news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mason Mount, Gelandang Paling Agresif di Premier League Sejauh Ini

1 September 2019 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mason Mount pada sebuah laga bersama Chelsea. Foto: John Sibley/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Mason Mount pada sebuah laga bersama Chelsea. Foto: John Sibley/Reuters
ADVERTISEMENT
Rasa-rasanya, kami bisa memahami mengapa Frank Lampard amat menyukai Mason Mount. Musim kemarin, ia menjadi salah satu andalan Lampard di Derby County. Musim ini, ia jadi andalan Lampard di Chelsea.
ADVERTISEMENT
Well, tentu saja, tampilnya Mount sebagai salah satu andalan The Blues tak lepas dari embargo transfer yang mengimpit mereka. Chelsea tidak bisa mendatangkan pemain anyar ketika bintang semisal Eden Hazard pergi ke klub lain. Mau tak mau, Chelsea mesti mengandalkan stok yang tersedia.
Namun, skuat mereka tidak buruk-buruk amat, kok. Deretan nama seperti N'Golo Kante, Pedro Rodriguez, Jorginho, Olivier Giroud, hingga Christian Pulisic mestinya masih bisa menjadi jaminan mutu. Itu masih belum ditambah pemain-pemain muda semisal Callum Hudson-Odoi (18 tahun), Tammy Abraham (21), dan Mount sendiri (20).
Pada empat pertandingan perdana musim ini, Mount selalu tampil. Total, ia menghabiskan 360 menit di lapangan. Artinya, Mount selalu tampil selama 90 menit. Ini menunjukkan kepercayaan besar Lampard terhadap pemain jebolan akademi Chelsea tersebut.
ADVERTISEMENT
Dari empat laga tersebut, Mount mencetak 2 gol dan rata-rata menciptakan 2 key pass (umpan yang menjadi peluang) per laga. Namun, yang menarik adalah melihat bagaimana agresivitasnya. Secara rata-rata, Mount melepaskan 3,5 tembakan per laga --jumlah yang cukup banyak untuk ukuran seorang gelandang.
Mason Mount, 'The Pride of London'. Setuju, fans Chelsea? Foto: REUTERS/Eddie Keogh
Situsweb resmi Premier League mencatat, Mount sudah melepaskan 14 tembakan dalam empat laga terakhir. Ia memiliki jumlah yang sama dengan striker Norwich City, Teemu Pukki, dan lebih agresif daripada Sergio Aguero (13 tembakan).
Selain Mount dan Pukki, tiga orang lainnya dalam lima besar daftar pelepas tembakan terbanyak adalah Roberto Firmino (17), Marcus Rashford (16), dan Ashley Barnes (15). Ketiganya adalah striker.
Tak pelak, Mount pun bisa diandalkan untuk menjadi sumber gol Chelsea dari lini kedua. Gaya mainnya yang kerap muncul dari second-line untuk melepaskan tembakan (atau melepaskan tembakan dari jarak jauh) membuatnya mirip dengan Lampard ketika masih menjadi pemain dulu.
ADVERTISEMENT
Namun, agresivitas Mount tidak hanya bisa dilihat dari jumlah tembakan saja. Menurut catatan WhoScored, Mount rata-rata melepaskan 2,3 tekel per laga, membuatnya kerap merebut bola dan memulai serangan Chelsea kembali. Luar biasa.