news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Martinez: Belgia Bergantung pada Permainan Tim, Bukan Hazard

18 Juni 2018 11:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Latihan Timnas Belgia di Sochi, Rusia. (Foto: REUTERS/Francois Lenoir)
zoom-in-whitePerbesar
Latihan Timnas Belgia di Sochi, Rusia. (Foto: REUTERS/Francois Lenoir)
ADVERTISEMENT
Langkah pertama Timnas Belgia di gelaran Piala Dunia 2018 akan dimulai pada Senin (18/6/2018) pukul 19:00 WIB. Pertandingan pertama Grup G melawan Panama di Fisht Stadium menjadi ujian pertama yang harus dituntaskan tim besutan Roberto Martinez.
ADVERTISEMENT
Di pentas Piala Dunia, Belgia adalah tim yang janggal. Dengan pemain bintang macam Eden Hazard dan Kevin De Bruyne, Belgia hanya sampai di babak perempat final di Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016. Kini, Martinez dituntut untuk membawa Belgia ke babak semifinal Piala Dunia 2018.
Berkompetisi di turnamen sekelas Piala Dunia juga berbicara tentang kesiapan menghadapi kejutan lawan. Tak peduli tim unggulan atau non-unggulan, semua punya peluang yang sama. Meksiko membuktikannya. Jerman, sang juara bertahan, dipermalukan dengan kekalahan 0-1. Memang kekalahan tipis, tapi kekalahan tetap saja kekalahan.
Atas segala kemungkinan yang bisa saja terjadi di Rusia tahun ini, setiap pelatih, termasuk Martinez, harus berani menaruh kepercayaan kepada anak-anak didiknya. Segenius apa pun taktik sang pelatih, ia tak akan ada gunanya bila tak ada yang mengaplikasikannya di atas lapangan. Dan persoalan penerapan taktik menjadi bagian para pemain.
ADVERTISEMENT
Di antara 23 pemain yang diboyongnya ke Rusia, Hazard menjadi salah satu yang paling populer. Popularitas ini tak lahir begitu saja, ia ditopang oleh kesanggupan Hazard menjalankan peran vital di tubuh Timnas. Meski bermain sebagai winger kiri dalam formasi 3-4-3 khas Martinez, mantan bintang Lille itu diberikan keleluasaan untuk bergerak. Hal ini ditujukan agar proses build-up serangan, terutama melalui skema serangan balik, bisa berjalan mulus.
Itulah sebabnya publik Belgia pantas merasa was-was usai timnya meraih kemenangan 4-1 dalam uji tanding melawan Kosta Rika pada Selasa (12/6/2018). Dalam kurun waktu enam menit sejak Mitchy Batshuayi mencetak gol keempat Belgia, Hazard sudah mendapatkan dua tekel keras. Akibatnya, penyerang Chelsea tersebut berjalan dengan pincang dan diganti pada menit ke-70.
ADVERTISEMENT
Beruntung bagi Belgia, cedera tersebut tak seserius dugaan awal. Begitulah jika mengacu dengan apa yang dikatakan oleh Martinez dan rekan setimnya, Romelu Lukaku. Masih menurut Martinez, cedera itu sama sekali tak mengganggu sesi latihan Hazard. Bahkan Martinez menilai, Hazard menjadi salah satu pemain yang paling bergairah saat berlatih. Bagi mantan pelatih Wigan itu, Hazard sudah tampil sebagai sosok yang lapar akan gelar sejak sesi latihan.
"Akhir musim Eden (Hazard) ditandai dengan keberhasilannya mengangkat satu trofi juara (Piala FA). Cara ia bermain di babak semifinal dan final dengan sendirinya sudah mempersiapkannya untuk bertanding di Piala Dunia."
"Ia terlihat segar, siap secara mental, dan memiliki hubungan yang baik dengan reka-rekan setimnya. Yang menggembirakan, ia juga memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungannya di sini (rekan setim -red). Ia brilian dalam dua uji tanding terakhir. Mentalnya oke. Kami sangat gembira dengan persiapannya," tutur Martinez kepada The Guardian.
ADVERTISEMENT
Hazard saat berhadapan dengan Portugal. (Foto: REUTERS/Eric Vidal)
zoom-in-whitePerbesar
Hazard saat berhadapan dengan Portugal. (Foto: REUTERS/Eric Vidal)
Bersama Belgia, Hazard memang menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu pemain top Eropa. Dalam laga persahabatan melawan Kosta Rika, misalnya. Berduet bersama Dries Mertens, Hazard bekerja sebagai penopang Romelu Lukaku, sang striker tunggal, dalam formasi 3-4-2-1. Dalam 20 menit pertama, kombinasi permainan Lukaku dan Hazard melahirkan dua peluang. Gol pertama Belgia yang dicetak oleh Mertens di laga itu pun berutang pada servis Hazard.
"Eden sedang ada dalam momen yang luar biasa dalam perjalanan kariernya. Ia seorang kapten, usianya juga sedang matang-matangnya (27 tahun -red), ia memiliki jiwa kepemimpinan. Ia adalah seorang pemain yang berani."
"Ia andal untuk memperebutkan bola, ia juga oke dalam pertarungan satu lawan satu. Namun, bila kami berpikir bahwa kami akan memenangi pertandingan dengan satu, dua, atau tiga pemain, kami sudah melakukan kesalahan. Kami bergantung kepada semua pemain, kami percaya kepada semua orang yang ada di tim ini," jelas Martinez.
ADVERTISEMENT
Panama yang menjadi lawan Belgia di pertandingan pertama babak grup mereka adalah lawan yang eksentrik. Ini menjadi pertama kalinya bagi Panama untuk tampil di pesta sepak bola empat tahunan itu. Bahkan berkat kelolosan mereka ke Piala Dunia 2018 pada 10 Oktober 2017 lalu, hari itu ditetapkan sebagai hari libur nasional setiap tahunnya.
Pemain Panama berselebrasi. (Foto: Reuters/Carlos Lemos)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Panama berselebrasi. (Foto: Reuters/Carlos Lemos)
Keberhasilan Panama menjejak ke Piala Dunia 2018 berutang pada tangan dingin pelatih asal Kolombia, Hernan Dario Gomez. Ia dikenal sebagai sosok yang straight to the point, tak banyak tingkah. Strateginya pun sederhana, ia mengusung permainan 4-4-2.
Namun, cukup sulit untuk menemukan pemain asal Panama yang bermain dan bersinar di kompetisi sepak bola Eropa. Kebanyakan para pemain yang mengantarkan Panama lolos ke Piala Dunia 2018 berbasis di Liga Amerika Serikat (MLS), liga-liga di Amerika Tengah, dan Liga Amerika Selatan.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi kedua tim, laga yang mempertemukan Belgia dan Panama seharusnya bisa menjadi pertandingan yang menarik. Belgia adalah tim yang diperkuat sejumlah nama besar, tapi belum cukup kuat untuk merebut gelar juara dunia. Akibatnya, kemungkinan besar mereka berangkat ke Rusia dengan ambisi dan tuntutan.
Sementara, di antara semua kontestan lain, Panama ibarat anak kecil; masih polos perihal gelar dan pengalaman. Namun, karena kejutan memang menjadi nama tengah sepak bola, apa pun bisa terjadi di laga ini.