Menanti Prancis di Piala Eropa 2020

16 Juli 2018 20:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Prancis mengangkat trofi Piala Dunia 2018 (Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Prancis mengangkat trofi Piala Dunia 2018 (Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS)
ADVERTISEMENT
Selepas laga final Piala Dunia 2018, Didier Deschamps berkata bahwa tim Prancis asuhannya saat ini tengah berada di puncak dunia. Mereka adalah tim terbaik di dunia.
ADVERTISEMENT
Deschamps tak sembarangan berkata demikian. Di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7/2018) itu, Prancis baru saja menahbiskan diri sebagai jawara dunia usai menumbangkan Kroasia di partai final dengan skor 4-2.
Prancis baru saja menjadi juara dunia untuk kedua kali, sekaligus menjadi tim pertama yang berhasil mencetak setidaknya empat gol di partai final sejak terakhir Brasil melakukannya di partai final pada edisi 1970.
Yang lebih membuat Deschamps bangga adalah kenyataan bahwa skuatnya saat ini didominasi oleh para pemain muda. Skuat Prancis saat ini punya rata-rata umur 26 tahun 1 bulan. Mereka adalah skuat termuda di Rusia, setelah Nigeria.
Para pemain Prancis nyantikan lagu kebangsaan. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Prancis nyantikan lagu kebangsaan. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
Prancis punya enam pemain yang berusia di bawah 23 tahun. Bahkan sang bintang Kylian Mbappe yang turut mencetak satu gol di partai final dan 4 gol sepanjang turnamen itu baru berusia 19 tahun. Ini yang membuat Deschamps begitu bangga.
ADVERTISEMENT
"Ke-23 pemain ini sekarang akan dikaitkan selamanya, apa pun yang terjadi. Mereka akan menempuh jalan yang berbeda, tetapi akan sama secara profesional karena mereka adalah juara dunia," ujar Deschamps seusai laga seperti dilansir ESPN.
Hal menarik dari kondisi Prancis yang berhasil merengkuh trofi Piala Dunia dengan skuat muda adalah masa depan yang menanti mereka. Sebab, tim-tim yang meraih gelar juara dengan didominasi pemain muda punya kecenderungan berhasil meneruskan dominasi mereka.
Prancis edisi 1998 bisa dijadikan contoh. Kala itu, Prancis punya beberapa pemain muda yang dikolaborasikan dengan pemain-pemain yang tengah berada pada usia emasnya. Zinedine Zidane baru 25 tahun, Patrick Vieira baru 21 tahun, Thierry Henry baru 20 tahun, atau Lilian Thuram masih 26 tahun.
ADVERTISEMENT
Skuat Prancis di Piala Dunia 1998. (Foto: DANIEL GARCIA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Skuat Prancis di Piala Dunia 1998. (Foto: DANIEL GARCIA / AFP)
Pemain-pemain yang jadi tulang punggung Prancis itu kemudian terus bertahan hingga Piala Eropa dua tahun kemudian. Dan kebersamaan mereka di skuat masih menghasilkan kejayaan. Di ajang itu, Prancis berhasil mengawinkan trofi Piala Dunia dengan trofi Piala Eropa.
Atau contoh lain adalah Spanyol saat mereka memenangi Piala Dunia 2010. Saat itu La Furia Roja punya enam pemain yang berada di usia 23 tahun ke bawah. Gerard Pique ketika itu baru berusia 23, Sergio Busquets masih 21, dan bahkan Andres Iniesta pun masih berusia 26 tahun.
Dengan skuat yang tak jauh berbeda, para pemain yang berhasil mengantarkan Spanyol juara Piala Dunia untuk yang pertama kali itu juga mampu meraih gelar Piala Eropa dua tahun kemudian. Mereka terhitung mendominasi dunia sepak bola dalam lima tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Di Piala Eropa 2020 nanti, pilar-pilar Prancis di Rusia belumlah menua. Selain Mbappe yang baru akan berusia 21 tahun atau Benjamin Pavard yang akan menginjak 24 tahun, Paul Pogba baru menyentuh 27 tahun, N'Golo Kante dan Antoine Griezmann berada di usia 29 tahun. Belumlah kelewat uzur.
Pemain Timnas Prancis dan medali emas mereka. (Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Prancis dan medali emas mereka. (Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS)
Selain itu, Deschamps juga masih akan dipertahankan sebagai pelatih. Dengan racikannya yang sudah dimengerti betul oleh para pemain-pemain itu, Prancis masih akan sama kuatnya--atau mungkin bertambah--dengan saat ini. Namun, Deschamps juga perlu menjamin keseimbangan tim tetap terjaga.
Jika begitu, tak sabarkah menyambut Piala Eropa 2020 datang, Prancis?