Mbappe Baru 19 Tahun, Masih Bisa Jadi Juara Dunia Lagi

16 Juli 2018 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kylian Mbappe mencium trofi Piala Dunia pertamanya. (Foto: Dylan Martinez/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kylian Mbappe mencium trofi Piala Dunia pertamanya. (Foto: Dylan Martinez/Reuters)
ADVERTISEMENT
Di balik kemenangan Prancis atas Kroasia, terselip harapan untuk Kylian Mbappe dari Didier Deschamps.
ADVERTISEMENT
Di Stadion Luzhniki, Minggu (15/7/2018), hujan turun deras. Ketika itu prosesi penyerahan medali dan trofi Piala Dunia tengah berlangsung. Siapa pun yang ada di lapangan ketika itu basah kuyup.
Eh, tunggu… Presiden Rusia, Vladimir Putin, bisa jadi pengecualian. Selama prosesi, ia dipayungi oleh anak buahnya. Nasib Putin jelas lebih baik ketimbang dua koleganya, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarovic.
Di antara orang-orang yang basah kuyup itu ada seorang pemuda yang hampir sepanjang prosesi menyelimuti tubuhnya dengan bendera Prancis. Pemuda itu adalah Kylian Mbappe, dan semalam adalah salah satu malam paling hebat sepanjang hidupnya.
Deschamps, dalam pernyataan pasca-pertandingan, menyebut bahwa menjadi juara Piala Dunia sebagai pemain adalah pengalaman yang unik. Ia sendiri pernah mengalaminya ketika mengantarkan Prancis menjadi kampiun pada 1998.
ADVERTISEMENT
Memori menjadi juara sebagai pemain tidak akan pernah enyah dari benaknya. Bagi Deschamps, yang kini berusia 49 tahun, pengalaman menjadi juara 20 tahun silam tidak bisa dibandingkan dengan apa pun.
Oleh karenanya, ia membagi cerita dengan anak-anak buahnya; baginya, gelar-gelar juara setelah ini —terutama di level klub— tidak akan sebanding dengan pengalaman menjadi juara dunia.
Di sisi lain, ia melihat Mbappe —begitu muda, begitu berbakat. Tidak banyak anak muda, dengan usia baru 19 tahun, berada di puncak dunia sepak bola. Sudah begitu, Mbappe melengkapinya dengan torehan 3 gol selama Piala Dunia 1998.
Mbappe di final Piala Dunia 2018. (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Mbappe di final Piala Dunia 2018. (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Tidak hanya itu, Mbappe juga menjadi pemain termuda kedua —setelah Pele— yang mencetak gol di final Piala Dunia. Jika Pele melakukannya pada usia 17 tahun dan 8 bulan, Mbappe menorehkannya pada usia 19 tahun dan 6 bulan.
ADVERTISEMENT
“Saya senang melihat kebahagiaan tiap-tiap pemain. Mbappe baru 19 tahun, saya berharap dia bisa menjadi juara dunia lagi nanti,” kata Deschamps seperti dilansir The Independent.
“Dia sudah meraih banyak hal. Tapi, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depannya. David Trezeguet dan Thierry Henry baru 19 tahun ketika menjadi juara dunia (Henry dan Trezeguet sebetulnya berusia 20 tahun pada 1998, red). Namun, mereka tidak menjadi juara dunia lagi,” lanjutnya.
Mbappe tampil impresif setelah Deschamps mengubah formasinya; dari yang tadinya 4-3-3 menjadi 4-2-3-1. Dalam formasi pertama, Mbappe bermain sebagai penyerang sayap sebelah kanan, sementara pada formasi kedua, ia bermain sebagai gelandang sayap sebelah kanan.
Mbappe angkat trofi Piala Dunia. (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)
zoom-in-whitePerbesar
Mbappe angkat trofi Piala Dunia. (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)
Dengan bermain sebagai gelandang sayap, Mbappe punya lebih banyak ruang. Ini berbeda dengan formasi sebelumnya, di mana posisinya menjadi lebih dekat ke gawang. Dengan mendapatkan ruang yang lebih lega, ia bisa lebih mengeksplorasi kecepatannya.
ADVERTISEMENT
Wajar kalau kemudian serangan balik Prancis menjadi lebih berbahaya. Tidak percaya? Simak pergerakan Mbappe pada laga melawan Belgia. Dari kanan, ia beberapa kali mengancam lewat dribelnya.
“Hari ini, para pemain saya menjadi juara dunia. Kebahagiaan terbesar saya semuanya berkait dengan mereka,” ucap Deschamps lagi.