Manchester United Tak Selamanya Bisa Berharap Comeback

10 November 2018 1:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Manchester United merayakan gol Paul Pogba ke gawang Everton. (Foto: REUTERS/Peter Powell )
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Manchester United merayakan gol Paul Pogba ke gawang Everton. (Foto: REUTERS/Peter Powell )
ADVERTISEMENT
Manchester United tak istimewa. Namun, The Red Devils selalu berada dalam situasi yang begitu spesial, yakni ketika kekalahan sudah mengetuk di depan pintu, United bisa menutup laga dengan kemenangan.
ADVERTISEMENT
Dalam dua pertandingan teraktual di semua kompetisi, United dan comeback adalah teman akrab. Di pekan ke-11 Premier League saat bersua Bournemouth, United tertinggal 0-1 karena lesakkan Callum Wilson pada menit 11. Akan tetapi, memasuki masa injury time, Marcus Rasford bisa menjadi penentu kemenangan 2-1 United.
Pada matchday keempat Grup H Liga Champions melawan Juventus, United mengalami situasi serupa. Tertinggal oleh gol Cristiano Ronaldo menit ke-65, 'Setan Merah' berhasil menyamakan skor menit ke-86 lewat sepakan Juan Mata via bola mati. Dan pada akhirnya menutup laga sebagai pemenang berkat gol bunuh diri Alex Sandro satu menit menjelang waktu normal rampung.
Bagi Jose Mourinho, dua comeback tersebut menggambarkan bahwa United mengantongi mental kuat yang dibaluti semangat pantang menyerah. Menurut eks juru taktik Chelsea itu, United tahu betul bagaimana cara membakar spirit setelah ketinggalan.
ADVERTISEMENT
"Jika Anda ingin memenangi pertandingan, itu mudah, Anda harus menjadi tim yang tak mudah menyerah. Kami adalah tim yang selalu mencari cara untuk membakar semangat demi membalikkan keadaan," ucap Mourinho dilansir laman resmi klub.
"Ketika lawan Juventus, kami kebobolan pada menit 60. Tapi, setelah itu, kami dapat bermain dengan baik. Harus saya katakan bahwa kami bisa memegang kendali permainan pada 20 menit pertama," katanya melanjutkan.
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, menjalani jumpa pers pertandingan Liga Champions. (Foto: Lindsey Parnaby/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, menjalani jumpa pers pertandingan Liga Champions. (Foto: Lindsey Parnaby/AFP)
Terselip catatan minor di balik comeback United. Catatan tersebut menyoal permainan United yang tergolong inferior. Ambil contoh laga lawan Juventus. Pada pertandingan yang berlangsung di Juventus Stadium, I Bianconeri tampil dominan. Ronaldo dan kolega menguasai 54,9% permainan dan melepaskan 23 upaya tembakan. Sementara United cuma merangkum 9 percobaan.
ADVERTISEMENT
Ronaldo pun tak segan mengatakan, kemenangan United adalah keberuntungan yang diberikan oleh Juventus. Alih-alih menentang pernyataan tersebut, Mourinho justrus menyepakati. Menurutnya, situasi seperti itu memang tak ideal bagi United. Maka itu, Mourinho mengusung semangat pembenahan jelang bersua Manchester City pada pekan ke-12 Premier League di Etihad Stadium, Minggu (11/11/2018) pukul 23:30 WIB.
Selebrasi gol pemain City. (Foto: Paul ELLIS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol pemain City. (Foto: Paul ELLIS / AFP)
"Manchester United membaik. Saya pikir,itu terlihat dari kekompakan tim dan kami selalu memulai laga dengan baik. Seperti yang sudah saya bilang, lawan Juventus, kami melakukan itu --kompak dan memulai laga dengan baik," katanya.
"Sekali waktu kami bisa mengubah hasil akhir, kadang tidak. Yang terpenting adalah tim mempunyai kolektivitas untuk terus memberikan perlawanan. Tapi, tak selamanya kami bisa melakukan hal demikian. Ada saatnya kami kalah dan tak bisa comeback," ucap pelatih berusia 55 tahun itu menutup.
ADVERTISEMENT