Luis Alberto dan Immobile Bawa Lazio Menang atas Apollon

21 September 2018 1:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan gol para pemain Lazio di laga melawan Apollon Limassol. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol para pemain Lazio di laga melawan Apollon Limassol. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
ADVERTISEMENT
Lazio memulai perjalanan mereka di Liga Europa 2018/19 dengan positif. Menjamu Apollon Limassol dalam matchday pertama Grup H di Stadio Olimpico Roma, Kamis (20/9/2018) malam WIB, Gli Aquilotti menang 2-1.
ADVERTISEMENT
Gol-gol Lazio pada pertandingan ini diciptakan oleh Luis Alberto (14') dan Ciro Immobile (83'). Dengan kemenangan ini, Lazio berhak atas posisi puncak klasemen sementara dengan koleksi tiga angka. Puncak klasemen itu mereka bagi dengan Eintracht Frankfurt yang di pertandingan lain berhasil mengalahkan Olympique Marseille dengan skor identik.
***
Seperti pada musim lalu, Simone Inzaghi menggunakan laga Liga Europa untuk mengistirahatkan sejumlah pemain kunci seraya memberikan mandat pada pemain-pemain pelapis untuk turun sejak menit awal. Silvio Proto, Riza Durmisi, Dusan Basta, dan Felipe Caicedo jadi nama-nama 'asing' yang turun untuk Biancocelesti pada laga ini. Meski begitu, pakem dasar 3-5-1-1 tidak diubah oleh sang allenatore.
Pertandingan ini berjalan dengan tempo sedang sejak awal. Lazio yang lebih diunggulkan dan berstatus tuan rumah itu berupaya untuk mengambil alih kendali permainan sejak awal. Namun, upaya mereka itu terganjal oleh agresivitas para pemain Apollon dalam melakukan pressing, khususnya pressing terhadap ruang gerak dan jalur umpan Lazio.
ADVERTISEMENT
Mendapat perlawanan seperti itu, Lazio tak kehabisan pikir. Justru, mereka berupaya meladeni cara bermain tim tamu itu dengan cara yang sama. Hasilnya adalah gol yang dicetak Luis Alberto pada menit ke-14. Gol ini bermula dari keberhasilan Milan Badelj memutus aliran umpan Apollon. Oleh pemain Tim Nasional Kroasia itu, bola disodorkan kepada Alberto.
Yang kemudian terjadi adalah, Alberto dan Caicedo memainkan sepak bola ala Tsubasa Ozora dan Taro Misaki. Kedua pemain melakukan kolaborasi ciamik yang diakhiri dengan umpan tumit Caicedo kepada Alberto. Umpan tersebut lantas diteruskan Alberto dengan sepakan mendatar yang tak mampu diantisipasi kiper lawan, Bruno Vale.
Gol tersebut menjadi sebuah tamparan bagi Apollon untuk tak bermain naif. Meninggalkan banyak ruang di belakang, bagi mereka, sama saja bunuh diri. Itulah mengapa, para pemain tim asal Yunani itu mengubah pendekatan bermainnya. Pertahanan mereka menjadi lebih dalam dan serangan balik dijadikan tumpuan untuk menciptakan peluang.
ADVERTISEMENT
Situasi demikian nyatanya menjadi ideal untuk kedua tim. Di satu sisi, Lazio semakin asyik dalam menekan lewat umpan-umpan pendek di sepertiga akhir permainan. Di sisi lain, Apollon juga lebih kerap menimbulkan marabahaya lewat serangan balik kilat yang ditumpukan pada akselerasi pemain-pemain macam Andre Schembri dan Fotis Papoulis.
Selebrasi Luis Alberto usai membobol gawang Apollon Limassol. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Luis Alberto usai membobol gawang Apollon Limassol. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
Sayangnya, apa yang dilakukan kedua tim itu tidak mampu memunculkan hasil konkret. Kurang tenangnya penyelesaian akhir jadi alasan mengapa mereka tak mampu memproduksi gol tambahan, seperti ketika Alberto memilih mencungkil bola padahal posisi kiper sedang bagus. Ini membuat pertandingan babak pertama berakhir 1-0 untuk keunggulan Lazio.
Usai rehat, pelatih Apollon, Sofronis Avgousti, langsung membuat dua pergantian sekaligus. Di tengah, Sasa Markovic masuk menggantikan Chambos Kyriakou, sementara di depan, Moustapha Carayol yang memiliki postur lebih besar didaulat untuk menjadi pengganti Anton Maglica. Pergantian itu dimaksudkan agar permainan defensif mereka menjadi lebih lancar.
ADVERTISEMENT
Situasi itu membuat Lazio makin kesulitan untuk membongkar pertahanan Apollon. Inzaghi pun tak tinggal diam. Lima belas menit babak kedua berjalan, pria 41 tahun itu memasukkan Lucas Leiva dan Ciro Immobile. Lucas menggantikan Badelj yang telah mengantongi kartu kuning, sementara Immobile menggantikan Alberto.
Dari pergantian-pergantian itu, Apollon-lah yang penampilannya membaik. Namun, ini juga tidak bisa dilepaskan dari menurunnya performa Lazio. Immobile yang diserahi tugas sebagai katalis serangan kerapkali kehilangan bola yang berujung pada terciptanya peluang bagi Apollon. Inzaghi lantas membenahi problem ini dengan memasukkan Senad Lulic dan menarik keluar Sergej Milinkovic-Savic.
Immobile merayakan gol ke gawang Apollon Limassol. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Immobile merayakan gol ke gawang Apollon Limassol. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
Keberadaan Lulic membuat keseimbangan lini tengah Lazio jadi lebih baik. Ini memberi kesempatan lebih besar pada Lucas untuk menjalankan tugas sebagai distributor bola. Hasilnya, Lazio pun kembali mendominasi lini tengah dan ujung-ujungnya, mendominasi pertandingan.
ADVERTISEMENT
Dominasi Lazio itu akhirnya berbuah manis. Saat laga memasuki menit ke-82, wasit menunjuk titik putih menyusul pelanggaran terhadap Caicedo. Dari sana, Immobile sukses menunaikan tugas sebagai eksekutor dan membawa timnya menggandakan keunggulan.
Gol Immobile itu membuat para pemain Apollon tersengat. Mereka pun lantas menyerbu habis-habisan pertahanan Lazio. Lewat sebuah situasi sepak pojok di menit ke-87, mereka sukses memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1. Emilio Zelaya menjadi pencetak gol yang dimaksud.
Setelah mencetak gol, Apollon makin semangat dalam melancarkan serangan. Sayangnya, mereka tak punya cukup waktu. Di sisa laga, tak ada satu pun gol tambahan yang tercipta. Apollon bahkan hampir kebobolan lagi, kali ini oleh Lulic. Namun, sepakan pemain Bosnia itu berhasil disapu dari mulut gawang. Lazio pun berhak atas tiga angka berkat kemenangan 2-1 ini.
ADVERTISEMENT