Mahrez Tolak Tinggalkan City meski Cuma Jadi Kameo

14 Mei 2019 8:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahrez rayakan gol ke gawang lawan. Foto: REUTERS/Rebecca Naden
zoom-in-whitePerbesar
Mahrez rayakan gol ke gawang lawan. Foto: REUTERS/Rebecca Naden
ADVERTISEMENT
Riyad Mahrez tak lagi mengemban lakon penting seperti ketika Leicester City menjuarai Premier League 2015/16. Bersama Manchester City musim ini, winger Aljazair itu cuma menyandang status pelapis.
ADVERTISEMENT
Okelah Mahrez mencetak salah satu gol The Citizens saat menang 4-1 atas Brighton and Hove Albion, Minggu (12/4/2019) malam WIB. Pertandingan inilah yang memastikan City keluar sebagai kampiun Premier League 2018/19.
Namun, coba lihat kiprah Mahrez secara keseluruhan. Laga kontra Brighton hanyalah penampilan keempatnya sebagai starter di liga sejak Tahun Baru.
Kontribusinya juga tergolong minim. Dalam 1.339 menit penampilan, dia cuma mencetak 7 gol plus 4 assist. Itu pun mayoritas tercipta dalam laga menghadapi tim kecil, seperti Brighton, Bournemouth, dan Cardiff City. Sungguh tak sebanding dengan harganya yang mencapai 67,8 juta euro --nomor dua sepanjang sejarah transfer City.
Riyad Mahrez memamerkan kostum Manchester City. Foto: Dok. Manchester City
Maka, lahirlah persuasi untuk Mahrez. Untuk apa menjadi ikan kecil di kolam besar bernama Manchester City? Bukankah lebih baik menjadi ikan besar di kolam kecil seperti ketika Mahrez berseragam Leicester?
ADVERTISEMENT
Mahrez tak lantas tergoda akan seruan meninggalkan Etihad. Bagi dia, jatah tampil minim sudah menjadi risiko dari keputusannya untuk bergabung ke City pada musim panas 2018.
"Saya merasa bahagia di sini. Hanya karena kurang bermain, saya tidak lantas mencari klub lain. Ini merupakan bagian dari kepbribadian saya yang tak pernah melarikan diri dari masalah," ucap Mahrez seperti dikutip dari Telegraph.
"Memang tak mudah ketika Anda datang ke tim yang sudah solid. Saya menyadarinya, tetapi tetap merasa percaya diri dan tak meragukan kualitas diri.
"Yang penting, saya selalu tampil bagus saat mendapatkan kesempatan. Itulah yang terjadi melawan Brighton. Saya mencetak gol dan membantu tim," katanya.
Kalau begitu keputusannya, Mahrez tak lantas harus menerima kenyataan melulu menjadi kameo di skuat City. Terbuka kesempatan cukup besar untuk merebut posisi di tim ini, mengingat kontraknya berlangsung sampai Juni 2023.
ADVERTISEMENT
Toh, para winger pilihan utama Guardiola tak langsung menjadi protagonis di tahun pertamanya. Ambil contoh Raheem Sterling yang berperan besar dalam kesuksesan City musim ini. Saat baru bergabung pada 2015, Sterling sempat kehilangan tempat utama karena cedera pangkal paha.
Begitu pula dengan Bernardo Silva. Dia hanyalah ban serep di lini serang City musim lalu, kemudian penampilannya menanjak hingga menjadi pilihan utama Guardiola musim ini.
"Ada perbedaan. Bernardo datang dari Prancis, sementara saya telah menorehkan capaian-capaian besar di Inggris. Akan tetapi, kami berdua sama-sama merasakan kesulitan pada tahun pertama," ucap Mahrez.