Meloloskan United ke Fase Gugur, Cara Mourinho Jawab Kritik

28 November 2018 8:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jose Mourinho di laga Manchester United vs Young Boys. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Jose Mourinho di laga Manchester United vs Young Boys. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
ADVERTISEMENT
Jose Mourinho selalu punya cara untuk membungkam kritik yang dilayangkan padanya. Teraktual, sosok asal Portugal itu membeberkan rekornya di kompetisi antarklub Eropa seusai Manchester United mengalahkan Young Boys di matchday kelima Grup H Liga Champions 2018/19, Rabu (28/11/2018) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Gol Marouane Fellaini di masa injury time membuat United menang 1-0 untuk meloloskan diri ke babak 16 besar. Meski ada di posisi dua klasemen dengan 10 poin dan masih tersisa satu laga di fase grup, The Red Devils tak mungkin lagi dikejar Valencia yang berjarak lima poin di peringkat tiga.
Keberhasilan United lolos dijadikan momentum oleh The Special One untuk 'memamerkan' catatan apiknya di kompetisi klub Eropa khusunya Liga Champions. Hal ini dilakukan untuk menyerang balik kritik yang menyebut penampilan United semakin melempem di bawah rezim Mourinho.
"Persilakan saya mengirim pesan kepada para 'penggemar' saya dan izinkan saya membeberkan fakta. Saya selalu meloloskan tim ke fase grup Liga Champions dalam 14 musim," kata Mourinho pada konferensi pers usai laga dilansir Sky Sports.
ADVERTISEMENT
"Dua tahun saya tidak bermain di Liga Champions, saya memenangi dua gelar juara Liga Europa. Jadi, dalam 16 tahun, saya 14 kali lolos fase gugur (Liga Champions) dan dua kali juara Liga Europa. Ini untuk menjawab rasa ingin tahu para penggemar saya dan pencinta statistik," ujarnya menambahkan.
Mourinho memang tak asal bicara. Menilik statistiknya di Transfermarkt, Mourinho telah mentas di Liga Champions 16 kali (termasuk musim 2018/19). Jika lolosnya United ke 16 besar dihitung, maka Mourinho sebetulnya sudah 15 kali membawa tim melaju ke fase gugur Liga Champions (Chelsea 7, Inter Milan 2, Real Madrid 3, Porto 1, United 2).
Marouane Fellaini berduel udara dengan pemain Young Boys. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Marouane Fellaini berduel udara dengan pemain Young Boys. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
Terlepas dari keangkuhan Mourinho yang membeberkan statistiknya, penampilan United masih kurang mengigit. Meski mendominasi laga dengan penguasaan bola 65,8%, United bermasalah soal ketajaman dan keefektifan serangan. Terbukti dari 21 percobaan yang dilepaskan hanya 4 yang mengarah ke gawang Young Boys. Mourinho sadar kesulitan timnya, tapi tetap memberi apresiasi kepada David De Gea dan kolega.
ADVERTISEMENT
"Saya senang dengan intensitas para pemain saat pertandingan. Tentu saja saya senang dengan cara kami memulai pertandingan. Memang tidak mudah buat mereka mengatasi rasa frustrasi dan tekanan karena tidak terjadinya gol. Tapi, yang paling penting adalah kami bisa lolos ke babak selanjutnya."
"Kami memang tidak banyak mencetak gol, tapi ini bukan karena salah Marcus Rashfrod, ini soal kami sebagai tim. Sangat sulit mencetak gol. Tapi, Rashford melakukan gerakan, berlari ketika menguasai bola atau tanpa bola. Saya tidak pernah menyalahkan satu pemain kerena melewatkan peluang," tutup Mourinho.