Lucarelli Pensiun Usai Antarkan Parma Kembali ke Serie A

28 Mei 2018 19:59 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lucarelli pensiun. (Foto: Dok. Parma)
zoom-in-whitePerbesar
Lucarelli pensiun. (Foto: Dok. Parma)
ADVERTISEMENT
Rasanya tak berlebihan jika kita mengatakan bahwa loyalitas Alessandro Lucarelli terhadap Parma Calcio setara dengan rasa cinta Alessandro Del Piero terhadap Juventus. Seperti Del Piero, pemain yang memulai kariernya di Piacenza itu tak memilih jalan mudah saat timnya harus degradasi.
ADVERTISEMENT
Saat Parma terpaksa harus ke Serie D pada musim 2015/2016 akibat perkara finansial, Lucarelli malah bersumpah setia bersama Parma hingga Gialloblu kembali ke Serie A. Fast-forward ke masa kini, maka kita akan mendapati fakta bahwa kapten kelahiran Livorno itu berhasil menuntaskan sumpahnya. Parma resmi menjadi tim pertama di sepak bola Italia yang sukses tiga kali promosi secara beruntun.
Pada musim 2015/2016, Parma berhasil promosi ke Serie C setelah sukses menjadi kampiun Serie D. Semusim kemudian, Parma mendapatkan tiket promosi ke Serie B setelah mengalahkan Alessandria 2-0 di partai final babak play-off Serie C. Di musim ini, Parma berhasil mengakhiri musim di peringkat kedua Serie B.
Kini, usia Lucarelli sudah 41 tahun. Kaki-kakinya sudah tak kuat lagi untuk bergerak di atas lapangan selama 90 menit, begitu pula napasnya. Maka, Lucarelli mengambil keputusan untuk menyudahi ceritanya sebagai pesepak bola. Keputusan yang direspons manajemen Parma dengan memensiunkan nomor punggung 6 yang identik dengan Lucarelli.
ADVERTISEMENT
Karena Parma sudah seperti kulit tubuhnya, maka Lucarelli pun begitu sentimentil dalam pidato perpisahannya. Dalam pidato perpisahannya itu, ia mengenang segala cerita yang ia dapatkan dari 333 penampilannya bersama Parma terhitung sejak 2008.
“Saya datang ketika klub ini berada di Serie B dan kemudian, kami promosi ke Serie A. Lalu, kami bisa sampai ke babak kualifikasi Liga Europa,” ujar Lucarelli.
“Namun, di bagian kedua karier saya di sini, saya melihat kami bersatu menepis segala masalah yang ada. Untuk penggemar Parma, saya berani melangkah ke depan, menjadi teman, menjadi simbol kelahiran kami yang baru. Menjadi sang kapten.”
“Setelah bangkut, saya bilang, ‘Saya akan mati bersama Parma dan bersama Parma pula saya ingin terlahir kembali’. Terima kasih kepada para penggemar dan rekan-rekan saya, pada akhirnya, kami berhasil melakukannya,” tambah Lucarelli.
ADVERTISEMENT
Grazie, legend!