Lyon vs Barcelona: Menimbang Potensi 'Les Gones'

19 Februari 2019 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laga Shakhtar Donetsk versus Olympique Lyonnais. Foto: JEFF PACHOUD / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Laga Shakhtar Donetsk versus Olympique Lyonnais. Foto: JEFF PACHOUD / AFP
ADVERTISEMENT
Suporter Olympique Lyon hampir saja berpesta hingga akhirnya Thierry Henry berhasil mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-67. Alhasil, gol cepat Juninho Pernambucano pun sia-sia dan Lyon kudu mengakhiri laga versus Barcelona dengan skor imbang 1-1.
ADVERTISEMENT
10 tahun kemudian, Lyon kembali menemui musuh yang sama --pada babak yang sama pula: 16 besar Liga Champions. Rabu (20/2/2019) dini hari WIB, Les Gones akan bersua Barcelona pada leg pertama yang dihelat di Groupama Stadium.
Ngomong-ngomong soal catatan pertemuan, Lyon berada jauh di belakang Barcelona. Mereka tak pernah memetik satu pun kemenangan dalam enam perjumpaan di Liga Champions terakhir (empat kali kalah dan dua kali imbang).
Namun, tren negatif tersebut berpotensi putus dini hari nanti. Adalah inkonsistensi Barcelona yang jadi alasan pertama. Bagaimana tidak, mereka hanya mengemas tiga hasil imbang dan sekali kemenangan dalam empat laga ke belakang di lintas ajang. Buruknya lagi, cuma 4 gol yang mampu disarangkan Blaugrana dan gawang mereka mereka juga sudah 3 kali kebobolan dalam rentang waktu tersebut.
ADVERTISEMENT
Alasan selanjutnya, ya, penampilan ciamik dari Lyon itu sendiri. Toleh saja bagaimana impresifnya pasukan Bruno Genesio itu kala mempermalukan Manchester City pada matchday pertama Liga Champions September lalu. Kemenangan 2-1 itu sekaligus membawa mereka menjadi tim pertama yang mampu menaklukkan The Citizens di musim ini.
Keberhasilan mempecundangi Paris Saint-Germain (PSG) yang jadi yang teraktual. Ya, awal bulan ini Lyon sukses mendatangkan kekalahan pertama bagi Neymar dan kawan-kawan di panggung Ligue 1 edisi 2018/19.
Oh, ya, jangan lupakan bila Lyon juga menjadi salah satu dari lima kontestan yang tak tersentuh kekalahan di fase grup. Sampai di sini cukup dimengerti bahwa Barcelona tak bisa mengesampingkan potensi Lyon.
ADVERTISEMENT
Sevilla vs Barcelona Foto: Twitter @SevillaFC_ENG
Ernesto Valverde juga mengakui kekuatan Lyon di musim ini, sebagaimana yang diutarakannya setelah pengundian babak 16 besar Desember lalu.
"Yang pasti, Lyon merupakan tim yang memperebutkan posisi juara grup dengan Manchester City sampai matchday terakhir. Mereka juga meraih kemenangan di kandang City. Itu berarti, Lyon memang tim yang menyulitkan," ucap Valverde.
Jadi, apa, sih, kekuatan Lyon?
Dari segi pakem, Genesio tak hanya bertumpu pada satu formasi dasar untuk mewadahi anak asuhnya. Di Ligue 1, misalnya, pelatih berusia 52 tahun itu tercatat mengaplikasikan delapan formasi yang berbeda sejauh ini--dengan format 4-2-3-1 sebagai pakem yang paling intens dipakai. Sementara di Liga Champions, ia menerapkan formasi dasar yang berbeda di tiap pertandingan.
ADVERTISEMENT
Kendati turun dengan berbagai wadah, secara garis besar Genesio punya kecenderungan untuk memaksimalkan serangan dari sisi sayap.
Sepasang full-back dituntut untuk aktif membantu serangan. Total 5 assist yang dibuat Kenny Tete dan Leo Dubois di Ligue 1 bisa dijadikan acuan. Selain itu juga ada Ferland Mendy yang sudah mengemas sepasang gol dan sebiji assist di ajang yang sama.
Namun, Genesio punya masalah besar nanti. Nabil Fekir selaku pengatur serangan tim, mesti absen lantaran akumulasi kartu. Dengan kondisi demikian, formasi dasar 4-3-3 jadi pilihan ideal bagi Lyon nanti.
Nabil Fekir diadang dua pemain Manchester City. Foto: REUTERS/Emmanuel Foudrot
Tanguy NDombele, Lucas Tousart, dan Houssem Aouar bakal menggalang area sentral. Menariknya, trio penyeimbang lini tengah Lyon itu punya atribut komplementer alias saling melengkapi. Tousart yang merupakan gelandang bertahan murni akan bermain lebih dalam untuk melindungi back-four.
ADVERTISEMENT
Untuk Aouar, meski aktif membantu serangan, juga rajin dalam melakukan aksi bertahan. Menurut WhoScored, pemain berusia 20 tahun itu mengukir rata-rata 2,8 tekel per laga Liga Champions, tertinggi keempat di Lyon. Total 3 assist di ajang yang sama juga cukup jadi bukti besaran kontribusinya dari segi serangan.
Tentu saja nama NDombele tak boleh terlewatkan. Ia tengah ramai diperbincangkan karena kemampuan kompletnya: Bertahan dan menyerang. NDombele sudah mengukir rata-rata 1,8 tekel dan 1,2 intersep di tiap pertandingan di Liga Champions. Tak sampai di situ, pemain yang digadang-gadang bakal menjadi 'The Next Paul Pogba' itu juga berhasil mengemas 2 gol.
Speasialisasi semacam itu yang membuat NDombele bisa jadi alternatif bagi Genesio nanti. Baik itu untuk membantu Tousart atau juga menjadi bala bantuan lini depan dengan muncul dari second line.
ADVERTISEMENT
Maxwel Cornet berduel dengan Aymeric Laporte. Foto: REUTERS/Phil Noble
Satu lagi yang jadi andalan Lyon, Memphis Depay. Lebih dari sekadar corong di lini depan, mantan winger Manchester United itu merupakan inisiator serangan--mirip-mirip dengan peran Eden Hazard bersama Chelsea. Nah, kehadiran Depay ini yang memberi nyawa di sayap Lyon karena juga diberikan kebebasan untuk melakukan cutting-inside ke jantung pertahanan lawan.
Situasi demikian terkait erat dengan penyerang tengah Lyon, Moussa Dembele, yang cenderung aktif bergerak horizontal untuk membuka ruang para pemain di sisi sayap. Selain Depay, Genesio masih punya Bertrand Traore dan Maxwel Cornet untuk mengisi pos winger kanan.
Penyerang Olympique Lyon, Memphis Depay. Foto: Nicolas Tucat/AFP
Bukan rahasia lagi bila sisi tepi jadi kelemahan Barcelona. Garis pertahanan yang rendah serta agresivitas sepasang full-back jadi pemicunya. Nah, celah tersebut yang nantinya bisa dieksplotasi Lyon.
ADVERTISEMENT
Last but not least, Barcelona perlu mengkhawatirkan pressing yang dicanangkan Lyon. Toh, kekalahan yang menimpa City dan PSG--notabene sebagai klub yang mengandalkan penguasaan bola seperti Barcelona--juga tak bisa dilepaskan dari skema tersebut. Celakanya lagi, Lyon punya beberapa fasilitator ulung untuk mengonversinya menjadi serangan balik mematikan.
Tatanan gelandang, khususnya Aouar serta NDombele, plus Depay dari sisi kiri berpotensi menjadi pendulang assist dalam duel nanti.
Lihat saja bagaimana gol kemenangan Lyon atas PSG tercipta, lewat serangan memtikan. Situasi yang memaksa Thiago Silva melanggar Dembele di kotak terlarang. Fekir yang ditunjuk sebagai algojo pun menyelesaikan tugasnya dengan sempurna.
Sementara gol kedua Lyon ke gawang City juga diawali dari alur yang tak jauh berbeda. Usai mencuri bola dari Fernandinho, Fekir kemudian melepaskan tendangan yang tak mampu diantisipasi Ederson Moraes.
ADVERTISEMENT
Para pemain Barcelona merayakan gol. Foto: REUTERS/Albert Gea
See? Lyon sama sekali bukanlah lawan yang mudah bagi Barcelona nanti. Selain memiliki lini tengah yang komplet, mereka juga punya aspek-aspek strategis yang berpotensi melemahkan Lionel Messi dan kawan-kawan. Jadi, jangan kaget bila gawang Marc-Andre ter Stegen kebobolan seperti City dan PSG sebelumnya.