Masih Adakah Tempat bagi Dybala di Hati 'Si Nyonya Tua'?

13 September 2018 15:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dybala catatkan hat-trick di markas Benevento. (Foto: Reuters/Ciro De Luca)
zoom-in-whitePerbesar
Dybala catatkan hat-trick di markas Benevento. (Foto: Reuters/Ciro De Luca)
ADVERTISEMENT
Semua bermuara dari kedatangan Cristiano Ronaldo. Massimilino Allegri mengubah formasi, tatanan peran mulai bergeser, dan bongkar pasang pemain mulai terjadi. Begitulah sekiranya rangkaian cerita sendu yang melemparkan Paulo Dybala dari skuat utama Juventus.
ADVERTISEMENT
Hingga giornata ketiga Serie A, Dybala baru mengecap waktu bermain sebanyak 100 menit. Sebagai perbandingan, jumlah tersebut masih lebih rendah ketimbang rekrutan anyar Juve musim ini, Joao Cancelo. Minimnya jam terbang itu pula yang membuat torehan golnya masih alpa. Padahal, dalam durasi sama di musim lalu, sudah 4 gol yang dikemas Dybala.
Rendahnya kepercayaan yang didapat Dybala membuat pemilik Palermo, Maurizio Zamparini, angkat bicara. Sebagai seseorang yang pernah memilikinya, Zamparini meramalkan bahwa Dybala akan angkat kaki dari Juventus Stadium pada bursa transfer Januari mendatang.
"Dia akan pergi, karena Juventus ingin mendapatkan 120 juta euro. Pada bulan Januari saya pikir dia akan pergi ke Spanyol. Dia memiliki penawaran tinggi di Spanyol dan Inggris," kata Zamparini kepada RMC Sport.
ADVERTISEMENT
Dybala merayakan kemenangan Juventus. (Foto: Reuters/Max Rossi)
zoom-in-whitePerbesar
Dybala merayakan kemenangan Juventus. (Foto: Reuters/Max Rossi)
Jauh sebelum negara api... maaf, maksud kami Ronaldo datang, Dybala adalah pilihan wahid. Lebih dari itu, potensinya makin menjadi dalam wadah baru, dalam skema 4-2-3-1 yang diturunkan Massimiliano Allegri. Berdiri di belakang Gonzalo Higuain, Dyabala memainkan peran sebagai trequartista.
Hasilnya moncer, namanya muncul sebagai penyumbang gol terbanyak untuk Juve di lintas ajang lewat 26 golnya, tiga gol lebih banyak dari Higuain. Torehan tersebut memang tak bisa dilepaskan dari kebijakan Allegri untuk melucuti peran Higuain sebagai pelontar utama dalam skuatnya.
Peran trequartista tak sekadar gelandang serang biasa, sebagai kreator serangan dan muncul sewaktu-waktu saat dibutuhkan --mencetak gol dari lini kedua. Lebih kompleks, mereka dibebani tugas untuk juga menyelesaikan peluang itu sendiri tanpa mengesampingkan peran sebagai pemrakarsa peluang.
ADVERTISEMENT
Maka tak heran bila Dybala mencatatkan 3,5 tembakan per laga di Serie A, mengungguli Higuain yang cuma mengemas 2,9. Catatan umpan kuncinya juga terjaga di angka 1,6 bila dirata-rata, kedua terbanyak di bawah Douglas Costa.
Masalahnya, Ronaldo memiliki kelas berbeda dengan Higuain. Superstar itu tak bisa dikesampingkan begitu saja, tak rela dikikis porsinya sebagai tukang pencetak gol. Lagipula, 'rumah tangga' mana yang akan menyia-nyiakan pengeluaran lebih dari 100 juta euro dan gaji 31 juta euro per tahun begitu saja. Itulah dasar dari kebijakan Allegri menepikan Dybala demi memaksimalkan peran Ronaldo.
Berbicara tentang minimnya durasi mentas Dybala, tak bisa jauh-jauh dilepaskan dari destinasi untuk memperkuat pendar Ronaldo itu sendiri. Peraih lima kali anugerah Pemain Terbaik Dunia itu selalu muncul sebagai corong utama serangan.
ADVERTISEMENT
Buktinya, Ronaldo mengukir rata-rata 6,6 tembakan per laga bersama Madrid di La Liga musim lalu --dua kali lipat dari raihan Gareth Bale di peringkat kedua. Tak sampai di situ, dominasi tembakan Ronaldo juga tertuang di aras internasional, tepatnya di pentas Piala Dunia termutakhir. Dia menjadi penggawa Portugal yang paling intens melepaskan tembakan dengan rata-rata 5,3 di tiap pertandingan --unggul jauh dari Manuel Fernandes sebagai runner-up yang hanya menyentuh angka 2.
Sampai di sini, cukup merepresentasikan bahwa Ronaldo adalah tipikal pemain yang memonopoli tembakan. Sebuah aksioma yang sulit untuk disinergikan dengan porsi Dybala musim lalu.
Tendangan penalti Cristiano Ronaldo (Foto: REUTERS/Murad Seze)
zoom-in-whitePerbesar
Tendangan penalti Cristiano Ronaldo (Foto: REUTERS/Murad Seze)
Allegri sebenarnya telah menerapkan pakem 4-2-3-1 serta memainkan Ronaldo dan Dybala secara bersamaan kala bentrok dengan Chievo Verona di pekan pertama Serie A. Hasilnya? Bianconeri nyaris kalah. Beruntung, Mattia Bani mencetak gol bunuh diri dan Federico Bernardeschi melesakkan gol di pengujung laga sekaligus menutup laga menjadi 3-2 untuk Juve.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari hasil yang kurang memuaaskan, Allegri lantas menerapkan skema 4-3-3 pada dua laga selanjutnya. Lazio dilibas dua gol tanpa balas dan Parma dipermalukan 2-1. Memuaskan secara hasil, tapi tidak dalam lanskap keseluruhan. Karena Ronaldo urung juga mengukir gol perdananya di Serie A.
Cara paling dasar untuk memaksimalkan peran Ronaldo, ya, dengan menerapkan formasi yang biasa dipakaianya dan Allegri, tahu betul akan hal itu. Well, Madrid memang lebih intens memakai 4-4-2 musim lalu. Namun, menerapkan mentah pakem tersebut bukanlah sebuah jalan tengah untuk Juve karena terlalu banyak pemain yang ditumbalkan nantinya. Itulah mengapa pakem 4-3-3 menjadi win-win solution.
Juve kaya kreativitas dari sisi tepi. Sebut saja Costa, Bernardeschi, dan Juan Cuadrado. Belum lagi dengan kemampuan Mario Manduzukic yang mafhum turun sebagai sebagai wide-forward. Sokongan dari stok gelandang juga melimpah. Blaise Matuidi, Khedira, dan Emre Can yang powerful serta kreator serangan macam Miralem Pjanic.
ADVERTISEMENT
Dibanding Dybala, deretan nama di atas lebih dibutuhkan Ronaldo, atau setidaknya tidak menghambat agresivitasnya sebagai mesin lontar utama di Juve.
Ronaldo sumbang assist untuk Mandzukic. (Foto: Marco BERTORELLO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ronaldo sumbang assist untuk Mandzukic. (Foto: Marco BERTORELLO / AFP)
Juve memang berada dalam pilihan sulit. Ronaldo, superstar dengan berbagai gelar di belakangnya, atau Dybala trequartista muda yang langka. Untuk saat ini nama kedua yang jadi tumbal. Jadi jangan salahkan bila pada akhirnya Dybala akan benar-benar hengkang seperti yang diramalkan Zamparini bakal menjadi kenyataan.