Menatap 2019 Versi Rahmad Darmawan

2 Januari 2019 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sriwijaya FC menatap awal musim 2018 lalu dengan kepercayaan diri membumbung. Sebelum kompetisi bergulir, pemain-pemain degan nama cukup mentereng macam Makan Konate, Hamka Hamzah, Adam Alis, Alfin Tuasalamony hingga Syahrian Abimanyu sudah resmi berlabuh di Palembang.
ADVERTISEMENT
Dengan sederet nama yang cukup eksis di persepakbolaan Tanah Air, manajemen klub beralias 'Laskar Wong Kito' bercita-cita bisa kembali mengulang kejayaan layaknya musim 2007 hingga 2010. Sepanjang tahun itu Sriwijaya sukses menjuarai Liga Indonesia pada musim 2007/08 dan tiga Piala Indonesia secara berntun yakni 2007/2008, 2008/2009, serta 2009/2010.
Tak ketinggalan, klub yang berbasis di Bumi Sriwijaya juga bereuni dengan pelatih Rahmad Darmawan. Kedatangan pelatih yang karib disapa RD juga cukup mengagetkan lantaran pria 52 tahun semula akan merapat ke Persib Bandung. Namun, di pengujung November 2017, manajemen Sriwijaya sukses meyakinkan RD.
"Perlu kita ingat bahwa ada kenangan manis yang pernah kita torehkan bersama beliau," ujar Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex, waktu itu. ''Musim ini Sriwijaya FC harus kembali pada treknya untuk menjadi juara pada musim depan. Untuk itu, dengan kembalinya coach RD ini, saya minta secepatnya agar langsung menyusun kerangka pemain," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Rahmad Darmawan kembali ke Sriwijaya FC (Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Rahmad Darmawan kembali ke Sriwijaya FC (Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Bak gayung bersambut, RD dengan beberapa pertimbangan melontarkan nada optimistis menanggapi permintaan manajemen. Kembali melanjutkan kejayaan menjadi slogan yang disebut-sebut.
"Yang mendasari saya kembali ke Sriwijaya cukup simpel, yaitu karena keseriusan. Selain itu, Sriwijaya FC menurut saya adalah tim yang memiliki fasilitas sangat baik, karena untuk menjadi juara memang harus didukung oleh fasilitas yang memadai dan semua saya lihat ada disini," kata RD.
Menukangi sederet pemain mentereng berjalan mulus bagi RD dengan sempat mengantarkan Sriwijaya di puncak klasemen pada pekan ke-12 Liga 1.
Namun, kisah manis Sriwijaya tak berjalan sesuai ekspektasi. Di pertengahan musim, tepatnya jelang putaran pertama berakhir, total sembilan pemain inti angkat koper lebih dahulu. Mereka adalah Mahamadou N'Diaye, Hamka Hamzah, Bio Paulin, Adam Alis, Makan Konate, Patrich Wanggai, Novan Setya, Rahmat Hidayat, dan Alfin Tuasalamony.
ADVERTISEMENT
Apa pasal? Penyakit lama yang menggerogoti sepak bola Indonesia kembali menjangkit. Dari konfirmasi yang kumparanBOLA himpun dari RD, ia dan para pemain sudah dua bulan tak mendapatkan gaji dari manajemen.
Per 13 Juli 2018, RD tak lagi berada di Sriwijaya. Sempat melakoni negosiasi dengan manajemen Sriwijaya, nyatanya tak ada kata sepakat dan membikin RD pamit dengan pelunasan gaji yang masih menjadi tanda tanya.
Tak butuh waktu lama bagi RD untuk menganggur. Paruh kedua Liga 1 berjalan, tawaran datang dari klub Kalimantan, Mitra Kukar. RD didapuk menggantikan pelatih Rafael Berges Marin yang undur diri dari 'Naga Mekes'.
Tak banyak yang bisa dilakukan RD di Tenggarong, meneruskan estafet kepelatihan dengan materi turunan Marin, RD tak mampu mengangkat prestasi Mitra Kukar hingga berujung degradasi di akhir musim. Menyitat situs Liga 1, Mitra Kukar di bawah arahan RD meraih lima kemenangan, satu hasil seri dan sisanya, 10 kali menelan kekalahan.
ADVERTISEMENT
Kali terakhir RD menukangi Mitra Kukar, yakni per 9 Desember lalu kala bersua Persija Jakarta. RD memang masih enggan menjelaskan masa depannya. Ia hanya ingin rehat mengingat kompetisi sudah selesai.
Tahun 2018 telah berganti ke 2019 dan RD kini tak lagi bersama Mitra Kukar. Posisinya tengah lowong dan besar harapannya untuk bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ada beberapa perencanaan yang kini tengah ditatapnya.
"Tentunya saya menginginkan segala hal lebih baik lagi terutama kualitas ibadah saya, kualitas pertemuan saya dengan keluarga, kualitas profesionalitas saya sebagai kepala keluarga dan pelatih sepak bola," ujarnya kepada kumparanBOLA, Rabu (2/1/2019).
Membicarakan kelanjutan karier sepak bola, RD yang telah 20 tahun berkecimpung di dunia kepelatihan, baik di Indonesia maupun luar negeri, terus mengembangkan kemampuannya dengan menjalani Lisensi Kepelatihan AFC Pro.
ADVERTISEMENT
Rahmad Darmawan Latih SRIWIJAYA   (Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Rahmad Darmawan Latih SRIWIJAYA (Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
"Saya sedang ikut Pro AFC Diploma dan sudah 5 modul yang sudah saya selesaikan. Selanjutnya masih ada masih 3 modul lagi dan yang terdekat guna menyelesaikan modul ke- 6, saya akan bertolak ke Spanyol pada 17 hingga 28 Januari nanti," ucapnya.
"Di sana saya akan mempelajari materi yang lebih detail dalam membahas aspek teknis dan psikologi kepelatihan. Aspek teknis itu contohnya seperti membuat program dengan melihat kualitas pemain dan melihat kualitas lawan. Selain itu juga, materinya menciptakan susana latihan lebih kompetitif serta mengarah pada spesifik topik yang ingin dicapai," kata RD.
Sembari menyelesaikan kursus kepelatihan, RD tak menutup kemungkinan untuk kembali melatih klub. Akan tetapi, khusus tahun ini, RD masih belum mau merantau ke luar negeri dan masih akan melatih salah satu klub di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Soal klub, InsyaAllah hari ini kalau tidak meleset akan jelas. Tetapi mohon maaf, saya belum bisa sampaikan saya akan melatih ke mana. Satu yang bisa saya sampaikan klub pelabuhan saya selanjutnya berwarna hijau," kata RD menutup.