Lewat Telepon, Boateng Tolak Tawaran Mourinho

Jerome Boateng tak ingin tinggalkan Bayern Muenchen. (Foto: Christof STACHE / AFP)

Lewat sambungan telepon, Jerome Boateng memutus harapan Manchester United dan Jose Mourinho untuk mendatangkannya ke Old Trafford pada jendela transfer musim panas 2018.

Nama pemain berusia 30 tahun tersebut mencuat ke pasar transfer pada bulan Juli hingga awal Agustus. Dua klub, yakni United dan Paris Saint-Germain (PSG), berada di barisan terdepan dalam perburuan tanda tangan Boateng. Namun, United dikabarkan lebih berhasrat mendatangkannya lantaran tak bisa mendatangkan Toby Alderweireld.

Isu ini kian berkembang setelah sang pemain juga dikabarkan ingin meninggalkan Bayern Muenchen setelah mengabdi selama tujuh musim lamanya dan ingin mencari tantangan baru di luar Bundesliga Jerman. Akan tetapi, hingga bursa transfer Premier League ditutup pada Kamis (9/8/2018), rumor kepindahan Boateng ke United tak jadi kenyataan.

Lantas, pada akhirnya United pun tak mendatangkan nama lain di pos pemain belakang setelah proses transfer Boateng tak berjalan. Eks pemain Hamburger SV tersebut akhirnya membeberkan alasannya tidak mengambil tawaran dari United.

"Saya memang mendapat tawaran dari PSG dan United, saya menanggapi mereka. Namun, bukan karena saya ingin meninggalkan Muenchen," kata Boateng kepada Bild dilansir ESPN.

"Itu bukan keputusan karena ingin keluar, tetapi lebih kepada sensasi mendapat tantangan baru. Namun, di Muenchen saya merasa benar-benar bersaing di salah satu klub terbesar di dunia," ujar penggawa Timnas Jerman itu menambahkan.

Boateng pun membenarkan kabar yang menyebutkan bahwa ia menolak tawaran United dengan langsung menghubungi Mourinho pada bulan Agustus. Boateng yang pernah membela Manchester City pada musim 2010-11 itu memutuskan untuk tidak kembali ke kota Manchester.

Jerome Boateng menyundul bola. (Foto: Javier Soriano / AFP)

"Saya menghubungi Mourinho dan mengatakan pada dirinya bahwa sebuah kehormatan untuk saya dan berterima kasih padanya soal ketertarikannya membawa saya ke United. Saya menjelaskan padanya alasan saya tidak bergabung."

"Sangat sulit bagi saya untuk meninggalkan Muenchen. Jika saya melakukannya (pindah), semua harus ada di atas klub ini," ucap Boateng.

Selama membela Die Roten, Boateng memang bergelimang gelar. Tercatat ada enam gelar Bundesliga, tiga DFB-Pokal, satu DFL Supercup, satu Liga Champions, dan satu Piala Super UEFA di kabinet trofi Boateng.

Selain torehan prestasi yang membuat Boateng sulit meninggalkan Allianz Arena, kehadiran Niko Kovac sebagai juru taktik anyar Muenchen juga menjadai salah salah satu faktor yang membulatkan tekadnya untuk bertahan lebih lama di Jerman.

"Niko Kovac selalu bisa memberikan saya sebuah perasaan bahwa kehadiran saya sangat penting buat dirinya dan klub ini," pungkas Boateng.