Membangun Ulang AS Monaco Setelah Ditinggal Bintang-bintangnya

5 September 2017 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Monaco merayakan gol Falcao. (Foto: Eric Gaillard/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Monaco merayakan gol Falcao. (Foto: Eric Gaillard/Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepergian Kylian Mbappe ke Paris Saint-Germain (PSG) pada 31 Agusus silam mengakhiri pergerakan AS Monaco di bursa transfer musim panas 2017. Kendati kehilangan bintang muda mereka dan tujuh orang lainnya, Monaco mengakhiri bursa transfer musim panas 2017 dengan mendatangkan 11 pemain.
ADVERTISEMENT
Dengan menjual Mbappe, Benjamin Mendy, Bernardo Silva, Tiemoue Bakayoko, Nabil Dirar, Correntin Jean, Abdou Diallo, dan Valere Germain, Monaco —seperti ditaksir oleh transfermarkt— telah mendapatkan sekitar 150 juta euro.
Sangat wajar melihat Monaco mendapatkan pemasukan sedemikian besar. Empat dari delapan pemain yang mereka lepas, yakni Mendy, Silva, Bakayoko, dan Mbappe, adalah kunci dari permainan mereka musim lalu.
Di Ligue 1, Mbappe mencetak 15 gol dan membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak kedua Monaco di semua kompetisi. Begitu pula dengan Silva yang menjadi pembuat assist paling banyak kedua setelah Thomas Lemar.
Ada yang pergi dan ada pula yang datang. Dengan 11 pemain masuk ke dalam skuat, pengeluaran Monaco nyaris mencapai 100 juta euro, dua kali lipat lebih banyak dari musim 2016/17.
ADVERTISEMENT
Dari beberapa pemain yang masuk, kedatangan Keita Balde jadi yang paling mengejutkan. Tanpa ada rumor sebelumnya, Monaco tahu-tahu langsung membajak Keita, yang pada saat bersamaan diisukan jadi rebutan Juventus dan Internazionale Milan.
Dengan kedatangan 11 pemain tersebut, pelatih Leonardo Jardim jadi sama sekali tidak panik ditinggal empat pemain penting di atas. Di empat pekan berjalannya Ligue 1, Jardim membuktikan bagaimana Monaco bisa bertahan. Empat pertandingan pertama ditutup dengan empat kemenangan dan mencetak 14 gol ke gawang lawan.
Empat kemenangan dan 14 gol ke gawang lawan itu menjadi bukti bagaimana Jardim berhasil meramu ulang skuatnya. Dengan susunan pemain utama yang berubah, Jardim menunjukkan bagaimana kemampuan timnya tidak sedikit pun berkurang.
Oke, awalnya banyak yang mengira bahwa hasil apik ini adalah akibat dari keberadaan pemain-pemain anyar Monaco yang jumlah 11 itu tadi. Namun, melihat apa yang terjadi di lapangan, bukan pemain baru yang membuat Les Monégasques kuat, melainkan kontribusi pemain-pemain lawas.
ADVERTISEMENT
Pada empat pekan perdana Ligue 1, kekuatan utama mereka terlihat dari bagaimana pemain lawas berperan. Dari 11 posisi di lapangan, hanya Adama Diakhaby—yang statusnya adalah rekrutan baru—yang langsung diberi kepercayaan.
Beberapa pemain yang musim lalu sudah tampil apik, seperti Thomas Lemar, Radamel Falcao, hingga Djibril Sidibe, tak sedikit pun menurun musim ini. Dari empat pertandingan awal, penampilan ketiganya bahkan yang paling menanjak dibanding yang lainnya.
Salah satu hasil revolusi Jardim adalah posisi bek kiri. Pos yang musim lalu diisi oleh Mendy ini banyak disebutkan bakal diisi oleh pemain baru asal Feyenoord, Terence Kongolo. Namun, entah mengapa, Jardim lebih memilih Jorge, yang notabene telah bermain di Monaco sejak musim lalu.
Leonardo Jardim. (Foto: Eric Gaillard/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Leonardo Jardim. (Foto: Eric Gaillard/Reuters)
ADVERTISEMENT
Jardim mengaplikasikan hal yang sama untuk Marcos Lopes di posisi gelandang kanan. Didatangkan oleh Monaco sejak 2015, Lopes lebih dipilih oleh Jardim untuk bermain secara reguler ketimbang Youri Tielemans yang baru datang musim ini.
Metode untuk memaksimalkan potensi pemain lawas jadi kunci Jardim untuk memertahankan pencapaian Monaco musim lalu. Dengan itu, Monaco-nya tidak akan terlalu kaget dengan perubahan. Pemain-pemain anyar pun bisa beradaptasi sembari musim berjalan pada taktik yang diinginkan Jardim.
Toh, Jardim tidak perlu khawatir dengan opsi. Jika pemain-pemain lawasnya mandek, ia masih punya sederet nama yang cukup bagus di bangku cadangan. Intinya, dengan mendatangkan 11 pemain anyar, kedalaman skuat Monaco terjaga.
Apa yang dilakukan oleh Jardim saat ini bukanlah satu hal yang baru. Sebelumnya, ketika masih melatih di Sporting Lisbon dan Olympiakos, dia pernah menerima tugas untuk membangun ulang sebuah kesebelasan yang tugasnya jauh lebih berat.
ADVERTISEMENT
Jika dua kesebelasan tersebut berhasil dia racik dengan sempurna, bagaimana dengan Monaco?