Lukaku: Barcelona Berbeda Level dengan PSG

15 April 2019 17:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi dari Romelu Lukaku. Foto: REUTERS/Christian Hartmann
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi dari Romelu Lukaku. Foto: REUTERS/Christian Hartmann
ADVERTISEMENT
Misi Manchester United untuk melaju ke babak semifinal Liga Champions terbilang sulit. Kekalahan 0-1 dari Barcelona pada leg pertama perempat final jadi alasannya. Dengan kata lain, United kudu menang minimal 2-1 di Camp Nou, Rabu (17/4/2019) dini hari WIB, untuk lolos.
ADVERTISEMENT
Namun, yang namanya 'sulit' bukan berarti tak mungkin. Pada babak 16 besar lalu, United berhasil merealisasikan comeback dengan memukul balik Paris Saint-Germain (PSG) 3-1 pada leg kedua yang dihelat di Parc des Princes.
Namun, Barcelona berbeda dengan PSG. Bukan cuma punya sederet bintang, mereka juga memiliki tradisi kuat di Liga Champions, demikian Romelu Lukaku menegaskan.
"Barcelona berada di level lain. Menurut saya, Barcelona, Real Madrid, Juventus, dan Bayern Muenchen adalah empat klub terbaik di Eropa," kata Lukaku kepada UEFA.com.
"Tentu saja, (kemenangan atas PSG) menambah kepercayaan diri kami, tapi ini Barcelona. Dan jika ada satu tim yang bisa membuat perbedaan melawan tim mana pun, itu adalah mereka."
Selebrasi dari Marcus Rashford. Foto: Reuters/John Sibley
ADVERTISEMENT
Sebagaimana yang pernah diungkapkan Mario Balotelli bahwa PSG bukanlah tim besar meski dihuni oleh para pemain bintang. Mental juara adalah aspek kunci dari sebuah tim besar, dan itulah yang membedakan PSG dengan Barcelona.
Kendati cuma mampu menyentuh babak perempat final dalam tiga edisi ke belakang, eksistensi Barcelona sebagai salah satu penguasa Eropa jelas tidak bisa disingkirkan.
Perlu diketahui, meski gagal melaju ke semifinal dalam rentang waktu tersebut, Barcelona tak pernah kalah di kandang pada fase sebelumnya. Pangkal kekalahannya, ya, gara-gara mereka takluk atau kalah produktivitas di kandang lawan. Deretan fakta yang kian menciutkan asa United.
Selebrasi sejumlah pemain FB Barcelona usai mencetak gol ke gawang Olympique Lyon dalam Leg kedua Liga Champions di Camp Nou, Barcelona, Spanyol. Foto: REUTERS/Susana Vera
Meski begitu, Lukaku sudah mengantongi resep untuk menjungkalkan Barcelona. Mirip-mirip seperti saat menaklukkan PSG, sih, yakni meningkatkan efektivitas serangan.
ADVERTISEMENT
"Kami harus meminimalisasi kesalahan yang mungkin tercipta serta memainkan sepak bola yang apik, karena terkadang Barcelona memberi ruang kepada Anda untuk bermain," ucapnya.
'Ruang' yang dimaksud Lukaku adalah celah di balik agresivitas Barcelona. Skema serangan balik serta through pass merupakan senjata yang mampu efektif untuk melemahkan garis pertahanan Barcelona yang terlampau tinggi.
Toleh saja bagaimana Villarreal menggunakannya di pentas La Liga awal bulan lalu. Santi Cazorla dan kawan-kawan menggunakan sistem serangan balik dan umpan direct dalam laga yang digelar di Estadio de la Ceramica itu. Empat gol bersarang ke gawang Marc-Andre ter Stegen jadi hasilnya.
"Mereka memiliki sistem sendiri yang tetap dan tidak beradaptasi (dengan tim lawan). Kami harus jeli dalam memanfaatkan momentum menyerang," kata Lukaku.
ADVERTISEMENT
Lionel Messi di tengah "kepungan" pemain-pemain Villarreal. Foto: Heino Kalis/Reuters
Komposisi pemain United beririsan dengan karakteristik senjata yang melemahkan Barcelona. Mereka punya Marcus Rashford dan Martial sebagai pengakomodir serangan balik, serta Paul Pogba sebagai penyokongnya. Jangan lupakan Lukaku sebagai pemantul yang juga piawai bermain sebagai winger.
Ole Gunnar Solskjaer sudah didukung CV yang oke setelah berhasil melakukan comeback di markas PSG. Sekarang, tinggal bagaimana United mampu bermain seperti yang dikatakan Lukaku, atau sebaliknya, gagal dan kudu angkat koper dari Liga Champions.