Lewat Adu Penalti, Chelsea Tundukkan Lyon

8 Agustus 2018 4:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanguy Ndombele mendribel bola melewati Ethan Ampadu. (Foto: John Sibley/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Tanguy Ndombele mendribel bola melewati Ethan Ampadu. (Foto: John Sibley/Reuters)
ADVERTISEMENT
Chelsea butuh adu penalti untuk menang atas Lyon pada pertandingan International Champions Cup yang digelar di Stamford Bridge, Rabu (8/8/2018) dini hari WIB. Setelah bermain imbang 0-0 pada babak reguler, The Blues sukses menundukkan tamunya 5-4 pada babak tos-tosan.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari absennya Tibaut Courtois yang diisukan bakal hengkang, Chelsea secara umum memang tidak menurunkan kekuatan terbaik pada pertandingan ini. Praktis, dari semua pemain inti musim lalu, hanya Andreas Christensen dan Victor Moses yang dimainkan sejak awal oleh pelatih Maurizio Sarri dalam pakem dasar 4-3-3.
Sebaliknya, Bruno Genesio memperlakukan laga ini dengan lebih serius. Juga dalam formasi dasar 4-3-3, pelatih Lyon itu memainkan trisula mautnya, Memphis Depay, Mariano, dan Bertrand Traore sejak awal. Di lini tengah dan belakang pun Genesio menunjukkan keseriusannya dengan memainkan Tanguy Ndombele, Jeremy Morel, dan Anthony Lopes.
Tampil dengan skuat yang lebih kuat membuat Lyon mampu merepotkan Chelsea. Meski kalah tipis dari segi penguasaan bola (54% berbanding 46%), Lyon unggul dalam urusan penciptaan peluang. Lewat tusukan-tusukan Memphis dan Traore dari sayap serta akselerasi Ndombele dari tengah, mereka kerapkali membuat pertahanan Chelsea ketar-ketir.
ADVERTISEMENT
Salah satu peluang terbaik Lyon itu hadir saat laga memasuki menit ke-34. Melalui sebuah serangan balik, Memphis menemukan Houssem Aouar yang tengah berada di half-space. Bola pun disodorkan pada Aouar dan pemain 20 tahun itu tinggal berhadapan dengan kiper remaja Marcin Bulka. Namun, sepakannya masih melenceng di sisi kiri gawang Chelsea.
Di sisi lain, Chelsea tampak kesulitan mengatasi pressing dari para pemain Lyon. Namun, jelang turun minum mereka sempat memperoleh satu peluang emas via tendangan bebas. Willian Borges yang menjadi eksekutor sebetulnya sudah mampu mengarahkan bola ke gawang, tetapi kesigapan Lopes membuat upaya itu jadi sia-sia. Kegagalan Willian mencetak gol itu memastikan laga babak pertama berakhir tanpa gol.
Babak kedua dimulai dengan tempo lebih cepat daripada babak pertama. Hasilnya, jual-beli serangan pun langsung tercipta di sepuluh menit awal. Dari situasi ini, peluang terbaik datang dari Ruben Loftus-Cheek yang berhasil melewati kawalan Morel. Loftus-Cheek kemudian berhadapan satu-lawan-satu dengan Lopes. Akan tetapi, tendangan cungkilnya masih membentur tiang gawang.
ADVERTISEMENT
Reaksi Ruben Loftus-Cheek saat peluangnya gagal berbuah gol. (Foto: John Sibley/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Reaksi Ruben Loftus-Cheek saat peluangnya gagal berbuah gol. (Foto: John Sibley/Reuters)
Mudahnya Lyon dalam menyerang itu direspons Sarri dengan memasukkan trio Ross Barkley-N'Golo Kante-Jorginho menggantikan Loftus-Cheek, Danny Drinkwater, dan Tiemoue Bakayoko. Tak lama setelah dimasukkan, Jorginho dan Kante langsung membuat impak ketika si pemain Italia berhasil memberi umpan terobosan cantik bagi si gelandang Prancis. Sayang, penyelesaian akhir Kante dapat dipatahkan dengan mudah oleh Lopes.
Masuknya tiga pemain tadi kemudian diikuti pula dengan masuknya Eden Hazard, Olivier Giroud, Antonio Ruediger, Gary Cahill, Marcos Alonso, Cesar Azpilicueta, sampai Robert Green. Dengan masuknya para pemain ini, Chelsea memang jadi lebih dominan lagi. Namun, soal ketajaman, lain ceritanya.
Masuknya para pemain inti Chelsea itu, di sisi lain, membuat Lyon jadi kesulitan mendapat peluang. Pertandingan pun berakhir dengan skor imbang 0-0 dan harus dirampungkan via adu penalti.
ADVERTISEMENT
Pada babak adu penalti, lima penendang Chelsea berhasil menunaikan tugasnya. Sementara, satu pemain Lyon, yakni Ndombele, gagal setelah tendangannya diblok oleh Green. Chelsea pun berhak atas kemenangan 5-4.