Mari Membedah Starting XI Ideal Timnas U-23 di Asian Games

10 Agustus 2018 15:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas U-23 saat bertanding melawan Bali United. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U-23 saat bertanding melawan Bali United. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana)
ADVERTISEMENT
Terjawab sudah 20 nama skuat Timnas Indonesia U-23 yang akan berjuang di panggung Asian Games 2018. Perjalanan panjang Luis Milla dalam menggodok nama pemain kini akan benar-benar diuji manakala menghadapi Taiwan pada laga perdana Timnas U-23 di Stadion Patriot, Minggu (12/8/2018) mendatang.
ADVERTISEMENT
Satu hal yang cukup mengejutkan ialah terpentalnya Osvaldo Haay dari skuat utama. Padahal, penggawa Persebaya Surabaya itu sebelumnya menjadi andalan Milla dalam berbagai turnamen.
Ajang SEA Games 2017 bisa menjadi acuan. Ketika itu, Osvaldo hampir selalu menjadi pilihan utama Milla di sayap kanan. Sementara, dicoretnya kiper M. Ridho dan striker Rafli Mursalim sudah terprediksi sejak awal.
Kini, setelah terkumpul 20 nama, mari mencoba membedah starting XI ideal Timnas U-23 di Asian Games 2018. Tentunya, ini merupakan versi kumparanBOLA dengan memakai sejumlah pertimbangan.
Kiper
Nama Andritany Ardhiyasa sudah barang tentu menjadi pilihan Milla di bawah mistar gawang. Tak mungkin pula rasanya ketika Milla sudah memberikan satu slot pemain senior kepada Andritany, tetapi malah menaruhnya di bangku cadangan.
ADVERTISEMENT
Berdirinya Andritanya sebagai tembok paling terakhir Timnas U-23 harus diakui memberikan kenyamanan bagi pemain belakang. Apalagi, sosoknya yang senior diharapkan bisa memberikan panduan bagi empat bek sejajar dalam mengorganisir pertahanan.
Namun, ada sedikit kekhawatiran mengenai penampilan Andritany. Setelah cedera parah yang menimpanya di ajang PSSI Anniversary Cup pada April lalu, performa Andri--sapaan akrabnya--tampak belum sepenuhnya kembali ke bentuk semula.
Andritany Ardhiyasa. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Andritany Ardhiyasa. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Hal itu bisa terlihat dari blunder yang dilakukan oleh kiper 26 tahun itu ketika kembali mengawal gawang Persija Jakarta usai pulih dari cedera. Blunder pertama dilakukan Andri ketika Persija kalah 1-3 dari tuan rumah Perseru Serui di Stadion Marora pada 3 Juli lalu.
Ketika itu, Andri gagal menangkap bola hasil sepakan Yohanis Nabar dengan sempurna. Bola yang sempat ditangkap malah terlepas dan masuk ke gawang.
ADVERTISEMENT
Hanya tiga hari berselang, kesalahan kembali dilakukan Andri manakala Persija menjamu PSM Makassar di Stadion Sultan Agung, Bantul. Kala itu, pada laga yang berakhir seri 2-2 itu, Andri gagal menghalau bola mudah hasil umpan silang pada lima menit jelang babak pertama usai.
Sejumlah blunder yang dilakukan Andri sejatinya terlihat cukup aneh. Pasalnya, ia tergolong sebagai penjaga gawang dengan kemampuan komplet. Pada Liga 1 musim lalu, Andri bahkan berperan besar dalam menjadikan pertahanan Persija sebagai yang terbaik dengan melakukan puluhan kali penyelamatan gemilangnya.
Belakang
Ada empat nama yang akan dipercaya Milla menjaga tembok pertahanan Timnas U-23. Wajah-wajah yang akan menghuni lini belakangan pun diyakini tak akan jauh-jauh dari nama yang rutin turun gelanggang.
ADVERTISEMENT
Di posisi bek tengah, satu nama paten ialah Hansamu Yama. Selain sebagai kapten tim, kehadiran mantan penggawa Timnas U-19 ini juga amat penting. Kuat dalam duel bola atas serta memiliki reading the game yang cukup baik.
Nah, satu nama pendamping Hansamu yang mungkin masih akan berubah-ubah. Ada dua pemain yang berposisi bek tengah yang dibawa Milla yaitu Bagas Adi Nugroho dan Andi Setyo. Akan tetapi, dari dua nama itu, muncul kandidat lain pada diri Ricky Fajrin.
Ya, pemain Bali United itu sejatinya berposisi sebagai bek kiri. Akan tetapi, Milla kerap menaruhnya sebagai tandem Hansamu. Fajrin pun sudah membuktikan penampilan apik di posisi barunya itu ketika berlaga di SEA Games 2017.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, di Asian Games nanti, baik Bagas maupun Fajrin memiliki kans serupa untuk tampil sebagai starter. Namun, kumparanBOLA lebih condong kepada Fajrin karena--meski tak memiliki tinggi ideal--pergerakan cepatnya akan sangat berguna untuk menutup pergerakan lawan. Faktor itu pula yang bisa melengkapi duetnya bersama Hansamu.
Sedangkan, di posisi bek kanan dan kiri, nama I Putu Gede Juni Antara dan Rezaldi Hehanusa kemungkinan besar akan menjadi pilihan utama.
Tengah
Dengan mengusung pakem dasar 4-2-3-1, penentuan dua nama yang bertugas sebagai holding midfielder akan sangat krusial. Karena, kedua pemain itu akan memiliki dua tugas: menjadi penyambung antar lini belakang dan depan sekaligus sebagai pemutus serangan lawan sebelum menyentuh sepertiga pertahanan sendiri.
ADVERTISEMENT
Dengan mempertimbangkan tugas itu, nama Hargianto dan Zulfiandi layak dikedepankan. Hargianto memiliki determinasi tinggi dalam menjaga daerahnya, sementara Zulfiandi mampu membagi bola serta bertahan dengan sama baiknya.
Namun, satu yang perlu diwaspadai dari Hargianto ialah kontrol emosinya yang masih kerap lemah. Beberapa kali, penggawa Bhayangakara FC ini bermain 'jorok' sehingga berpotensi merugikan tim.
Hargianto, Timnas Indonesia U-23. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hargianto, Timnas Indonesia U-23. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Selain Hargianto, nama Evan Dimas Darmono juga perlu dipertimbangkan. Apalagi, Evan sukses mengisi pos gelandang bertahan ketika mengantarkan Timnas U-23 meraih perunggu di SEA Games 2017. Ketika itu, Evan berduet bersama Hargianto. Kini, tak ada salahnya mencoba Evan bahu-membahu dengan Zulfiandi.
Sementara, peran sebagai playmaker akan dijalankan oleh Stefano Lilipaly. Kehadiran pemain Bali United itu sejatinya sudah lama dinantikan. Pasalnya, selama ini, Milla memiliki pemain berkarakter pembagi bola hanya pada diri Septian David Maulana--tak ada pelapis.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sebagai penyuplai bola, kehadiran Stefano di atas lapangan juga diharapkan bisa menjadi sumber gol alternatif selain lini depan. Dan, mantan penggawa SC Cambuur ini telah membuktikan kapasitasnya mengoyak gawang lawan dengan torehan 10 golnya di Liga 1 musim ini.
Depan
Dinaturalisasinya Alberto 'Beto' Goncalves menjadi berkah tersendiri bagi Milla. Setelah pusing mencari striker murni--bolak-balik memanggil Lerby Eliandry dan Ilija Spasojevic--Milla tampaknya menemukan kepingan yang dicarinya pada diri Beto.
Ya, Beto tampak cocok dengan skema permainan yang diinginkan Milla. Sebagai striker, Beto tak hanya terpaku pada satu titik. Ia tak hanya berfungsi sebagai pemantul bola atau eksekutor, tetapi juga bisa berperan sebagai pembuka ruang.
Beto Goncalves, Timnas Indonesia U-23. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Beto Goncalves, Timnas Indonesia U-23. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pergerakan liarnya bisa membuyarkan pertahanan lawan sehingga memberikan ruang pemain lain untuk menuntaskan peluang. Dan, Beto sudah menunjukkan cara kerja tersebut pada dua laga melawan Thailand U-23 pada beberapa waktu lalu.
Untuk mendampingi Beto, nama Febri Hariyadi akan menjadi pilihan utama Milla. Tak usah meragukan kemampuan Febri dalam menyisir pertahanan lawan. Karena, memang penggawa Persib Bandung sepertinya terlahir untuk itu.
Pergerakan lincah nan cepatnya akan sangat berguna untuk mendukung skema main Milla yang bertumpu kepada dua sayap. Akan tetapi, Febri tampaknya masih harus mengasah bagaimana mengambil keputusan: apakah memberikan umpan silang atau mengeksekusi.
Febri Hariyadi. Timnas Indonesia U-23. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Febri Hariyadi. Timnas Indonesia U-23. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Sedangkan, satu nama di sisi sayap kanan bisa diberikan kepada Saddil Ramdani. Penampilan konsistennya bersama Timnas U-19 dan Persela Lamongan, membuat Saddil layak diberikan kepercayaan turun sejak menit pertama. Meski masih berusia 19 tahun, mental Saddil sudah tertempa bermain bersama skuat Timnas U-23.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, komposisi 11 pemain utama Timnas U-23 di Asian Games nanti, akan sangat ditentukan oleh kesiapan pemain tersebut untuk turun. Selain kondisi, Milla juga tentunya bakal mempertimbangkan padatnya jadwal di fase grup. Jika terus memaksakan mengusung starting XI yang sama, dipercaya akan sangat riskan terkait dengan kebugaran pemain. Karena itu, rotasi mungkin bisa menjadi solusinya.
Jadwal Timnas U-23 di Asian Games 2018. (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jadwal Timnas U-23 di Asian Games 2018. (Foto: Basith Subastian/kumparan)