news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menatap Final Liga Champions dengan Optimistis seperti Real Madrid

25 Mei 2018 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Real Madrid, rajanya Liga Champions. (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach )
zoom-in-whitePerbesar
Real Madrid, rajanya Liga Champions. (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach )
ADVERTISEMENT
Status sebagai klub pengoleksi gelar juara Liga Champions terbanyak belum cukup untuk Real Madrid. Memasuki final Liga Champions pada Minggu (27/5/2018) di NSC Olimpiyskiy Stadium, Madrid memanggul ambisi menjadi juara dalam tiga musim berturut-turut.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Liverpool yang menjadi lawan, Madrid lebih familiar dengan laga final pada turnamen sepak bola terbesar di Eropa itu. Pasalnya, secara keseluruhan, Madrid sudah memainkan 15 laga final dan 12 di antaranya berhasil mereka menangi.
Walau langkah Madrid di Liga Champions di musim ini tak bisa disebut mulus, rekor ini menjadi alasan yang sangat masuk akal bagi para penggemar Madrid untuk menatap laga final kali ini dengan optimistis. Tak terkecuali dengan Chandra Bayu, Presiden Peña Real Madrid de Indonesia (PRMI), organisasi suporter Madrid di Indonesia.
Nah, kumparanBOLA pun mewawancarai sosok yang hampir setahun menjabat sebagai presiden organisasi suporter ini, seputar langkah Madrid di Liga Champions musim 2017/2018. Silakan disimak.
ADVERTISEMENT
kumparanBola (k): Bagaimana pendapat Mas mengenai perjalanan Madrid di UCL musim ini?
Chandra Bayu (CB): Menurut pendapat saya, perjalanan Madrid di musim ini kurang berjalan mulus, walaupun masih mempertahankan skuat juara UCL musim lalu. Tapi, Madrid juga ditinggal beberapa pemain penting seperti James Rodriguez dan Alvaro Morata. Dan pembelian pemain yang dalam tanda kutip, pemain kelas dua, membuat skema Madrid dengan mudah dibaca tim lawan.
Selain itu, jika permainan Madrid sedang stuck, pemain pengganti belum mendapatkan kepercayaan lebih dari Zidane. Sebagai contoh, pertandingan leg II UCL lawan Juventus. Madrid bermain buruk, tidak bisa mengimbangi permainan Juventus yang berubah sangat menyerang.
Terlebih, Real Madrid terlalu mengandalkan sosok Ronaldo. Jadi, saat Ronaldo dijaga ketat, keran gol Madrid bisa dibilang mandek karena pemain pelapis tidak dapat mengimbangi permainan skuat utama.
ADVERTISEMENT
k: Jadi, dibanding dua musim sebelumnya yang sama-sama juara itu, perjalanan Madrid lebih berat musim ini, ya, Mas?
CB: Bisa dikatakan seperti itu. Jangankan di Liga Champions, di La Liga pun permainan Real Madrid masih inkonsisten.
k: Kalau dari skala 1-10, nih, Mas. Berapa yang akan Mas Bayu berikan untuk perjalanan Madrid di UCL musim ini?
CB: 7 atau 8-lah.
k: Alasannya, Mas?
CB: Bagus di tandang, tapi melempem di kandang.
k: Kalau bicara pemain yang berpengaruh, kira kira siapa, nih, Mas, yang bisa mengangkat penampilan Madrid musim ini?
CB: Cristiano Ronaldo, always.
k: Engga bisa dipungkiri, sih, ya. Selain Ronaldo?
CB: Benzema. Karena setiap Benzema enggak main, Real Madrid kesusahan cetak gol, termasuk Ronaldo. Benzema jarang cetak gol, tapi dia bisa buka ruang buat Ronaldo.
ADVERTISEMENT
Pengurus PRMI dengan Mr. Salvador (Foto: Dok. Chandra Bayu)
zoom-in-whitePerbesar
Pengurus PRMI dengan Mr. Salvador (Foto: Dok. Chandra Bayu)
k: Kalau trio BBC masih cukup bertaji, nggak, untuk Madrid musim ini?
CB: Kalo bertaji, sih, sudah enggak. Semenjak cedera yang silih berganti, mereka jadi jarang main bareng. Dan ketika sekarang sudah fit semua, chemistry main barengnya sudah berkurang dari musim lalu. Tapi, semoga masih hoki, biar hattrick juara UCL.
k: Kalau BBC sudah nggak begitu bertaji, jadi apa kelebihan Madrid musim ini?
CB: Kelebihannya engga punya kekurangan, Om. Hehe. Kalau di La Liga dan Copa del Rey, sudah jelas Real Madrid performanya di bawah rata-rata. Kelebihan Madrid di UCL murni karena faktor pengalaman dan keberuntungan. Semoga Real Madrid terus beruntung pas di final.
k: Lawan-lawan yang Madrid hadapi hingga ke final lebih berat musim ini dibanding musim kemarin, ya?
ADVERTISEMENT
CB: Iya. Hampir semuanya mau treble winner dan unbeaten pada laga kandang di pentas Eropa. Tapi, Real Madrid mampu memutus rekor dan harapan.
k: Kalau bicara titik lemah Madrid musim ini apa, Mas? Dan bagaimana memperbaiki kelebihan ini untuk musim depan?
CB: Fokus di pertandingan, karena hampir semua pemain Real Madrid sudah merasakan gelar UCL dan back to back sehingga gairahnya ada yang hilang. Membeli satu atau dua pemain bintang, karena rata-rata usia pemain Real Madrid saat ini di atas 30 tahun.
k: Sekarang ke pertandingan final, nih. Bagaimana Mas melihat Liverpool yang merupakan calon lawan Madrid di final?
CB: Liverpool punya history yang kuat di UCL dan Liverpool pernah mengalahkan Madrid di final. Hampir semua pemain Liverpool belum merasakan atmosfer final UCL pasti semangat mereka bertambah dan ini modal utama Liverpool.
ADVERTISEMENT
Juergen Klopp sudah beberapa kali tampil di final, baik kompetisi lokal ataupun UCL ketika di Dortmund. Dan khusus UCL, Klopp belum meraih juara. Berbeda dengan Real Madrid yang mayoritas pemain sudah merasakan final UCL. Apalagi, dalam 5 tahun terakhir Madrid tiga kali masuk final dan juara.
Ini kali keempat masuk final secara psikologi Madrid lebih tenang. Dan Zidane punya pengalaman menghadapi atmosfer final.
Cristiano Ronaldo vs Mohamed Salah. (Foto: Basith S/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cristiano Ronaldo vs Mohamed Salah. (Foto: Basith S/kumparan)
k: Lalu bagaimana melihat trio Firmino, Salah, dan Mane yang musim ini sangat tajam?
CB: Trio Firmansah sangat luar biasa musim ini, ketiganya masuk empat besar topskor UCL musim ini di bawah CR7.
k: Apa yang harus Madrid lakukan untuk meredam trio Firmansah, Mas?
CB: Selama Carvajal, Ramos, Marcelo, dan Casemiro fit enggak masalah. Terbukti trio PSG, Juventus, dan Muenchen bisa diredam.
ADVERTISEMENT
k: Gaya main seperti apa yang sebaiknya Zidane terapkan pada pertandingan final?
CB: Seperti final sebelumnya melawan Juventus: Belajar di babak pertama, kemudian tancap gas di babak kedua.
k: Prediksi laga final berjalan seperti apa?
CB: Menarik di babak pertama, tapi hambar di babak kedua. Skor 3-1 untuk Real Madrid.