Mau Mengalahkan Jerman di Adu Penalti? Begini Caranya

12 Juni 2018 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gol ketiga Jerman ke gawang Norwegia. (Foto: Michaela Rehle/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Gol ketiga Jerman ke gawang Norwegia. (Foto: Michaela Rehle/REUTERS)
ADVERTISEMENT
Sepakan Roberto Ayala dan Esteban Combiasso dari titik putih berhasil digagalkan Jens Lehmann. Sepasang kegagalan penggawa Argentina itu kemudian membuat Jerman melaju ke babak semifinal Piala Dunia 2006.
ADVERTISEMENT
Jerman memang sudah kondang untuk soal memenangi adu penalti. Drama melawan Argentina itu jadi salah satu dari catatan sempurna Die Mannschaft mengatasi duel dari titik putih di gelaran Piala Dunia.
Sepanjang keikutsertaannya di Piala Dunia --baik itu sebagai Jerman Barat dan Jerman Timur-- mereka sudah melakoni empat babak adu penalti. Prancis yang pertama kala mereka hadapi pada edisi 1982, disusul Meksiko pada Piala Dunia setelahnya, Inggris empat tahun kemudian, dan Argentina 2006 silam.
Hebatnya lagi, hanya sebiji tembakan Jerman yang berujung kegagalan dalam rentang waktu tersebut. Adalah Uli Stielke satu-satunya algojo yang kandas kala tembakan 12 pas-nya berhasil dihentikan kiper Prancis, Jean-Luc Ettori.
Bila dikalkulasi, Jerman telah mengeksekusi 18 tendangan dan hanya satu yang alpa, atau keberhasilan mereka mencetak gol dari titik putih menyentuh persentase 94%. Kombinasi antara ketenangan dan ketajaman para algojo jadi latar belakang betapa tingginya rasio gol Jerman.
ADVERTISEMENT
Tengok saja keberhasilan mereka saat menyudahi perlawanan Inggris 4-3 di semifinal Piala Dunia 1990. Peter Shilton yang jadi palang pintu 'Tiga Singa' saat itu berhasil menebak keempat tendangan para penendang Jerman. Namun, tetap saja pemain yang sukses bersama Nottingham Forest itu tak mampu mencegah bola yang masuk ke gawangnya.
Banyak yang berkata jika tendangan penalti memiliki persentase gol sebesar 99.9%, saking besarnya kemungkinan terciptanya gol. Itulah mengapa penalti sering disebut hadiah.
Namun, situasinya berbeda saat memasuki drama adu penalti. Kondisinya menjadi 50:50 karena kedua kubu sama-sama mendapatkan tendangan. Dalam kondisi demikian, bukan cuma algojo yang jadi penentu, melainkan juga penjaga gawang. Beruntung Jerman memiliki penjaga gawang yang piawai dalam menghentikan tendangan penalti.
ADVERTISEMENT
Setali tiga uang dengan total eksekusinya, juara Piala Dunia empat kali tersebut juga sudah menghadapi 18 tembakan dari lawan dan hanya 10 yang berakhir gol. Artinya persentase penyelamaatan kiper mereka mencapai 39%.
Sebagai gambaran, jumlah tersebut jauh lebih tinggi ketimbang torehan kiper-kiper Premier League musim lalu --dalam hal menghentikan tendangan penalti-- yang cuma menyentuh 26%.
Lantas bagaimana cara mengalahkan Jerman yang superior itu dalam drama adu penalti?
Menurut Sky Sports, dari 18 tembakan penalti lawan, 14 di antaranya menggunakan kaki kanan, sementara sisanya via kaki kiri. Dan hanya satu dari empat tembakan yang ditembakkan dengan kaki kiri yang berbuah gol.
Dengan kata lain, persentase keberhasilan kaki kiri menyentuh 25%. Sementara untuk kaki kanan, persentase kesukesesan lawan sebesar 65%, diukur dari sembilan eksekusi sukses dalam 14 percobaan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dari ketinggian tembakan, tercatat ada 12 upaya tembakan mendatar dan enam di antaranya (50%) berhasil diselamatkan kiper Jerman. Sebaliknya, tendangan lambung justru menyentuh persentase gol lebih tinggi, 66%.
Untuk arah tembakan, menempatkan pilihan ke sisi tengah bukanlah keputusan bijak. Hanya dua upaya yang berbuah gol dari empat percobaan ke arah tersebut. Pun demikian dengan tembakan ke arah kiri kiper yang cuma menghasilkan 55% gol.
Sementara sisi kiri kiper jadi yang paling potensial untuk berbuah gol dengan persentase 60% atau tiga gol dalam lima upaya.
Penjaga gawang Timnas Jerman, Menuel Neuer. (Foto: Markus Gilliar/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Penjaga gawang Timnas Jerman, Menuel Neuer. (Foto: Markus Gilliar/AFP)
Dengan data di atas, cara paling jitu untuk mengalahkan Jerman di fase adu penalti adalah melepaskan tendangan dengan kaki kanan, lambung ke sisi kiri kiper. Niscaya persentase gol semakin besar dan tinggal serahkan saja tugas penjaga gawang untuk menghentikan tendangan para penggawa Jerman.
ADVERTISEMENT
Tak 100% benar memang, atau jika tak yakin, lebih baik mengalahkan Jerman di waktu normal. Tetapi kami yakin, itu bukanlah perkara mudah.