Membebaskan Pogba dari 'Penjara' 4-2-3-1

28 Maret 2018 5:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang Timnas Prancis, Paul Pogba. (Foto: Olga Maltseva/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Timnas Prancis, Paul Pogba. (Foto: Olga Maltseva/AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Paul Pogba yang hadir di Stadion Saint-Petersburg, Rabu (28/3/2018) dini hari WIB, bukanlah sosok yang biasa menghiasi lini tengah Manchester United.
ADVERTISEMENT
Dalam laga persahabatan antara Tim Nasional (Timnas) Prancis dan Rusia itu, Pogba begitu bebas. Hampir setiap Les Bleus menginisiasi serangan di daerah pertahanan lawan, Pogba ada. Distribusi bolanya begitu mengalir.
Tengok saja statistik rekaman Opta yang dilansir oleh L'Equipe. Selama 90 menit, Pogba merupakan pemain dengan jumlah umpan terbanyak di Timnas Prancis, yakni sebanyak 72 kali. Di bawah dia, ada Adrien Rabiot yang terpaut jauh dengan 55 operan.
Kuantitas umpan Pogba bukan merepresentasikan kebingungan, melainkan solusi. Ya, kebanyakan operan Pogba terjadi di area Rusia. Total 38 umpan dengan kesuksesan 81,6 persen.
Statistik Pogba dipercantik dengan sumbangan gol via tendangan bebas pada menit ke-49 dan assist untuk lesakan pembuka dari Kylian Mbappe.
ADVERTISEMENT
Gelandang Timnas Prancis, Paul Pogba. (Foto: Franck Fife/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Timnas Prancis, Paul Pogba. (Foto: Franck Fife/AFP)
Betapa impresif performa Pogba sekaligus mengonfirmasi bahwa dirinya lebih nyaman apabila bermain tanpa lakon 'nomor 10' alias gelandang serang di depannya. Ya, dalam laga ini, Pogba bermain sebagai satu dari tiga gelandang tengah Prancis dalam skema 4-3-3.
Sementara itu, Pogba lebih sering bermain sebagai gelandang jangkar dalam formasi 4-2-3-1 di United. Di posisi tersebut, Pogba memiliki tuntutan untuk bertahan. Berada di belakang Alexis Sanchez sebagai 'nomor 10' juga membuat kreativitas Pogba tergerus. Alhasil, performanya melempem dan dalam beberapa laga teraktual, dia terpinggirkan ke bangku cadangan.
Sebaliknya, dalam laga melawan Rusia, Pogba bisa memberikan tugas bertahan kepada N'Golo Kante dan Adrien Rabiot. Pogba hanya merebut bola 9 kali dan melakukan 15 duel selama 90 menit, sedangkan Kante terlihat superior dalam bertahan dengan catatan 11 kali merebut bola.
ADVERTISEMENT
"Pogba lebih terlibat dalam permainan, sebagian kecil di antaranya untuk bertahan. Namun, dengan sistem ini, dia lebih nyaman dalam tugas defensif," tutur pelatih Didier Deschamps setelah pertandingan, sebagaimana dikutip dari Le Progres.
"Namun, dia menghadirkan kreativitas dan kualitas operan, selain gol dari tendangan bebasnya," kata eks juru taktik Juventus itu menambahkan.
Pogba pada laga di Old Trafford. (Foto: Carl Recine/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pogba pada laga di Old Trafford. (Foto: Carl Recine/Reuters)
Di mata Deschamps, laga kontra Rusia plus performa impresif Pogba sekaligus memperkaya opsi skema Prancis menjelang putaran final Piala Dunia 2018. Terlebih lagi, formasi 4-3-3 membuat Kylian Mbappe, yang dipasang sebagai false nine, tampil tajam dengan 2 gol.
Kalau Mourinho menonton lewat televisi, apa yang terjadi di Stadion Saint-Petersburg juga bisa menjadi referensi untuk mengubah formasi dan membebaskan Pogba dari 'penjara' 4-2-3-1. Akan tetapi, itu agak diragukan mengingat Mourinho bukanlah pelatih yang fleksibel dalam hal taktik. Mulai dari Inter Milan, Real Madrid, Chelsea, sampai United, pola yang mengedepankan keseimbangan itu selalu menjadi pakem utamanya.
ADVERTISEMENT
Masih ingat bagaimana sosok Portugal itu memaksakan Samuel Eto'o bermain sebagai sayap kiri demi memainkan 4-2-3-1? Mungkin selama Mourinho berkuasa di Old Trafford, 4-2-3-1 terus menjadi formasi prioritas dan posisi jangkar akan selalu mengikat Pogba.