Manifestasi 'Pazza Inter' dalam Lengsernya Mauro Icardi

15 Februari 2019 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spalletti dan Icardi "berpisah jalan". Foto: Reutes/Jennifer Lorenzini
zoom-in-whitePerbesar
Spalletti dan Icardi "berpisah jalan". Foto: Reutes/Jennifer Lorenzini
ADVERTISEMENT
Pazza! Sinting! Entah sudah berapa ribu kali deskripsi itu digunakan untuk menggambarkan Internazionale Milano. Kolumnis Gentleman Ultra, Richard Hall, lewat esai menariknya di Football-Italia, menjelaskan secara mendetail apa yang jadi maksud sebenarnya ketika orang mengasosiasikan Inter dengan kata 'sinting' tadi.
ADVERTISEMENT
Inter, tulis Hall, adalah gabungan dari ketidakseimbangan yang terlalu ekstrem. Klub ini, entah bagaimana, mampu dengan mudah menyulap optimisme menjadi ketidakpastian dan, pada akhirnya, tragedi. Musim ini, kegilaan Inter itu terwujud dalam kasus pencabutan ban kapten Mauro Icardi.
Icardi sudah menjadi kapten tim sejak musim 2015/16 dan hingga saat ini dia adalah salah satu pemain Inter yang paling konsisten. Bukti paling nyata bisa disaksikan lewat catatan golnya. Selama berkostum Nerazzurri, Icardi sudah mengemas 122 gol dengan 90 di antaranya dia catatkan di Serie A.
Khusus musim ini, 9 gol yang telah dia lesakkan di liga membuat striker Argentina ini jadi topskorer sementara klub. Raihannya masih lebih banyak ketimbang catatan gabungan milik Keita Balde Diao dan Lautaro Martinez, dua pemain yang sama-sama jadi runner-up di daftar pencetak gol terbanyak Inter. Icardi, dengan demikian, tak cuma kapten tetapi juga pemain terbaik Inter.
ADVERTISEMENT
Namun, optimisme yang mewujud dalam diri Icardi itu, entah bagaimana, kini berubah menjadi, well, ketidakpastian yang bisa berujung pada tragedi itu tadi. Masalah perpanjangan kontrak yang tak kunjung jelas juntrungannya, ditambaha dengan pelbagai komentar pedas dari sang istri, Wanda Nara, membuat Icardi kini menjadi paria.
Lantas, bagaimana penjelasan Inter sendiri soal masalah ini?
Direktur Olahraga Inter, Piero Ausilio, pada Kamis (14/2/2019) waktu setempat berbicara panjang lebar tentang pencabutan ban kapten Icardi kepada Sky Italia. Menurutnya, sikap sang pemain adalah musabab dari segala persoalan ini.
Direktur olahraga Inter, Piero Ausilio. Foto: Getty Images/Emilio Andreoli
"Kami tidak pernah komplain soal penampilan atau sikapnya di lapangan. Yang jadi masalah buat kami adalah perannya sebagai kapten, perilakunya di luar lapangan, dan bagaimana dia menjalankan peran itu lewat sikapnya terhadap orang-orang sekitar. Kami tidak pernah mundur dari perpanjangan kontrak dan kami takkan membiarkan masalah ini jadi penghalang," jelas Ausilio.
ADVERTISEMENT
"Negosiasi soal kontrak baru dan sikap di lapangan adalah dua hal berbeda. Di sepak bola, seperti halnya tempat kerja pada umumnya, kami harus fokus pada grup alih-alih individu. Jika situasi ini menimbulkan rasa malu atau ketidaknyamanan, berarti 'kan sudah tidak benar."
"Sebelumnya kami sudah berusaha memaklumi, tetapi akhirnya kami harus membuat keputusan ini. Mungkin, hal ini terlihat seperti langkah mundur, tetapi bagi grup ini secara keseluruhan, ini adalah sepuluh langkah maju," kata pria 46 tahun tersebut.
Setelah Ausilio buka suara, giliran Luciano Spalletti yang angkat bicara. Menurut Ausilio, keputusan untuk mencopot ban kapten Icardi itu diambil dengan sepengetahuan Spalletti. Sang pelatih pun berharap situasi ini bisa diselesaikan baik-baik.
Luciano Spalletti di laga melawan Sassuolo. Foto: REUTERS/Jennifer Lorenzini
ADVERTISEMENT
"Kupikir dia (Icardi) akan bertindak secara profesional. Tidak mudah membuat keputusan itu dan aku yakin dia juga kesulitan menerima kabar tersebut. Yang jelas, besok kami tetap akan bekerja keras. Tidak ada yang berubah," ujar mantan pelatih Roma itu dalam jumpa pers usai pertandingan menghadapi Rapid Wien, Jumat (15/2/2019) dini hari WIB.
Icardi sendiri sudah merespons pencopotan ban kaptennya tersebut. Lewat sebuah unggahan di Instagram, Icardi mengutip pernyataan dari penulis Amerika Serikat, Mark Twain. "Lebih baik tutup mulut dan terlihat bodoh daripada buka suara dan menghilangkan segala keraguan," tulisnya.
Setelah pertandingan Liga Europa menghadapi Rapid Wien, Inter akan melakoni laga Serie A kontra Sampdoria di Giuseppe Meazza, Senin (18/2) dini hari WIB. Belum jelas apakah Icardi akan kembali memperkuat Inter di laga itu. Sebelum dicoret dari skuat Liga Europa, Icardi mengaku akan menjalani fisioterapi.
ADVERTISEMENT
Situasinya memang begitu sulit bagi Icardi. Meski demikian, kalaupun pemain 25 tahun itu nantinya kembali, Spalletti tetap akan mau menerimanya. "Buatku, sih, tidak ada masalah, tapi lihat sajalah nanti," kata Spalletti.