Liga Champions: Bisakah Napoli Kembali Sulitkan Liverpool?

17 September 2019 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah di laga Liverpool vs Napoli. Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Salah di laga Liverpool vs Napoli. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Seperti musim lalu, Napoli dan Liverpool berada dalam satu grup di Liga Champions musim ini. Kedua tim ini pun bakal langsung beradu pada pertandingan pekan perdana yang dihelat di San Paolo, Rabu (18/9/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Memang, grup yang dihuni Napoli dan Liverpool saat ini tak ketat. RB Salzburg dan KRC Genk menemani kedua tim ini di Grup E. Berbeda dengan musim lalu, di mana Napoli dan Liverpool berada di Grup C bersama Paris Saint-Germain dan FK Crvena Zvezda.
Dengan kata lain, Napoli dan Liverpool tak harus berjuang sekeras musim lalu untuk sekadar lolos ke babak 16. Itu, tentu saja, hitung-hitungan di atas kertas.
Meski begitu, pertemuan Napoli dan Liverpool kali ini boleh jadi bakal tetap berjalan sengit. Dalam perspektif Napoli, misi balas dendam siap dieksekusi. Musim lalu, I Partonepei gagal ke babak 16 Liga Champions akibat takluk 0-1 dari Liverpool di Anfield.
Di sisi lain, Liverpool sendiri juga bakal berusaha memutus catatan tak bagus mereka kala tampil sebagai tim tandang di Liga Champions, terutama di fase grup. Musim lalu mereka selalu kalah dengan catatan kebobolan 7 gol.
ADVERTISEMENT
Salah satu kekalahan itu diderita saat melawan Napoli. Kala itu, Liverpool sama sekali tak bisa melancarkan satu tembakan tepat sasaran. Derita 'Si Merah' kemudian dilengkapi dengan gol menit akhir yang diciptakan Lorenzo Insigne. Napoli pun menang 1-0.
Sama-sama Panas, juga Punya Masalah di Lini Belakang
Baik Napoli dan Liverpool bakal menjalani pertandingan ini dengan modal baik. Sabtu (14/9/2019) silam, Napoli menggapai kemenangan 2-0 atas Sampdoria. Di hari yang sama, Liverpool juga berhasil menggilas Newcastle United dengan skor 3-1.
Kalidou Koulibaly dan Lorenzo Insigne usai laga Napoli vs Fiorentina. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
Kita bahas Napoli terlebih dahulu. Sejauh musim ini bergulir, terlihat jelas Napoli tak memiliki masalah berarti dalam urusan mencetak gol. Semua berkat Ancelotti dan anak-anak asuhnya yang begitu cerdik membaca situasi pertandingan.
ADVERTISEMENT
Pakem utama Napoli sendiri adalah 4-4-2, dan serangan dalam sistem ini dibangun melalui kombinasi umpan pendek dan panjang yang cepat. Alur utama serangan sendiri muncul dari sisi sayap. Jika diperlukan, formasi ini sendiri bakal berubah menjadi 2-4-4.
Namun, ini bukan satu-satunya variasi taktikal Napoli di era Ancelotti. Di satu laga, Ancelotti juga dapat bermain dalam pakem 4-4-1-1 dan 4-2-1-3. Itu, tentu saja, jika serangan Lorenzo Insigne cs. dari flank kiri dan kanan gagal membuahkan hasil. Selain itu, Ancelotti juga sungguh efektif dalam memanfaatkan substitusi.
Bukti berhasilnya taktik Napoli dalam mencetak gol tentu sudah jelas. Jika menghitung hasil melawan Sampdoria, mereka selalu mencetak 2 gol atau lebih musim ini. Impresif.
ADVERTISEMENT
Melawan Liverpool nanti, Arkadiusz Milik terpaksa absen karena cedera. Beruntungnya, Napoli masih punya penyerang lain untuk menjadi tandem Dries Mertens sebagai ujung tombak. Seperti sang kapten Insigne hingga pemain anyar Hirving Lozano.
Ironisnya, kinerja Napoli dalam menyerang berbanding terbalik ketika bertahan. Laga melawan Napoli tadi merupakan satu-satunya laga di mana sang kiper Alex Meret tak kebobolan.
Kiper Napoli, Alex Meret. Foto: GERARD JULIEN / AFP
Sebelumnya, Napoli memiliki catatan kebobolan minimal 3 gol di setiap pertandingan. Selain kesalahan individual, Napoli secara kolektif mudah panik ketika dihadapkan dengan serangan balik.
Silakan lihat pertandingan Juventus versus Napoli pada akhir Agustus silam. Di menit ke-16, Napoli memiliki kans untuk mencetak gol via tendangan sudut. Tetapi, Juventus berhasil mengubahnya menjadi peruntungan untuk mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Serangan balik cepat dilancarkan I Bianconeri dari kotak penalti sendiri. Setelah mendribel bola dari tengah lapangan, Douglas Costa melancarkan umpan kepada Danilo di kotak penalti. Danilo pun sukses mencetak gol. Laga ini berakhir 3-4 untuk Napoli.
Sekarang kita bahas Liverpool. Gol Juventus ke gawang Napoli tadi cukup mirip dengan gol terakhir Liverpool saat menang 3-1 atas Burnley pada Desember 2018.
Alisson Becker, yang menjadi inisiator gol tersebut, boleh jadi tak bisa tampil untuk Liverpool karena cedera hingga Oktober mendatang. Tetapi, Liverpool masih punya Virgil van Dijk, dan bek Belanda ini juga andal dalam melancarkan umpan.
Selayaknya Napoli, Liverpool juga andal membombardir lini pertahanan lawan. Di setiap pertandingan pada musim ini, pasukan Juergen Klopp minimal mencetak 2 gol. Catatan impresif ini sendiri muncul bukan tanpa sebab jelas.
ADVERTISEMENT
Pemain Liverpool Sadio Mane (kiri) menendang bola ke arah gawang Chelsea pada pertandingan Piala Super Eropa di Vodafone Arena, Istanbul, Turki. Foto: REUTERS / John Sibley
Perlu diingat, musim ini merupakan musim keempat Liverpool tampil dengan sistem 4-3-3 ala Klopp. Untuk musim ini sendiri, performa Sadio Mane dan Roberto Firmino sebagai tandem Mohamed Salah di lini serang meningkat drastis.
Begitu juga dengan Andrew Robertson dan Trent Alexander-Arnold, duo full-back yang makin andal dalam melancarkan umpan. Robertson sendiri diragukan tampil melawan Napoli karena cedera. Tetapi, Liverpool masih punya James Milner.
Melawan Napoli nanti, lini tengah Liverpool juga tampaknya bakal berada dalam kondisi terbaik. Pasalnya, Jordan Henderson sengaja diistirahatkan saat melawan Newcastle. Henderson merupakan gelandang box-to-box yang diberkati dengan stamina yang kuat.
Namun, performa pertahanan Liverpool sejauh ini belum dikatakan impresif. Sampai saat ini, mereka belum pernah mengakhiri pertandingan dengan kondisi nirbobol.
ADVERTISEMENT
Mulai dari organisasi back-four yang buruk, hingga kesalahan individual sang kiper pengganti Adrian San Miguel menjadi faktor di balik ini semua. Masalah ini bisa saja merugikan Liverpool saat melawan Napoli kelak.
Pemain yang Paling Harus Diperhatikan
Untuk Napoli, ada dua pemain yang bisa kamu perhatikan. Pertama, Fabian Ruiz. Playmaker asal Spanyol ini memang belum membukukan gol atau assist untuk Napoli. Tetapi, kemampuannya dalam melancarkan umpan tentu tak usah diragukan lagi.
Dries Mertens (kiri) dan Fabian Ruiz melakukan selebrasi usai mengantarkan Napoli menang atas Crvena Zvezda. Foto: Reuters/Ciro De Luca
WhoScored mencatat, rata-rata per laga Ruiz melancarkan 1,7 umpan kunci. Persentase akurasi operannya pun juga melewati angka 90%. Selain operan, dribel dan tembakan menjadi keunggulan lain yang dimiliki Ruiz.
Berikutnya, tentu saja, Dries Mertens. Rata-rata, dia melepas 4,5 tembakan per laga dan sudah mencetak 3 gol musim ini. Selain itu Mertens juga sudah mencetak 10 gol di Liga Champions sejak bergabung dengan Napoli. Itulah sebab penyerang Belgia ini harus diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Roberto Firmino merayakan keberhasilan menjadi eksekutor penalti di pertandingan Piala Super Eropa menghadapi Chelsea. Foto: Reuters/Murad Sezer
Dari sisi Liverpool, tidak ada yang lebih menarik untuk diperhatikan daripada Roberto Firmino. Setelah beberapa musim, akhirnya Firmino bisa menunjukkan perkembangan signifikan dalam melakoni tugasnya sebagai false-nine.
Penyerang Brasil ini sendiri sudah mencetak 2 gol dan 3 assist sepanjang musim ini bergulir. Salah satu assist diciptakan Firmino dengan sensasional saat menghadapi Newcastle. Melawan Napoli, tentu Firmino ingin tren positifnya berlanjut.