Madrid Kalah (Lagi) dari Barcelona di Bernabeu

3 Maret 2019 4:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lagi-lagi Barcelona berhasil membuat fans Madrid 'kzl'. Foto: REUTERS/Sergio Perez
zoom-in-whitePerbesar
Lagi-lagi Barcelona berhasil membuat fans Madrid 'kzl'. Foto: REUTERS/Sergio Perez
ADVERTISEMENT
“Sudah jatuh, tertimpa tangga pula.” Yup, pepatah yang satu ini sangat pas menggambarkan situasi yang menimpa Real Madrid dalam sepekan terakhir.
ADVERTISEMENT
Kamis (28/2/2019) dini hari WIB silam, Los Blancos takluk 0-3 dari Barcelona dalam laga putaran kedua babak semifinal Copa del Rey di Santiago Bernabeu. Alih-alih berhasil membalaskan dendam saat melawan tim yang sama di tempat yang sama pula di ajang La Liga tiga hari kemudian, Madrid malah keok 0-1.
Hasil ini tak hanya membuat catatan buram Madrid di El Clasico yang dihelat di Bernabeu di seluruh kompetisi musim 2018/19 terus berlanjut. Namun, hasil ini juga membuat mereka tetap berada di posisi ketiga dengan perolehan 48 poin.
Itu artinya, pasukan Santiago Solari ini masih tertinggal 2 poin dari Atletico Madrid, yang berada di posisi kedua, dan tertinggal 12 poin dari Barcelona, yang kian kokoh di puncak klasemen. Mengingat Atletico masih belum menjalani satu pertandingan lagi, maka misi Madrid juarai La Liga musim ini mulai terlihat mustahil.
ADVERTISEMENT
Di laga ini, Solari hanya melakukan dua perubahan dari susunan kesebelasan pada laga sebelumnya. Yakni, mengganti Keylor Navas dengan Thibaut Courtois di pos kiper, dan memasang Gareth Bale di sayap kanan untuk menggantikan Lucas Vazquez.
Di sisi lain, Barcelona juga mengambil langkah tak jauh beda. Arthur Melo kembali masuk dalam skema tiga gelandang khas Barcelona, sementara Sergi Roberto kembali ditarik dari pos gelandang ke bek kanan.
Laga ini sejak awal berjalan menarik, karena kedua tim tak ragu melancarkan serangan cepat dalam dalam formasi 4-3-3. Imbasnya, baik lini belakang Madrid dan Barcelona memiliki celah begitu besar di lini tengah. Kedua tim sama-sama berupaya memanfaatkan kondisi tersebut, tetapi beda hasil.
Selama babak pertama, Vinicius Junior, Karim Benzema, dan Gareth Bale gagal untuk menciptakan manuver yang betul-betul menguntungkan Madrid. Pada akhirnya, tak jarang Madrid melancarkan tembakan sporadis. Sebagai bukti, hanya dari total 10 tembakan mereka yang tepat sasaran dalam kurun waktu tersebut.
ADVERTISEMENT
"Istigfar, mas," kata Suarez kepada Messi. Foto: REUTERS/Sergio Perez
Dalam perspektif berbeda, Barcelona terlihat lebih baik ketika menyerang. Baik Ousmane Dembele, Luis Suarez dan Lionel Messi sama-sama mampu memporakporandakan lini pertahanan Madrid berbekal aksi dribel dan pergerakan tanpa bola yang brilian.
Meski begitu, gol pertama La Blaugrana di laga ini bukan tercipta melalui penyerang-penyerang andalan mereka. Melainkan dari Ivan Rakitic ketika laga berjalan 26. Semua gara-gara Sergio Reguillon – yang tampil sebagai bek kiri – telat mundur.
Menyadari itu, Barcelona melancarkan serangan cepat dari sektor kanan mereka. Serangan tersebut berakhir dengan umpan satu-dua dari Roberto kepada Rakitic. Setelah berhasil merusak struktur pertahanan Madrid, pemain berkebangsaan Kroasia itu melancarkan tembakan berujung gol.
Tertinggal 0-1 di babak pertama, Madrid tampil lebih agresif di babak kedua. Agresivitas mereka itu bisa saja berujung gol pada menit ke-56. Sayangnya, setelah berhasil menghancurkan pertahanan Barcelona melalui aksi dribelnya, Vinicius malah melancarkan tembakan yang sama sekali tak berbahaya.
ADVERTISEMENT
Setelah momen itu, kedua tim saling bergantian untuk menyerang. Kedua kubu juga telah memanfaatkan tiga substitusi agar bisa terus menyerang. Kendati demikian, skor 1-0 bagi Barcelona tetap bertahan hingga laga tuntas.