Mau Sampai Kapan Puasa Gol, Lukaku?

23 Oktober 2018 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lukaki di konferensi pers jelang laga Liga Champions. (Foto: Oli Scarff/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Lukaki di konferensi pers jelang laga Liga Champions. (Foto: Oli Scarff/AFP)
ADVERTISEMENT
Romelu Lukaku sedang mengalami masa kering. Sudah tujuh pertandingan terakhir dilaluinya tanpa gol. Ada apa, sih, sebenarnya?
ADVERTISEMENT
Tentu saja ini bukan masa-masa yang menyenangkan buat Lukaku. Baru-baru ini salah satu legenda hidup United, Paul Scholes, mengkritik habis dirinya.
Scholes mengkritik gaya main Lukaku yang terlalu sering bergerak di luar kotak penalti. Baginya, itu bukan keputusan bagus.
"Dia cepat dan kuat, namun dia juga adalah satu dari banyak pemain United yang tidak memiliki kepercayaan diri. Saya kira dia adalah pemain yang baik, tapi dia juga butuh saran dan pertolongan. Siapa lagi yang bisa bermain sebagai penyerang tengah di United sekarang?” kata Scholes.
Well, perkara gaya main itu, Lukaku sebetulnya sudah sering mempraktikannya di Everton atau di Timnas Belgia. Oleh karena itu, tidak heran jika di Everton dulu, ia menjadi salah satu kreator peluang terbanyak.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, baik di Everton dan Belgia, Lukaku betul-betul bisa diandalkan sebagai pencetak gol. Gaya main yang dikritik Scholes itu tertutupi dengan agresivitasnya di depan gawang lawan.
Lalu, apa yang salah dengan Lukaku di United musim ini? Padahal, dalam empat penampilan terakhir bersama Timnas Belgia, ia masih sempat mencetak lima gol.
Sejauh musim ini berjalan, Lukaku baru mencetak 4 gol dalam 9 penampilannya bersama ‘Iblis Merah’ di Premier League. Namun, bukannya Lukaku tidak berusaha sama sekali. Dari total 9 laga, ia melepaskan 19 tembakan —artinya ia rata-rata melepaskan 2,1 tembakan per laga.
Dengan catatan relatif bagus itu, akurasi tembakannya hanya mencapai 47%. Catatan ini juga menunjukkan bahwa Lukaku cukup mendapatkan suplai, tetapi ia masih harus mengasah penyelesaian akhirnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Lukaku lebih memilih untuk berbicara soal cara United menyerang secara kolektif.
“Kami selalu punya rencana ketika menghadapi sebuah tim, tapi saya tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya. Ini adalah sesuatu yang perlu kami cari solusinya. Kami harus memulai laga dengan kepercayaan diri tinggi dan tampil lebih intens ketika menyerang,” ucapnya seperti dilansir Telegraph.
Lukaku (kiri) tangguh dalam bola-bola atas. (Foto: Reuters/Dylan Martinez)
zoom-in-whitePerbesar
Lukaku (kiri) tangguh dalam bola-bola atas. (Foto: Reuters/Dylan Martinez)
“Pada babak pertama (melawan Newcastle dan Chelsea), kami memulai dengan lambat —tidak ada inisiatif, tidak ada pergerakan yang bagus. Di babak kedua, kami melakukan apa yang seharusnya kami lakukan di babak pertama. Oleh karena itulah kami bisa melakukan comeback dan mendapatkan hasil bagus,” kata Lukaku.
Rabu (24/10/2018) pukul 02:00 dini hari WIB, United akan menjamu Juventus di matchday III Liga Champions. Lukaku, tentu saja, bakal jadi tumpuan untuk mencetak gol di lini depan.
ADVERTISEMENT

Sejauh ini, belum ada gol yang ia hasilkan di Liga Champions. Padahal Lukaku rata-rata melepaskan 3 tembakan per laga di kompetisi antarklub Eropa tersebut musim ini.