Memercayai Welbeck, Memercayai Keajaiban

8 Juni 2018 23:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Welbeck rayakan golnya bersama Alli. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Welbeck rayakan golnya bersama Alli. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
ADVERTISEMENT
"Saya akan mengatakan, di atas segalanya, kualitas Danny Welbeck adalah ketika dalam posisi tertekan, ia tampak seperti memiliki motivasi ekstra dalam tubuh dan kepalanya," kata Wenger sebagaimana dilansir Soccerway.
ADVERTISEMENT
Ucapan Arsene Wenger di atas jadi bukti betapa spesialnya sosok Welbeck sebenarnya. Di balik segala keraguan yang jadi sahabat akrab dalam kariernya selama ini.
Welbeck yang lahir dan besar bersama Manchester United itu memilih menyeberang ke Arsenal pada musim 2014/2015. Sad but true, tak ada peningkatan strata yang didapatkannya hingga sekarang. Yang ada justru penurunan.
Rata-rata menit bermainnya cuma menyentuh angka 938 di ajang Premier League. Cukup mempresentasikan bahwa Welbeck belum mampu menjadi penyerang utama di Arsenal.
Produktivitasnya bersama The Gunners juga terbilang minim, hanya 3,75 jika dirata-rata dalam empat musim. Bandingkan dengan pencapaian terbaiknya saat sukses mengemas 9 gol bersama Manchester United di Premier League edisi 2013/2014. Betapa tidak, Arsenal saat ini sudah memiliki penyerang papan atas macam Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang.
ADVERTISEMENT
Jika Anda mulai menyangsikan kualitas Welbeck, silakan kembali lagi ke ucapan Wenger di atas. Toh, pada praktiknya pemain berusia 27 tahun itu memang kerap muncul di saat-saat genting.
Saat Arsenal berhadapan dengan Bournemouth di pekan keempat, misalnya. Kepercayaan diri Petr Cech dan kawan-kawan saat itu sedang amburadul usai dicukur 0-4 Liverpool seminggu sebelumnya. Namun, Welbeck muncul sebagai pembangkit dengan sukses berkontibusi langsung atas tiga gol yang dicetak Arsenal ke gawang Bournemouth, dengan rincian 2 gol dan 1 assist.
Penalti Danny Welbeck. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Penalti Danny Welbeck. (Foto: Reuters/John Sibley)
Wellbeck kembali memancarkan tuahnya saat menjamu Southampton awal April lalu. Kala itu, Wenger masih dipusingkan karena tak bisa memainkan Henrikh Mkhitaryan lantaran cedera. Bukan Aubameyang, bukan pula Lacazette, eh, justru Welbeck yang muncul sebagai pahlawan atas kemenangan The Gunners. Ia mengukir sepasang gol dan sebiji assist ke gawang yang dijaga Alex McCarthy.
ADVERTISEMENT
Tidak berhenti sampai di situ. Welbeck menjadi pemain yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan Arsenal melangkah jauh di panggung Liga Europa. AC Milan yang saat itu jadi lawannya di babak 16 besar lebih diunggulkan.
Pasalnya, Arsenal mengalami krisis di lini depan akibat cedera yang dialami Lacazette. Celakanya, Olivier Giroud telah dilego ke Chelsea dan Aubameyang tak mengantongi izin tampil karena lebih dulu terdaftar sebagai penggawa Borussia Dortmund. Alhasil, cuma Welbeck yang bisa dijadikan andalan. Bisa ditebak, ia kemudian muncul sebagai pahlawan lewat sumbangsih dua golnya.
Selebrasi gol Harry Kane vs Nigeria. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol Harry Kane vs Nigeria. (Foto: Reuters/Carl Recine)
Aksi ajaib Welbeck berhasil mencuri perhatian Gareth Southgate. Ia dimasukkan dalam 23 pemain Inggris yang dibawa di Piala Dunia 2018 nanti. Tentu saja, Welbeck jadi alternatif terakhir jika meniliki produktivitas konstelasi penyerang The Three Lions yang dihuni nama-nama beken macam Harry Kane, Raheem Sterling, Jamie Vardy, dan Marcus Rashford. Dibanding ketiganya, Welbeck kalah dari jumlah gol di pentas Premier League.
ADVERTISEMENT
Namun, jangan pernah lupakan jasa Welbeck saat membawa Inggris lolos ke Piala Eropa dua tahun lalu. Ia menjadi pencetak gol terbanyak Inggris pada babak kualifikasi lewat torehan 6 golnya. Jadi, eksistensi Welbeck bersama negara peraih satu titel Piala Dunia itu tak bisa dipandang sebelah mata.
Terlebih, keraguan akan minusnya penampilannya dengan Arsenal musim lalu perlahan terhapuskan. Namanya tercatat di papan skor Elland Road kala melakoni laga uji tanding versus Kosta Rika, Jumat (8/6/2018) dini hari WIB. Welbeck hanya butuh 15 menit untuk mengoyak jala Keylor Navas usai masuk menggantikan Vardy di menit 61.
Dengan cerdik ia memanfaatkan kesalahan Francisco Calvo dalam menghalau umpan lambung Dele Alli lewat sundulan kepalanya. Gol yang sekaligus membungkus kemenangan Inggris menjadi 2-0.
ADVERTISEMENT
"Saya bermain lebih baik di pertandingan musim ini untuk klub saya (Arsenal) dan tidak mencetak banyak gol, tetapi saya mencetak gol malam ini (melawan Kosta Rika)," ungkap Welbeck kepada Sky Sport.
Secara garis besar, Welbeck menjawab apa yang diincar Southgate pada laga dini hari tadi. Mantan pelatih Middlesbrough tersebut tengah menjajal kecairan lini depan. Terlihat dari keputusannya memasang Rashford dan Vardy serta mencadangkan Kane.
Di samping itu, keduanya juga cenderung aktif bergerak ke sisi tepi, bukan ke tengah sepertiga area lawan --seperti yang ditunjukkan Kane kala berhadapan dengan Nigeria pekan lalu. Nah, dengan kebutuhan akan taktik serta tuah yang kerap tertampak pada sosoknya, bisa saja Welbeck bakal muncul sebagai pahlawan lagi, seperti yang sudah-sudah.
ADVERTISEMENT