan golnya. (Foto: Reuters/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Leroy Sane merayakan golnya. (Foto: Reuters/Phil Noble)
ADVERTISEMENT
Leroy Sane adalah bintang masa depan Tim Nasional Jerman. Toni Kroos menyepakati pernyataan tersebut. Akan tetapi, pada saat yang bersamaan, gelandang Real Madrid itu memberikan kritik pedas. Kroos menilai, Sane tak pernah peduli dengan hasil pertandingan, apakah tim yang ia bela kalah ataupun menang.
ADVERTISEMENT
Sane akhirnya kembali mempekuat Jerman setelah dicoret dari skuat yang berangkat ke Piala Dunia. Kala itu, pelatih Joachim Loew mengambil ketetapan untuk memasukkan Julian Brandt ketimbang Sane. Namun, kehadiran Sane dalam skuat Die Mannschaft tak disambut antusias, terutama oleh Kroos.
"Terkadang, Anda tidak merasakan perbedaan dalam bahasa tubuh Sane ketika timnya menang atau kalah. Dia harus mengubah itu. Dia adalah pemain yang punya segalanya untuk jadi pemain kelas dunia, tetapi terkadang Anda harus mengingatkan dirinya untuk bermain lebih baik lagi," kata Kroos dalam jumpa pers jelang laga UEFA Nations League lawan Prancis, Jumat (7/9/2018) lalu, dilansir The Guardian.
Mendengar anak asuhnya mendapat penilaian negatif, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, tak tinggal diam. Eks pelatih Barcelona itu merespons penilaian Kroos terhadap sosok berusia 22 tahun tersebut. Menurut Guardiola, Sane adalah pemain muda bertalenta yang tak pernah bersikap buruk.
ADVERTISEMENT
"Leroy sosok yang baik, saya tak punya kata-kata buruk tentang dia. Ia juga adalah pemain penting, sangat penting, dan akan menjadi sosok vital bagi klub. Tak boleh ada yang meragukan tentang itu," kata Guardiola mengutip ESPNFC.
Apa yang dikatakan Guardiola dalam jumpa pers jelang laga pekan kelima Premier Leagues lawan Fulham itu tak bisa dikatakan berlebihan. Musim 2017/2018, eks Schalke 04 itu merangkum 12 gol dan 17 assist dari 36 penampilan bersama City di Premier League. Berkat torehan itu, Sane diganjar dengan predikat PFA Young Player of the Year.
Persoalannya, sampai pekan keempat Premier League musim 2018/2019 berjalan, pria kelahiran Essen, Jerman, itu belum pernah masuk sebelas awal The Citizens. Bahkan, dalam laga teraktual lawan Newcastle City, ia tak masuk dalam skuat.
ADVERTISEMENT
Pep Guardiola (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Pep Guardiola (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
Lantas, bagaimana tanggapan Guardiola menyoal minimnya menit bermain Sane musim ini?
"Itu tantangan bagi dia. Tak cuma dia, untuk semua pemain. Kami memliki banyak penyerang tajam serta gelandang yang pintar musim ini. Dan kami akan menilai mereka selama 11 bulan ke depan, tak cuma tiga minggu atau satu bulan," kata Guardiola.
"Ini bukan tentang 'saya tak suka dengan kamu' atau 'saya tertarik untuk memainkan yang ini atau yang lain', tidak seperti itu. Saya kenal mereka. Lagipula, ketika saya tak suka dengan satu pemain, saya akan menghampiri klub dan mengatakan, 'Saya tak ingin bekerja dengan pemain ini'. Artinya, semua pemain yang menjadi skuat City musim ini adalah pemain, yang saya pikir, ingin bekerja bersama dengan saya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Guardiola tak menampik bahwa ada persaingan yang ketat di internal tim, terlebih sejak bergabungnya Riyad Mahrez pada awal musim. Situasi tersebut, lanjut Guardiola, memang dibuat agar skuat City terus berupaya untuk menjaga level penampilannya.
"Leroy Sane akan merespons kondisi tersebut dengan cara yang benar. Ia merupakan pemain yang kompetitif. Ia sangat profesional. Musim lalu, ia juga dapat bersaing di internal tim karena Raheem Sterling bisa juga bermain di sayap kiri (pos yang bisa ditempati Sane)," tutup pelatih kelahiran Santpedor, Spanyol, tersebut.