Membedah Filosofi di Balik 'Jersey' Baru Persija

2 Februari 2018 19:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persija rilis Jersey terbaru (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Persija rilis Jersey terbaru (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menatap musim baru, Persija Jakarta pun meluncurkan jersey anyarnya. Acara berlangsung meriah dengan dihadiri seluruh penggawa dan staff 'Macan Kemayoran'.
ADVERTISEMENT
Untuk Liga 1 dan AFC Cup musim depan, Persija akan mengusung tiga warna. Merah sebagai jersey kandang, putih menjadi pilihan tandang, sementara oranye sebagai kostum ketiga.
Namun, warna serta desain yang tersemat di jersey anyar jawara Liga Indonesia 2001 ini tak hanya terpampang begitu saja.
Ketika kumparan (kumparan.com) bertanya soal filosofi kostum Persija Jakarta yang baru kepada Ryan Tirta, Vice President Marketing and Sales dari Specs Indonesia, dia hanya menjawab, “Wah, kurang tahu saya. Bicara dengan desainernya saja, gimana?” Tak lama, Ryan pun pergi sejenak.
Lalu, kumparan dipertemukan dengan Ardhy Muncar Viraldy, Head of Product Design-nya Specs. Saat ditanya soal filosofi, Ardhy mengatakan manajemen Persija sendiri yang menginginkan desain jersey baru mereka dibuat sederhana saja, dan dia kemudian menyuguhkan beberapa alternatif.
ADVERTISEMENT
“Mereka ingin desain yang clean – yang bersih, tak perlu banyak corak. Filosofi di balik itu, kita tak ingin berteriak ‘Kita Persija!’ Namun, dengan prestasi (kami ingin membuktikan Persija),” ujarnya.
Persija rilis Jersey terbaru (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Persija rilis Jersey terbaru (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Ardhy kemudian menjelaskan filosofi di balik tiap-tiap kostum. Kostum kandang berwarna merah dipilih tak terlepas dari penegasan manajemen bahwa itulah warna asli Persija sebenarnya.
"Jika diperhatikan secara seksama, kita dapat melihat ada detail-detail halus. Garis-garis motif itu adalah tanda transformasi. Kalau kita ingin sesuatu yang besar, cita-cita yang besar, otomatis kita perlu melakukan usaha yang besar pula. Itulah spirit transformasi itu,” katanya.
Sementara, di kostum tandang, Ardhy mengusung warna putih. Itu dimaksudkan Ardhy agar para punggawa Persija tampak gagah selayaknya seorang pejuang perang di abad pertengahan.
ADVERTISEMENT
“Inspirasinya adalah baju zirah. Selayaknya baju perang, dengan minimalis garis-garisnya. Detailnya, ada V Colour, kami sebut 'Victory Colour',” ucapnya.
Peresmian kostum Persija Jakarta musim 2018 (Foto: Arif Utama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian kostum Persija Jakarta musim 2018 (Foto: Arif Utama/kumparan)
Lalu, di kostum ketiga, Persija mengusung warna oranye. Ardhy sendiri menyatakan bahwa penggunaan warna oranye tidak bisa dilepaskan bahwa selama ini identitas Persija lebih melekat dengan warna oranye dibandingkan merah. Pada kostum ini juga terlihat rupa macan yang semi-transparan.
Tentu saja, Ardhy tak hanya memikirkan soal desain. Akan tetapi, juga soal bahan yang sesuai dengan kostumnya sehingga terlihat apik saat dikenakan.
“Kami akan memberikan jersey dengan kualitas yang sama dan tampilan yang sama (dengan yang ada di display). (Karena ini) persembahan buat Jakmania,” tutup Ardy yang mengaku butuh waktu sekitar empat bulan untuk merampungkan desain ketiga jersey tersebut.
ADVERTISEMENT