news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Lewat Fabinho dan Keita, Liverpool Berharap

29 Mei 2018 17:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi para pemain Liverpool. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi para pemain Liverpool. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
ADVERTISEMENT
Liverpool menyambut musim 2018/19 lebih cepat. Salah satunya adalah bergerak lebih dulu meski bursa transfer musim panas belum dibuka.
ADVERTISEMENT
Ada banyak nama yang dikait-kaitkan oleh Liverpool di musim panas kali ini, mulai dari Nabil Fekir, Jan Oblak hingga Alisson Becker. Isu bergabungnya nama-nama tersebut semakin kencang setelah The Reds gagal di final Liga Champions 2018.
Benar saja. Dua hari sejak final Liga Champions atau Selasa (29/5/2018) dini hari WIB, Fabinho diperkenalkan sebagai penggawa Liverpool yang baru. Ia didatangkan dari AS Monaco dengan nilai 45 juta euro dan diikat dalam kontrak jangka panjang.
Fabinho didatangkan karena isu kepergian salah satu pilar mereka, Emre Can, ke Juventus makin kuat. Ditambah kemungkinan banderol Fekir yang melonjak, Liverpool mau tidak mau mencari opsi yang lain dan pilihan tersebut jatuh ke Fabinho.
Sebelumnya, Fabinho dikenal sebagai pilar utama pertahanan Monaco dalam lima musim terakhir. Selama periode tersebut, pemain asal Brasil ini berhasil mencatatkan 233 penampilan di semua ajang dan membukukan 31 gol.
ADVERTISEMENT
Fabinho menjadi pemain kedua yang bergabung dengan Liverpool per musim 2018/19. Sebelumnya, mereka telah mengumumkan pembelian Naby Keita dari kesebelasan Bundesliga, RasenBallsport Leipzig, Agustus 2017 lalu.
Keberadaan Fabinho dan Keita membuat posisi James Milner dan Georginio Wijnaldum di tim utama bakal tergusur. Dengan catatan yang lebih baik, Fabinho dan Keita bisa jadi bakal menjadi pilihan utama Juergen Klopp.
Persoalan yang ditimbulkan Milner dan Wijnaldum memang cukup pelik. Di balik kekalahan Liverpool 1-3 dari Real Madrid pada final Liga Champions 2018 lalu, tampak bagaimana keduanya tidak mampu memberikan peran seperti yang diharapkan.
Milner tampil mengecewakan dalam partai tersebut. Ia tak mampu mengerjakan tugas utamanya dalam pertandingan: menjadi jembatan antara lini belakang dan depan. Jeleknya lagi, ia gagal memenangi duel udara dan tekel yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Gelandang Monaco, Fabinho. (Foto: Reuters/Jean-Pierre Amet)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Monaco, Fabinho. (Foto: Reuters/Jean-Pierre Amet)
Wijnaldum tak lebih baik. Ditugaskan untuk mendukung kinerja lini depan, Wijnaldum hanya mampu membukukan satu umpan kunci sepanjang pertandingan. Buruknya, pemain asal Belanda ini hanya menciptakan tiga sentuhan di dalam kotak penalti Real.
Nah, ketidakmampuan Milner dan Wijnaldum ini yang coba diharapkan oleh Klopp dari Fabinho. dan Keita. Melihat statistik musim lalu, keduanya punya kemampuan yang lebih baik ketimbang Milner dan Wijnaldum.
Fabinho dikenal sebagai salah satu pengawal pertahanan terbaik di Ligue 1. Dengan tinggi badan yang mencapai 188 cm ia bisa memenangi duel udara dengan mudah. Pun demikian dengan kaki panjangnya yang membuatnya bisa dengan mudah melepaskan tekel.
Deskripsi tersebut terlihat dari catatan statistiknya di Ligue 1 musim lalu. Dari 31 pertandingan yang dimainkan, ia menciptakan 1,81 tekel berhasil, 1,1 take ons sukses, dan 65 % kemenangan duel udara per laga.
ADVERTISEMENT
Jumlah tersebut jauh lebih baik ketimbang catatan Milner di Premier League musim lalu. Selama diberi kepercayaan, ia hanya mampu membukukan rata-rata 1,06 tekel berhasil, 0,34 take ons sukses dan 56,76 kemenangan duel udara per pertandingan.
Keita dalam sebuah laga Liga Champions. (Foto: AFP/John MacDougall)
zoom-in-whitePerbesar
Keita dalam sebuah laga Liga Champions. (Foto: AFP/John MacDougall)
Berbeda dengan Fabinho, Keita lebih ofensif. Postur tubuhnya yang pendek membuatnya jarang terlibat dalam duel udara. Kelemahan tersebut ditutupinya dengan dribel yang begitu apik dan sepakan terarah.
Musim lalu, Keita berhasil membukukan 32 umpan kunci dan lima assist dari 25 pertandingan Bundesliga. Catatan tersebut lebih baik ketimbang milik Wijnaldum yang hanya mencapai 19 umpan kunci dan dua assist, meski di sisi lain ia bermain dalam 32 laga Premier League.
Satu hal lain yang bisa diberdayakan oleh Liverpool dari Keita adalah kemampuannya sebagai inisiator serangan balik. Dengan 1,64 intersep dan 81% akurasi umpan, ia bisa saja menjadi senjata The Reds untuk menyambut musim depan.
ADVERTISEMENT
Melihat penampilan Fabinho dan Keita di kesebelasan lamanya, Milner dan Wijnaldum memang patut waspada. Satu yang pasti: baik Milner dan Wijnaldum harus segera merelakan tempatnya di tim utama.