Luciano Leandro Resmi Menjadi Pelatih Persipura

22 Januari 2019 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peryaan gol para pemain Persipura Jayapura. (Foto: Dok. PT LIB)
zoom-in-whitePerbesar
Peryaan gol para pemain Persipura Jayapura. (Foto: Dok. PT LIB)
ADVERTISEMENT
Persipura Jayapura menjadi tim misterius di bursa transfer. Tak terdengar aktivitas 'Mutiara Hitam' dalam memburu pemain. Bahkan, kursi pelatih mereka sempat mengalami kekosongan.
ADVERTISEMENT
Keheningan tersebit dipecahkan oleh manajemen pada Selasa (22/1/2019). Melalui Ketua Umum Benhur Tomi Mano, Persipura mengumumkan sosok pelatih kepala untuk kompetisi musim 2019. Adalah Luciano Leandro yang bakal menukangi Boaz Solossa dan kolega.
"Dia sangat mengenal sepak bola Indonesia sehingga kami berharap adaptasi mudah dilakukan. Pada Jumat (25/1), dia akan berangkat dari Rio de Janeiro ke Jakarta. Selanjutnya, ia langsung menuju ke Gorontalo untuk bergabung dengan tim. Persipura akan menghadapi Persidago Gorontalo di babak 32 besar Piala Indonesia pada 28 Januari," kata Benhur.
Sementara itu, Luci --sapaan akrab Luciano-- akan didampingi dua asisten yang sudah lama di Persipura, yaitu Lydio dan Alan Haviludin. Luci sendiri mengaku tak masalah jika 'Mutiara Hitam' sudah menyiapkan tim pelatih yang akan menemaninya.
ADVERTISEMENT
"Saat kami membahas pelatih fisik, rupanya Luci sudah mengenal Lydio. Dia menyampaikan tidak keberatan dan senang bila dibantu oleh Lydio. Luci menilai ada keuntungan jika Lydio berada di jajaran pelatih. Pasalnya, Lydio mengenal baik pemain Persipura. Lydio juga bisa membantu Luci beradaptasi dengan pemain. Begitu juga kehadiran Alan yang bisa memudahkan Luci," ujar Benhur.
Benhur memang tak asal menunjuk Luci karena sosok asal Brasil ini sudah mengenal kultur sepak bola Tanah Air. Luci datang ke Indonesia pada 1995 sebagai pemain PSM Makassar. Pria berusia 51 tahun itu langsung menjadi primadona kala itu. Berposisi sebagai gelandang serang, Luci mengenakan nomor 10. Tahun pertamanya di Indonesia boleh dibilang manis. Ia membawa Juku Eja--julukan PSM--- ke final Liga Indonesia 1995/96.
ADVERTISEMENT
Empat tahun membela PSM, Luci memang tak membawa gelar satu pun. Ia kemudian hijrah ke Persija pada musim 2000/01. Pada musim pertama bersama 'Macan Kemayoran', ia langsung mempersembahkan gelar juara liga. Menariknya, Luci mengalahkan PSM di laga final 3-2.
Ia kemudian gantung sepatu pada 2004. Luci sibuk mengurusi bisnis hotel yang dibuat di Makassar dan mendalami ilmu kepelatihan di negaranya. Bahkan, Luci sempat menukangi PSM pada 2016.
Gagal bersama PSM, Luci tak patah arang. Dia kembali menimba ilmu kepelatihan di Brasil. Tercatat, Luci mengikuti kursus lisensi A Pro CBF (Federasi Sepak Bola Brasil) dan sempat menjadi Direktur Teknik klub Seri C Brasil, Macae Esporte.
Kembalinya Luci di Indonesia tentu menarik dinantikan. Kesuksesan menjadi pemain tak usah diragukan. Ia tinggal melakukan pembuktian kalau karier kepelatihannya juga mentereng seperti saat masih aktif bermain.
ADVERTISEMENT