Menakar Posisi Ideal Egy Maulana Vikri di Timnas U-19

10 Juli 2018 19:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Egy Maulana Vikri (Foto: AFP PHOTO / KIM DOO-HO)
zoom-in-whitePerbesar
Egy Maulana Vikri (Foto: AFP PHOTO / KIM DOO-HO)
ADVERTISEMENT
Bagi Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri adalah pusat permainan. Dan, itu tak bisa terbantahkan. Pemain Lechia Gdansk itu tak cuma pandai merancang serangan, tetapi juga dapat memengaruhi mental serta daya juang rekan-rekannya.
ADVERTISEMENT
Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri, memahami betul hal tersebut. Maka itu, ketika Egy tak bisa bergabung dengan 'Garuda Nusantara' di babak penyisihan Piala AFF U-19 2018, Indra tetap memasukkan namanya dalam skuat.
Tanpa Egy, Timnas U-19 menjalani lima partai fase grup dengan baik. Selama periode tersebut, skuat asuhan Indra tersebut meraih empat kemenangan dan satu kekalahan. Berkat hasil tersebut, Timnas U-19 memastikan diri lolos ke babak semifinal sebagai runner-up Grup A.
Pemain macam Saddil Ramdani, M. Rafli Mursalim, dan Todd Rivaldo Ferre menjadi kunci Timnas U-19 untuk membidik gawang lawan. Bahkan, pemilik nama terakhir mampu membelalakkan pecinta sepak bola nasional lewat aksi individu yang luar biasa.
Kendati begitu, Timnas U-19 bukan tanpa cela. Kekalahan 1-2 dari Thailand pada partai pamungkas penyisihan Grup A memperlihatkan jika lini depan Timnas U-19 masih bermasalah. Tak percaya? Mari tengok statistik yang disitat LabBola.
ADVERTISEMENT
Selama penyisihan grup, Timnas U-19 melepaskan 106 upaya tembakan dan 33 di antaranya mengarah ke gawang. Nahas, peluang yang melimpah itu cuma bisa dikonversikan menjadi 11 gol. Data-data itu menggambarkan bahwa Timnas U-19 kerap menghamburkan peluang.
Jika Egy benar-benar dapat bergabung dengan Timnas U-19, dia tak ubahnya seperti puzzle yang hilang selama babak grup. Dengan kualitas individu yang mumpuni, Egy dapat menarik perhatian lawan-lawannya dan menciptakan ruang bebas bagi rekan-rekan setimnya.
Selain itu, Egy juga diharapkan bisa meningkatkan intensitas suplai bola ke lini depan. Namun, yang jadi pertanyaan kini, di manakah posisi ideal Egy bersama Timnas U-19?
Egy Maulana Vikri (Foto: AFP PHOTO / KIM DOO-HO)
zoom-in-whitePerbesar
Egy Maulana Vikri (Foto: AFP PHOTO / KIM DOO-HO)
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, lebih baiknya untuk melihat skema bermain Timnas U-19 selama mengarungi fase grup. Dalam lima partai yang dimainkan, Indra konsisten menerapkan formasi 4-3-3. Akan tetapi, selama periode tersebut, Indra selalu mengubah starting XI.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut diambil Indra mengingat turnamen hanya berlangsung dua pekan. Untuk merengkuh trofi, Timnas U-19 mesti memainkan tujuh pertandingan. Tentu saja, itu tak ideal apabila Indra cuma mengandalkan pemain yang sama di setiap laganya.
Meski selalu merombak komposisi pemain, Indra selalu memberikan instruksi yang sama. Ini terlihat dari cara bermain Timnas U-19 dalam membangun serangan. Indra selalu menekankan kepada pemainnya perihal penguasaan bola umpan-umpan pendek, dan menumpukan serangan pada pemain sayap.
Indra mengutus gelandang serang untuk memberi tekanan dari segala penjuru. Maka, pemain yang menempati pos tersebut mesti pandai menggiring bola dan melakukan kombinasi satu dua dengan pemain sayap. Biasanya, Indra menaruh Valdo --demikian Todd disapa-- di pos tersebut.
ADVERTISEMENT
Pesepak bola Indonesia U19 Todd Rivaldo Alberth Ferre (kanan) mencetak gol ke gawang Filipina U19 dalam penyisihan grup A Piala AFF U19. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Indonesia U19 Todd Rivaldo Alberth Ferre (kanan) mencetak gol ke gawang Filipina U19 dalam penyisihan grup A Piala AFF U19. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Sedangkan, dua pemain sayap ditugaskan untuk menarik perhatian lawan, membuka ruang, melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti, dan melepaskan tembakan. Saddil dan Witan selalu menunaikan tugasnya dengan sempurna ketika menempati pos tersebut.
Jika menimbang hal-hal tersebut, Egy layak mendapatkan satu jatah di pos sayap, baik itu di sisi kanan maupun kiri. Mengapa demikian? Karena Egy punya sederet atribut yang bisa membikik tusukan dari tepi lapangan semakin tajam.
Pertama, Egy piawai menari-nari di sisi kiri. Oke, Saddil dan Witan bisa melakukan hal itu. Tapi, Egy berbeda. Dia punya ketenangan yang luar biasa untuk mengelabui dan menarik lawan agar meninggalkan posnya.
Apabila berbicara mengenai akurasi dalam hal menyodorkan umpan pendek maupun panjang, Egy lebih baik dari Saddil dan Witan. Bahkan pemilik nama terakhir tak mampu memanjakan penyerang tengah dengan umpan silang yang matang ke depan gawang.
ADVERTISEMENT
Pesepak bola Indonesia U19 Saddil Ramdani (kedua kanan) berusaha melewati sejumlah pesepak bola Filipina U19 dalam penyisihan grup A Piala AFF U19. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Indonesia U19 Saddil Ramdani (kedua kanan) berusaha melewati sejumlah pesepak bola Filipina U19 dalam penyisihan grup A Piala AFF U19. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Satu lagi. Kecepatan dan kelihaian Egy menarik perhatian lawan bisa menjadi senjata Valdo dan penyerang tengah untuk melakukan tusukan atau membuat percobaan. Dengan posisi dan peran demikian, tak mengherankan apabila Egy disebut-sebut bakal membuat penetrasi Timnas U-19 semakin kuat.
***
Namun, tersiar kabar buruk. Egy direncanakan baru menjejak Surabaya pada Selasa (10/7) malam. Jika menimbang faktor adaptasi fisik, cuaca, dan bagaimana penyesuaian diri, Egy kemungkinan tak dapat turun gelanggang sejak menit awal di babak semifinal melawan Malaysia pada Kamis (12/7) pukul 19:00 WIB.