Menang atas Juventus, Young Boys Angkat Kaki dengan Terhormat

13 Desember 2018 5:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Young Boys memberikan penghormatan dan terima kasih kepada suporter. (Foto: REUTERS/Denis Balibouse)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Young Boys memberikan penghormatan dan terima kasih kepada suporter. (Foto: REUTERS/Denis Balibouse)
ADVERTISEMENT
Juventus tidak mengakhiri fase grup Liga Champions 2018/19 dengan gemilang. Memang, mereka memasuki matchday keenam Grup G sebagai pemuncak. Namun, bertanding melawan Young Boys pada Kamis (13/12/2018) di Stade de Suisse Wankdorf, kekalahan 1-2 menjadi hasil yang dibawa pulang Juventus. Dua gol Hoarau pada menit 13 dan 68 sudah cukup untuk mengganjar tuan rumah dengan kemenangan. Sementara, satu gol balasan Juventus lahir dari tembakan Paulo Dybala pada menit 80.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kemenangan Young Boys tidak mengubah posisi mereka di turnamen ini. Sebelum bertanding pun, Juventus sudah mengemas kepastian untuk berlaga di babak 16 besar. Bersama Manchester United, Juventus menjadi wakil Grup G yang menjejak ke fase gugur.
Allegri bertopang pada skema 4-3-3 di laga ini dengan menempatkan Douglas Costa, Mario Mandzukic, dan Cristiano Ronaldo di garda terdepan. Ketiganya punya tugas untuk menjebol gawang Young Boys yang dikawal oleh kiper Marco Woelfi dan dibentengi oleh tembok pertahanan yang dibangun Ulisses Garcia, Loris Benito, Sandro Lauper, Mohamed Ali Camara, dan Kevin Mbabu. Bermain dengan skema lima bek, Gerardo Seoane menggantungkan permainan timnya pada formasi dasar 5-3-2.
Dalam 15 menit pertama, kedua tim tampak masih meraba permainan terbaik untuk menciptakan keunggulan pertama. Namun demikian, fragmen horor sudah muncul untuk Young Boys saat laga baru berjalan empat menit. Saat Woelfi sedang menguasai bola, Mandzukic memberi tekanan yang membuat sang kiper melakukan blunder dan hampir saja membuatnya kehilangan bola. Beruntung, situasi kembali dikendalikan oleh Woelfi sehingga bola dapat diamankan dari tekanan sang penyerang lawan.
ADVERTISEMENT
Hanya 23 menit waktu yang dihabiskan oleh Juan Cuadrado di atas lapangan Stade de Suisse Wankdorf. Allegri tak ingin bertaruh dengan risiko kelewat tinggi sehingga ia menarik Cuadrado yang cedera dan menggantikannya dengan Alex Sandro.
Bonucci dan Rugani gagal memutus serangan Hoarau. (Foto:  REUTERS/Denis Balibouse)
zoom-in-whitePerbesar
Bonucci dan Rugani gagal memutus serangan Hoarau. (Foto: REUTERS/Denis Balibouse)
Keunggulan perdana pada akhirnya berhasil ditorehkan oleh Young Boys pada menit 30. Penyebabnya adalah sepakan penalti yang dieksekusi oleh Guillaume Hoarau. Wasit langsung menunjuk titik putih begitu mendapati Sandro menjatuhkan Ngamaleuso di kotak terlarang. Untuk sementara, alih-alih berpredikat sebagai super sub, Sandro justru menjadi pangkal keunggulan pertama Young Boys.
Szczesny sebenarnya membaca arah sepakan Hoarau dengan tepat dan menjatuhkan badannya ke kanan gawang. namun demikian gelinding bola tetap tak mampu dihentikan, Szczesny dipaksa memungut bola dari gawang sendiri.
ADVERTISEMENT
Sebelum gol itu, Juventus juga sudah berkali-kali membangun serangan dan menciptakan peluang. Misalnya, peluang yang diciptakan oleh Ronaldo pada menit 13. Meneruskan serangan yang digagas dari sisi sayap, Ronaldo bermanuver hingga tengah kotak penalti dan bermaksud melesakkan tembakan tepat ke tengah gawang. Sayangnya, serangan ini terputus karena berhasil dipatahkan oleh bek tengah, Camara, yang berdiri tepat di garis gawang.
Memasuki menit 30-an, Juventus semakin terlihat kesulitan mengembangkan permainan. Skema lima bek yang dipakai Seoane terbukti efektif. Kedisiplinan ini juga disokong oleh aktifnya gelandang untuk membantu memutus serangan yang dibangun oleh pemain-pemain Juventus. Alhasil, babak pertama selesai dengan keunggulan 1-0 untuk tuan rumah.
Pemain-pemain Young Boys merayakan kemenangan atas Juventus di Liga Champions 2018/19. (Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Young Boys merayakan kemenangan atas Juventus di Liga Champions 2018/19. (Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann)
Dua menit laga babak kedua berjalan, Juventus nyaris mencetak gol penyama kedudukan. Prosesnya bermula dari kesalahan Hoarau saat membuang bola. Ia menendang bola yang justru mengarah kiper. Setelahnya, bola memantul ke tiang gawang dan bergerak liar ke dalam kotak penalti. Beruntung sebelum penyerang Juventus merebut, bek Young Boys berhasil membuang bola.
ADVERTISEMENT
Hingga pertandingan sampai ke menit 60, Juventus sudah membangun 13 upaya serangan. Sialnya kedisiplinan pertahanan Young Boys menjadi hantu yang kerap menggagalkan penyelesaian akhir. Lima atau enam pemain Young Boys bahkan menumpuk di area pertahanan saat pemain-pemain Juventus mendekati area strategis. Karena ruang geraknya begitu sempit, Juventus cenderung melepaskan tembakan dari jarak jauh ataupun sudut-sudut sulit. Maka tak heran bila serangan Si Nyonya Tua belum membuahkan hasil.
Pada menit 63, Young Boys bukannya tak mungkin menambah keunggulan bila Szczesny gagal menyelamatkan gawang dari tembakan Fassnacht. Begitu pula dengan Juventus, pada menit 66, Mandzukic melepaskan sundulan ke arah tiang dekat yang sayangnya sanggup dihentikan lajunya oleh Woelfi.
Alih-alih menyamakan kedudukan, Juventus justru kembali kebobolan pada menit 68. Keterlambatan Daniele Rugani dan Leonardo Bonucci menutup serangan yang dibangun oleh assist Ngamelau dan penyelesaian akhir Hourau membikin Szczesny gagal menyelamatkan gawang untuk kedua kalinya. Apa boleh buat, Juventus ketinggalan dua gol di kandang lawan.
ADVERTISEMENT
Angin segar berembus untuk kubu tim tamu karena pada menit 80 mereka berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2. Dybala yang masuk sebagai pemain pengganti sukses membuktikan kualitasnya sebagai super sub. Tembaakan volinya yang diawali oleh assist Ronaldo meluncur deras ke arah gawang tidak sanggup dihentikan oleh Woelfi.
Namun demikian, Juventus tetap gagal menutup laga terakhirnya di fase grup Liga Champions 2018/19 dengan kemenangan. Sementara, Young Boys menutup langkahnya di perburuan 'Si Kuping Besar' tahun ini dengan kebanggaan yang lahir dari cerita kemenangan 2-1 atas Juventus.