Membedah Posisi Egy Maulana Vikri dalam Formasi 3-4-1-2 Lechia Gdansk

13 Maret 2018 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Egy diperkenalkan dan jajal lapangan Gdansk (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Egy diperkenalkan dan jajal lapangan Gdansk (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sepak bola Indonesia dipastikan bakal memiliki wakilnya di Eropa. Musim depan, Egy Maulana Vikri akan berlaga bersama Lechia Gdansk di Liga Ekstraklasa.
ADVERTISEMENT
Musim ini, sayangnya, penampilan Lechia tengah tak konsisten. kumparan (kumparan.com) menyaksikan langsung bagaimana tak berdayanya Lechia kala dikandaskan Legia Warsawa di hadapan pendukung sendiri dengan skor 1-3 di Stadion Energa, Gdansk, Minggu (11/3/2018) lalu.
Hasil itu kini membawa klub yang berdiri pada 1945 ini terjerembab di posisi ke-13 klasemen sementara. Mereka mengumpulkan 27 poin dari 27 kali main. Alhasil, Lechia dipastikan bakal berlaga pada kualifikasi degradasi.
Menghadapi Warsawa, pelatih Lechia, Piotr Stokowiec, mengusung pola 3-4-1-2 dengan menempatkan Milos Krasic sebagai motor serangan. Sementara, di lini depan, pencetak 16 gol, Marco Paixao, menjadi andalan didampingi Flavio Paixao.
Namun, di atas lapangan, pola tersebut bertransformasi. Lechia bermain sangat terbuka terutama setelah kemasukan gol perdana dari Jaroslaw Niezgoda pada menit ke-24.
ADVERTISEMENT
Marco Paixao diplot sebagai penyerang tunggal, sementara Flavio Paixao bermain lebih melebar ke sisi kiri. Keduanya juga didukung oleh Slawomir Pezko dan Pawel Stolarski sebagai winger. Jadilah, empat pemain berdiri sejajar di barisan depan.
Hal itu lantas meninggalkan lubang menganga di lini belakang terutama di sisi lapangan--karena dua winger naik jauh hingga barisan belakang lawan. Apalagi, barisan gelandang Lechia tak bisa melindungi bola dengan baik. Hal itu masih ditambah permainan direct pass yang sama sekali tak efektif sehingga membuat lawan balik menguasai bola dengan mudah.
Krasic, mantan penggawa Juventus, yang diharapkan menjadi nyawa permainan, tampil mengecewakan malam itu. Passing dari pemain 33 tahun itu memang masih ‘ada’, tetapi ia tak mampu mengkreasikan peluang berbahaya bagi rekannya. Wajar jika akhirnya Stokowiec menarik keluar Krasic saat babak kedua baru berjalan 10 menit.
ADVERTISEMENT
Kini, dengan mengusung formasi tersebut, posisi apa yang idel bagi Egy?
Usai menyaksikan laga, kumparan sempat berbincang dengan pengidola Lionel Messi ini. Egy juga sempat memberikan penilaian terhadap permainan calon timnya tersebut.
Dari penyampaiannya, ada gurat keyakinan bahwa ia bisa bersaing untuk memperebutkan satu tempat inti. Tentu saja, sebagai awalan, Egy bisa memulainya dengan masuk sebagai pemain pengganti.
Line-up Lechia Gdansk (kiri lapangan) (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Line-up Lechia Gdansk (kiri lapangan) (Foto: Istimewa)
Berbicara posisi, Egy sejatinya pemain serba bisa di lini depan. Selama memperkuat Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19, pemuda kelahiran Asam Kumbang ini telah bermain di berbagai posisi yakni winger, playmaker, dan striker.
Egy pun mengungkapkan posisi bermain yang menurutnya sebagai posisi idealnya dalam skema 3-4-1-2 di Lechia.
ADVERTISEMENT
“Kalau main di sayap, akan terasa lebih berat. Karena mereka main dengan tiga bek, sayap juga harus ikut bertahan. Terus kalau menyerang, saya juga harus ikut naik lagi,” ujar Egy.
“Saya lebih senang main di tengah. Memerankan posisi sebagai playmaker, pembagi bola. Tapi intinya, saya siap diturunkan di manapun. Saya akan berusaha menjawab kepercayaan pelatih,” lanjutnya.
Ya, sebuah analisis yang masuk akal. Tak bijak rasanya Egy dengan seluruh atribut menyerangnya, malah ditempatkan pada posisi yang memaksanya juga harus memikirkan pertahanan.
Egy saksikan Lechia Gdansk vs Legia Warszawa (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Egy saksikan Lechia Gdansk vs Legia Warszawa (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
Jika keinginannya terkabul, Egy akan memerankan posisi Krasic--yang terlihat mulai lamban. Egy bisa menggunakan kelincahan dan kecepatannya untuk membongkar pertahanan lawan. Tak hanya melulu bermain di tengah, melainkan juga bisa melebar, tergantung situasi di atas lapangan.
ADVERTISEMENT
Selain Krasic, Egy juga akan bersaing dengan Patryk Lipski, pemain yang baru didatangkan dari klub Liga I (Divisi II) Ruch Chorzow. Pemain 23 tahun itu baru bermain 11 laga musim ini dengan kebanyakan sebagai pemain pengganti.
Posisi asli playmaker di Lechia sejatinya dipegang oleh sang kapten, Sebastian Mila. Akan tetapi, pemain 35 tahun itu dipastikan bakal pensiun pada musim ini.
Lantas, akankah Egy benar-benar mampu mewarisi posisi bermain Mila--yang juga diwariskan nomor punggung 10--sebagai playmaker? Menarik dinantikan.