Liverpool Menatap Laga Melawan Roma di Olimpico dengan Kewaspadaan

2 Mei 2018 1:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wijnaldum dijaga oleh Kolarov. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Wijnaldum dijaga oleh Kolarov. (Foto: Reuters/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Liverpool membawa modal positif dalam lawatan mereka ke markas AS Roma, Stadio Olimpico, pada pertandingan semifinal leg kedua Liga Champions yang bakal tersaji Kamis (4/5/2018) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Kemenangan 5-2 yang didapatkan oleh skuat Juergen Klopp barang pasti membikin The Reds diuntungkan sekaligus diunggulkan untuk bisa lolos ke partai puncak Liga Champions, yang terakhir kali mereka rasakan pada 2007 silam. Namun, Roma bukanlah tim sembarangan di Liga Champions musim ini.
I Giallorossi untuk pertama kalinya menjejakkan kaki di semifinal kompetisi tertinggi antarklub Eropa ini sejak terakhir merasakannya pada 1984. Cara mereka meraih prestasi tersebut pun mengesankan. Roma meyingkirkan Barcelona setelah melakukan comeback luar biasa di perempat final leg kedua.
Roma yang keok 1-4 di Camp Nou berhasil meraih kemenangan 3-0 di Olimpico dan meloloskan mereka karena unggul gol agresivitas tandang. Dengan skor 2-5, keuntungan agresivitas gol tandang itu kembali dimiliki Roma.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari kondisi ini, gelandang Liverpool asal Belanda, Georginio Wijnaldum, menegaskan bahwa dirinya dan rekan-rekannya mewaspadai betul kualitas Roma, khususnya ketika bermain di kandang. Namun, Wijnaldum juga menyebut timnya tidak merasa gentar menghadapi tekanan publik Olimpico.
"Setelah laga selesai (leg pertama) tentu saja banyak yang kecewa karena kami kebobolan dua gol, tetapi kami menang 5-2 dan kami senang. Saya pikir kami mendominasi pertandingan dan menjadi tim yang lebih baik dan pantas menang," kata Wijnaldum saat konferensi pers jelang laga dilansir Football-Italia.
"Kami menganggap satu kaki kami belum ada di final. Anda baru bisa melaju ke final dengan dua kaki. Hal-hal ajaib terjadi di pertandingan di Liga Champions sebelumnya dan Roma sudah menunjukkan mereka bisa membalikkan keadaan melawan Barcelona. Kami juga menunjukkan kami dapat mengontrol pertandingan dan unggul atas Manchester City."
ADVERTISEMENT
"Kami adalah dua tim yang sedang memiliki kepercayaan diri. Yang satu membalikkan keadaan, satunya lagi mempertahankan keunggulan. Ini akan menjadi pertandingan yang menarik dan kami tidak takut, tetapi kami sadar betul kualitas Roma seperti apa," tambahnya.
Pemain Liverpool merayakan gol Salah. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Liverpool merayakan gol Salah. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
Selain soal kesiapan tim, Wijnaldum juga mengomentari kejadian yang menimpa salah satu pendukung Liverpool, Sean Cox, yang saat ini sedang kritis usai dianiaya dua suporter Roma di sebuah pub dekat Stadion Anfield.
Menurut pemain berusia 27 tahun itu, kejadian ini sedikit banyak mengagetkan para pemain Liverpool. Tetapi, dia juga berharap para suporter yang datang langsung ke Roma bisa fokus untuk memberikan dukungan penuh dan memberi energi positif. Tentu saja, Wijnaldum dan Liverpool tidak mengharapkan hal serupa akan terjadi lagi.
ADVERTISEMENT
"Kami baru mengetahui kejadian itu (kekerasan kepada Sean, red) keesokan harinya dan tentu saja sangat disayangkan mengetahui seseorang telah terluka. Kami sangat terpukul, tetapi Anda harus memikirkan hal yang lainnya juga dan terus melanjutkan tugas. Tentu kami merasakannya karena semua orang harusnya bisa menikmati pertandingan dengan aman. Kekerasan seperti ini tidak boleh terjadi," paparnya.
"Nyanyikan (chant) sebanyak yang Anda bisa, sekeras yang Anda bisa, dan dukung kami. Sangat bagus melihat para pendukung datang langsung ke Roma untuk mendukung kami. Saya berharap mereka akan bernyanyi dengan keras," pesan Wijnaldum kepada suporter Liverpool.