Manajemen Persija Tak Buru-buru Ikat Sudirman Jadi Pelatih Tetap

Pelatih Persija, Sudirman (kiri) di Stadion Patriot Candrabhaga, Senin (23/9/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan

Pelatih interim Persija Jakarta, Sudirman, melakoni debutnya dengan baik. Saat memimpin tim menghadapi Barito Putera, Senin (23/9/2019), 'Macan Kemayoran' sukses menang 1-0.

Atas hasil positif tersebut, manajemen Persija via Chief Excecutive Officer (CEO), Ferry Paulus, tak segan menyematkan apresiasi.

"Pertama, tentunya ada perubahan yang signifikan dari cara bermain. Kemudian yang kedua anak-anak tampak bermain lepas," kata Ferry

"Nah, dengan kemenangan ini tentu jadi modal, ya, karena masih banyak laga ke depan. Apalagi setelah ini kami akan away lawan Borneo. Kami di manajemen tentu berharap mudah-mudahan hasil positif ini bisa terus dipertahankan," imbuhnya.

Meski Sudirman mendapat respons positif, bukan berarti ia akan jadi pelatih tetap. Ferry mengakui bahwa manajemen juga tengah bersiap mendatangkan pelatih baru. Namun, mereka tak mau terburu-buru mengambil keputusan.

Pelatih interim Persija, Sudirman (kiri), dalam sesi jumpa pers setelah laga menghadapi Barito Putera. Foto: Dok. Media Persija

Persija berkaca pada perekrutan pelatih Persija musim ini. Sepanjang musim ini, Persija sudah mencopot dua pelatih kepala, yakni Ivan Kolev serta Julio Banuelos.

"Ketentuan regulasi kompetisi, kalau tim dipegamg pelatih interim 'kan maksimal sebulan. Tapi dalam perjalanan ini kami mau lihat kinerja Sudirman dan asisten-asistennya dulu seperti apa," kata Ferry.

"Kemudian bagaimana suasana dan kenyamannya pemain terhadap pelatih yang baru ini. Kalau memang positif, tak menutup kemungkinan kami tetapkan saja. Toh, persyaratan, lisensi dia sebagai pelatih kepala, juga sudah memenuhi syarat," jelas Ferry.

Sudirman menjadi pelatih interim tak lama setelah Persija mendepak Banuelos. Sejak didatangkan 2 Juni 2019 lalu, Banuelos hanya mampu memberikan tiga kemengan, lima hasil imbang, dan empat kali menelan kekalahan.

Alhasil, Persija --yang merupakan juara bertahan Liga 1-- mesti terlempar jauh dari papan atas. Bahkan, mereka sempat berada satu tingkat di atas zona degradasi.