Liga 1 Sudah Punya Sponsor, Disampaikan Selepas Pemilu

Laga pekan ke-31 Liga 1, PSM Makassar vs Persija Jakarta. Foto: Dok. Media Persija

Jadwal Liga 1 2019 sudah mulai disebar oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi. Meski masih berbentuk draf, sepak mula untuk partai pembuka sudah diketahui.

Persija Jakarta vs Semen Padang akan menjadi partai pembuka yang digelar pada 8 Mei 2019. Rencananya, kedua kesebelasan akan bersua mulai pukul 20:30 WIB.

Selain draf jadwal, PT LIB juga turut menyertakan Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) untuk bekerja sama mengawal kompetisi musim ini sebagai ofisial penyiaran. Perusahaan yang sudah berdiri sejak 1983 ini sejatinya mengawal Liga 1 sejak 2017.

Jika PT LIB sudah melibatkan EMTEK, operator kompetisi harus kehilangan sponsor utama mereka pada musim ini. Ya, pekan lalu, Komisaris Interim PT LIB, Gusti Randa, menyatakan bahwa Liga 1 musim ini tak lagi didukung oleh Go-Jek.

Direktur Utama PT LIB, Dirk Soplanit. Foto: Alan Kusuma/kumparan

Lantas, siapa-siapa saja yang akan ikut andil menyukseskan gelaran Liga 1 tahun ketiga kali ini? Direktur PT LIB, Dirk Soplanit, memberikan penjelasan.

''Pertama untuk sponsor, ya. Kami sudah ada sponsor dan tidak hanya tunggal saja, ada beberapa. Tetapi, untuk saat ini kami belum bisa sampaikan karena tahapannya masih berjalan dan masih harus dituntaskan. Intinya kami masih dalam tahap finalisasi,'' kata Dirk.

''Dan pada prinsipnya, sudah adanya sponsor yang pada akhirnya kami berani untuk menetapkan kick-off di tanggal 8 Mei nanti. Saat ini, tahapan sedang berjalan dan nanti selepas Pemilu kira-kira akan kami sampaikan,'' imbuhnya.

Dirk juga menjelaskan bahwa pihaknya memang sengaja merilis jadwal berupa draf. Sebab sebelum merilis jadwal resmi, PT LIB terlebih dahulu meminta feedback klub-klub dan akan membicarakan detailnya saat managers meeting.

Agenda managers meeting akan digelar pada awal Mei mendatang. Pada kegiatan itu juga, PT LIB juga akan memaparkan rincian dana distribusi bagi setiap klub kontestan.

''Yang kedua, soal dana distribusi. Dua tahun lalu, setiap klub dapat dana distribusi sebesar Rp 7,5 miliar. Bedanya, tahun kedua itu 'kan tidak full karena dibagi dua pembayaran. Sebesar Rp 5 miliar untuk pembiayaan klub dan Rp 2,5 miliar untuk dana klub mengakomodir kompetisi usia muda.''

''Diharapkan memang tidak berubah dari tahun lalu, ya. Karena program PSSI yang kompetisi usia muda tetap dengan anggaran seperti tahun lalu. Intinya, kami akan sampaikan di agenda managers meeting," ucap Dirk.

"Saat ini, seperti yang sudah saya sampaikan, kami masih komunikasikan baik ke sponsor dan juga klub-klub. Saya rasa, update-nya itu dulu,'' jelas Dirk.