Luciano Spalletti: Kami Masih Terlalu Naif

8 Desember 2018 8:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spalletti dalam laga Juventus vs Inter Milan. (Foto: REUTERS/Stefano Rellandini)
zoom-in-whitePerbesar
Spalletti dalam laga Juventus vs Inter Milan. (Foto: REUTERS/Stefano Rellandini)
ADVERTISEMENT
Raut kekesalan dan kebingungan menghiasi wajah pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti, saat ia meninggalkan lapangan selepas laga Juventus vs Inter Milan. Kebingungannya ini menghasilkan kritik yang ia tujukan langsung kepada para pemainnya.
ADVERTISEMENT
Bertandang ke Allianz Stadium menghadapi Juve, dalam laga pekan 15 Serie A musim 2018/19, Sabtu (8/12/2018) dini hari WIB, Inter harus rela menderita kekalahan tipis dengan skor 0-1. Gol tunggal kemenangan Juve dalam pertandingan ini dicetak oleh Mario Mandzukic, memanfaatkan umpan dari pemain yang musim lalu menjalani masa peminjaman di Inter, Joao Cancelo.
Dalam pertandingan ini, dari segi permainan, Inter sebenarnya tidak kalah-kalah amat dari Juve. Dari segi penguasaan bola, kedua tim mencatatkan persentase yang sama, yakni 50%. Dari segi tembakan yang dilepaskan, total tembakan yang dilepas kedua tim juga tidak berbeda jauh, yakni 18 berbanding 12. Inter masih mampu memberikan perlawanan di pertandingan ini.
Namun, menurut Spalletti, ada satu hal yang membuat Inter kalah dari Juve dalam pertandingan ini: inkonsistensi. Di mata Spalletti, ada beberapa momen ketika para pemainnya menunjukkan respons dan menggunakan pendekatan yang salah dalam sebuah situasi yang terjadi di pertandingan. Hal ini ia jelaskan dalam sesi jumpa pers setelah laga.
ADVERTISEMENT
"Pertandingan macam ini harusnya dimainkan dengan pendekatan khusus yang dilakukan secara konsisten. Para pemain harus paham momen-momen penting dalam laga besar macam ini, seperti bagaimana caranya menangani tekanan lawan dan bagaimana caranya membuat bola tetap dialirkan oleh 10 pemain di atas lapangan dengan efektif," ujar Spalletti, dilansir Football Italia.
"Kami memang melakukannya dengan baik, namun ada beberapa momen dan situasi yang gagal diinterpretasi dan direspons oleh para pemain saya dengan baik, sementara para pemain Juventus merespon semua momen dan situasi itu dengan benar. Itulah yang jadi faktor pembeda kami dengan mereka di laga ini," tambahnya.
Pada babak pertama, Inter bermain baik dengan menahan gempuran para pemain Juventus. Namun, memasuki babak kedua, penurunan permainan ditunjukkan oleh para pemain Inter sehingga Juve dapat memanfaatkan celah tersebut untuk mencetak gol lewat Mandzukic.
ADVERTISEMENT
Tapi, Spalletti menilai bahwa kesalahan timnya di pertandingan tersebut bukan hanya itu saja. Ada beberapa kesalahan kecil lain yang membuat Inter pada akhirnya kalah, terutama ketika Inter sudah tertinggal 0-1. Alih-alih mengejar, mereka justru malah tertelan oleh permainan Juve yang semakin membaik.
Beda ekspresi pemain Juventus dan Inter sesudah laga. (Foto:  REUTERS/Massimo Pinca)
zoom-in-whitePerbesar
Beda ekspresi pemain Juventus dan Inter sesudah laga. (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)
"Ada satu insiden ketika kami menembus pertahanan mereka, namun justru gagal mencetak gol atau mengirimkan bola ke lini serang. Hal-hal semacam itu yang bisa membuat perbedaan, sebagaimana kami juga terus berusaha untuk main konsisten selama 90 menit," ujar Spalletti.
"Kadang ada pemain yang terlalu lambat, terlalu banyak bicara, atau sulit menyesuaikan diri dengan lain. Tapi ya, melihat para pemain saya bisa menekan, berlari, dan bertahan dengan baik, setidaknya masih ada hal baik yang bisa kami lakukan. Sialnya, Juventus lebih pintar, dan kami masih terlalu naif," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Akibat dari kekalahan ini, Inter pun gagal menyamai poin Napoli yang ada di peringkat kedua klasemen sementara Serie A. Napoli sendiri memiliki kesempatan untuk mengejar Juventus karena baru akan menjalani laga pekan 15 pada Sabtu (8/12) malam WIB.