Memori Buruk Buffon Melawan Milan di Partai Final

9 Mei 2018 7:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kiper Juventus, Gianluigi Buffon. (Foto: Susana Vera/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kiper Juventus, Gianluigi Buffon. (Foto: Susana Vera/Reuters)
ADVERTISEMENT
Gianluigi Buffon tahu betul sulitnya menghadapi AC Milan dalam sebuah partai final. Bahkan, Buffon kerap menelan pil pahit jika berhadapan dengan Milan di partai final, dalam kompetisi apa pun.
ADVERTISEMENT
Salah satunya terjadi pada tahun 2003, di partai final Liga Champions. Kala itu, Juventus dan Milan bersua di Old Trafford. Buffon boleh saja tampil cemerlang di waktu normal plus babak tambahan, tapi 'Si Nyonya Tua' gagal juara.
Buffon dan kolega takluk 2-3 dari Milan di babak adu penalti. Sejak itu, bagi Buffon, Milan adalah salah satu lawan yang begitu menyeramkan. Meski dia juga tahu bahwa Juventus selalu punya peluang menang atas rivalnya itu.
Termasuk kala kedua kesebelasan akan kembali bentrok di partai final. Kali ini di ajang Coppa Italia yang akan berlangsung di Stadio Olimpico, Kamis (10/5/2018) dini hari WIB. Pada laga itu, Buffon yakin Juventus yang akan jadi pemenang.
Buffon di final Liga Champions 2003. (Foto: PAOLO COCCO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Buffon di final Liga Champions 2003. (Foto: PAOLO COCCO / AFP)
Terlebih, jika menang, maka gelar tersebut akan jadi gelar pertama Juventus musim ini, mengingat mereka masih harus berjuang untuk merengkuh trofi Serie A, karena saat ini masih terpaut enam poin dari Napoli yang ada di peringkat kedua.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah tahun yang berat, panjang, dan tentu saja emosional. Kami telah menemukan kembali fokus kami dan kami sekarang yakin akan mencapai tujuan kami," buka Buffon seperti dilansir Soccerway.
"Melawan Milan, Anda tidak akan bisa digolongkan sebagai favorit. Saya mulai memahami sejak 2003 di Manchester, dan final itu telah membuktikan bahwa banyak hal biasanya tidak diselesaikan dalam waktu 90 menit."
"Di final, tidak ada kelelahan. Kami berada di kapal yang sama dengan Milan dan kami tidak akan mencari alasan. Kekuatan utama Juventus adalah kemampuan untuk memberi pukulan berat kepada lawan, bahkan ketika terlihat seperti semua hal menghilang," tambahnya.
Karenanya, dua laga Serie A menghadapi Milan di mana Juventus selalu berhasil menang dengan margin dua gol tak bisa dijadikan patokan. Sebab, di partai final kejutan kerap kali terjadi dan bukan tak mungkin Milan yang akan membuat Juventus tertunduk.
ADVERTISEMENT