Mari Memindai Juru Gedor Utama Timnas U-22

22 Januari 2019 19:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas U 22, Marinus Wanewar memeluk Osvaldo  (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U 22, Marinus Wanewar memeluk Osvaldo (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Pemusatan latihan Timnas U-22 Indonesia sudah memasuki pekan ketiga. Teraktual, 30 nama yang masih bertahan di skuat 'Garuda Muda' melakoni latihan di Stadion Madya Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (22/1/2019) pagi WIB.
ADVERTISEMENT
Dari 30 nama itu, ada beberapa pemain yang berposisi sebagai penyerang terus 'bersaing' untuk menjadi pilihan pertama pelatih Indra Sjafri di ujung tombak Timnas U-22.
Indra sendiri identik dengan formasi 4-3-3 dengan mengusung gaya main melakukan build-up serangan melalui operan dari kaki ke kaki, kemudian melebarkan permainan di sepertiga lapangan terakhir. Pola tersebut kerap ditunjukkan dalam menu latihan berupa mini gim yang tengah digencarkan dalam beberapa hari terakhir.
Dengan skema ini, penyerang sayap akan bermain lebih ke dalam dan memangkas jarak dengan ujung tombak atau punya opsi memberi umpan silang. Karena itu, striker yang bakal jadi andalan Indra mesti kuat berduel, tajam, dan pintar menempatkan posisi. Singkatnya, penyerang ideal di mata Indra ialah pemain yang komplet.
ADVERTISEMENT
Kami dari kumparanBOLA coba memberikan nama pemain yang berpotensi menjadi andalan Timnas U-22 di pos penyerang. Nama-nama itu dipilih dengan mempertimbangkan hasil pantauan kami selama latihan.
Tentu saja, bisa benar, bisa juga meleset. Pasalnya, Indra berkali-kali menegaskan penilaiannya terhadap pemain tak cuma ditilik dari segi teknis di lapangan. Faktor lain seperti kepribadian dan mental, jadi pertimbangan lain.
Marinus Wanewar
Perawakan Marinus terbilang menonjol. Dengan posturnya yang mancapai 180 cm, pemain berusia 21 tahun ini mampu menjadi tembok kokoh untuk memantulkan bola, sehingga memberi kesempatan untuk lini kedua atau winger melakukan penetrasi.
Gaya bermain sebagai seorang tembok ini kerap diperlihatkan Marinus, seperti di gim internal yang berlangsung Sabtu (19/1) lalu. Tak jarang, Marinus ikut turun untuk membantu pertahanan dengan mengintersep bola atau memberi gangguan awal kepada lawan yang hendak membangun serangan.
ADVERTISEMENT
Hanya, dalam beberapa kesempatan internal gim, kemampuan duel udara Marinus belum terlalu menonjol. Hal ini bisa diwajarkan karena masih minimnya umpan silang dari full-back atau winger yang mengapitnya.
Penyerang Timnas U-22 Indonesia, Marinus Wanewar.  (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerang Timnas U-22 Indonesia, Marinus Wanewar. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
Meski demikian, kami memilih Marinus sebagai calon terdepan karena pengalaman yang dimilikinya. Selain mentas di Liga 1, ia pun sempat bergabung dengan Timnas U-22 arahan Luis Milla untuk SEA Games 2017. Memang, saat itu perangai buruk Marinus menjadi sorotan yang bikin kualitasnya tak terlihat hingga akhirnya tersisihkan.
Namun, Marinus mengungkapkan bahwa dirinya telah mengambil pelajaran dari kejadian lampau dan ingin menjadi pribadi lebih dewasa. Hal itu cukup terlihat selama tiga pekan kiprahnya di pemusatan latihan. Jika aspek kepribadian ini bisa terus postif plus dibuktikan dengan kapabilitas sebagai ujung tombak, Marinus bersar kemungkinan akan dipilih Indra.
ADVERTISEMENT
Dimas Drajad
Pengalaman menjadi salah satu aspek yang kami ambil untuk memilih Dimas Drajad. Meski sempat terpental dari skuat 'Merah Putih' setelah terakhir kali memperkuat Timnas U-19 di Piala AFF 2016, Dimas tetap punya potensi mengejutkan.
Musim lalu bisa dijadaikan patokan akan kembali menggeliatnya sang bomber. Bersama PS Tira, ia mencatatkan 4 gol dan 4 assist dari 20 penampilan.
Postur Dimas (170 cm) memang tidak menjulang seperti Marinus, tetapi ia memiliki nilai plus berupa kecepatan. Ditopang kemampuan apik dalam menahan bola, Dimas kerap menunjukkan kepiawaiannya di simulasi gim. Andai tak mendapat ruang di kotak penalti, ia akan melakukan operan satu dua untuk membuka ruang dan beradu lari dengan bek lawan.
ADVERTISEMENT
Dimas bisa menjadi opsi Indra jika mendapati lawan yang memasang garis pertahanan tinggi atau memiliki mayoritas pemain belakang berpostur tinggi. Dengan sokongan winger, Dimas bisa menjadi pemantul atau menerima umpan cut-back alih-alih memaksa duel udara.
Septian Satria Bagaskara
Septian Bagas Bagaskara mungkin menjadi nama paling asing di antara sederet penyerang Timnas U-22 yang dipanggil Indra. Wajar, pemain berusia 21 tahun ini baru muncul ke permukaan usai menjadi topskorer Liga 3 musim lalu dengan torehan 21 gol untuk Persik Kediri--yang juga keluar sebagai kampiun Liga 3.
Kendati tergolong baru, Bagas bisa menjadi 'ancaman' buat nama-nama lama. Dengan postur mencapai 182 cm, Bagas bisa difungsikan sebagai pemantul bola via duel udara atau menciptakan kemelut di dalam kotak lewat sundulan. Hanya, kondisi itu masih jarang terlihat selama pemusatan latihan Timnas U-22, Bagas pun masih kerap kehilangan bola karena kontrol tak sempurna.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari pantuan ini, Bagas menjadi pemain dengan kans paling kecil untuk menjadi pilihan Indra. Namun, bukan berarti Bagas tak punya kualitas, gaya bermainnya yang ngotot dan tak segan melakukan duel menjadi modal positif. Akan tetapi, pengalamannya mentas di level Ttmnas masih tergolong belia dibandingkan Dimas atau Marinus.
Pemain Timnas U-22 Indonesia, Septian Satria Bagaskara, sedang menjalani latihan perdananya.  (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas U-22 Indonesia, Septian Satria Bagaskara, sedang menjalani latihan perdananya. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
***
Beberapa nama sebetulnya sempat dicoba Indra untuk megisi pos penyerang, seperti Beni Oktaviansyah dan Billy Keraf, tetapi menilik kebutuhan Timnas U-22 dan condongnya starategi bermain Indra, maka Marinus dan Dimas tampaknya menjadi nama terdepan sebagai calon pengisi ujung tombak.
Meski demikian, jangan lupakan pula nama Ezra Walian. Meski belum juga bergabung ke pemusatan latihan, Ezra tetap berpotensi dipanggil menjelang Piala AFF U-22 pada Februari mendatang.
ADVERTISEMENT