Mengapa Atletico Madrid Begitu Mengandalkan Griezmann?

14 Januari 2019 8:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Griezmann menari usai membobol gawang Girona. (Foto: Reuters/Albert Gea)
zoom-in-whitePerbesar
Griezmann menari usai membobol gawang Girona. (Foto: Reuters/Albert Gea)
ADVERTISEMENT
"Dengan akurasi yang lebih baik dari Antoine Griezmann, Atletico bisa saja meraih kemenangan di laga ini."
ADVERTISEMENT
Demikian komentar Diego Simeone atas hasil imbang 1-1 yang didapat Atletico Madrid kala melawat ke markas Sevilla pekan lalu. Cuma satu gol yang mereka lesakkan setelah tuan rumah berhasil unggul lebih dulu dengan bantuan Wissam Ben Yedder.
Well, saat itu Griezmann hanya sukses mencetak satu gol dari total empat tembakan yang mengenai sasaran. Akan tetapi, itu masih lebih baik ketimbang Saul Niguez yang mencatatkan sepasang shoot on target dan tak ada yang berujung gol. Performa Griezmann juga jauh mengesankan dibanding Thomas Lemar serta Angel Correa yang nihil dalam dalam melepaskan tembakan tepat sasaran.
Selebrasi dari Griezmann usai mencetak gol. (Foto: REUTERS/Marcelo Del Pozo)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi dari Griezmann usai mencetak gol. (Foto: REUTERS/Marcelo Del Pozo)
Raut muka Simeone tampak berbeda dalam duel Wanda Metropolitano, Minggu (13/1/2019). Pasalnya, hasil yang didapat Atletico kali ini berbeda. Mereka sukses mendulang poin penuh atas Levante pada gelaran La Liga pekan 19. Kebahagiaan Simeone makin bertambah karena Griezmann kembali mencatatkan namanya di papan skor.
ADVERTISEMENT
Lesakan itu sekaligus mengukuhkan konsistensi Griezmaan yang rutin mencetak gol dalam lima laga terakhir. Ya, 5 gol termutakhir Atletico lahir melalui dirinya. Bila ditotal, sudah 9 gol yang dikemas Griezmann di La Liga musim ini, atau sepertiga dari keseluruhan gol Atletico.
Sampai di sini cukup menggambarkan bagaimana petingnya Griezmann di mata Simeone. Bila pemain yang digaet dari Real Sociedad itu tak membuang-buang peluang di tiap pertandingan, maka Atletico bakal berhasil mencetak gol dan memenangi pertandingan. Sebaliknya, Los Colchoneros bakal gagal memetik kemenangan bila Griezmann mandul.
Lantas, mengapa Atletico terlalu bersandar pada Griezmann?
Tunggu, Simeone sendiri bukannya tak memiliki opsi penyerang lain. Masih ada Nikola Kalinic dan Angel Correa. Namun, keputusan untuk bertumpu pada Kalinic serta Correa juga bukanlah ide yang bagus. Keduanya sama-sama serau dalam mencetak gol. Hanya masing-masing dua gol yang dibuat Kalinic dan Correa di ajang La Liga. Sebagai pembanding, jumlah itu setara dengan torehan Diego Godin yang notebene berposisi lebih defensif.
ADVERTISEMENT
Tak sulit untuk mengecap bahwa Kalinic merupakan pembelian gagal Atletico. Alih-alih menjelma menjadi target-man tajam sebelumnya macam Radamel Falcao dan Mario Mandzukic, dia justru kesulitan beradaptasi.
Setali tiga uang dengan yang dialami Gelson Martins. Winger berusia 23 tahun itu didatangkan dari Sporting CP dengan ekspektasi yang relatif tinggi. Wajar saja, mengingat Martins berhasil mengemas masing-masing 8 gol dan assist di Liga Portugal. Namun, kini torehan golnya masih nihil bersama Atletico.
Sementara Correa, memang tak menjadi pilihan utama di lini depan karena bukan seorang penyerang murni. Di musim lalu Simeone memutuskan untuk menandemkan pemain sayap asal Argentina itu lantaran inkonsintensi yang melanda Fernando Torres serta Kevin Gameiro kala itu.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, Diego Costa yang diharapkan bisa mengatasi masalah-masalah itu malah sedang terjangkit kemandulan. Cuma sebiji gol yang dibuat pemain kelahiran Brasil itu pada pentas La Liga musim ini. Apesnya lagi, Costa kini tengah menepi setelah menjalani operasi kaki.
Duet Antoine Griezmann dan Diego Costa. (Foto: Reuters/Juan Medina)
zoom-in-whitePerbesar
Duet Antoine Griezmann dan Diego Costa. (Foto: Reuters/Juan Medina)
Alasan lain mengapa Griezmann begitu penting, ya, karena kualitas Griezmann itu sendiri. Tentu saja bukan tanpa alasan Simeone mengandalkan pemain bertinggi badan 176 cm itu. Dia adalah pemain spesial, tak tajam, tetapi juga mahir dalam menciptakan peluang.
Sejak edisi 2016/17, Griezmann bertengger sebagai pendulang gol dan assist terbanyak untuk Atletico. Eksistensinya berlanjut hingga saat ini, toleh saja raihan 9 golnya dan 6 assist yang sudah disumbangkannya untuk Filipe Luís dan kawan-kawan.
ADVERTISEMENT
Oh, iya, jangan lupakan bila kesendirian Griezmann di lini depan tak terlepas dari skema defensif yang dicanangkan Simeone. Format 4-4-2 yang diusung Atletico tak memberikan tempat untuk seorang gelandang serang alami.
Oke, sistem semacam ini ini amat membantu dalam aspek bertahan yang mereka canangkan. Akan tetapi, tidak dalam hal agresivitas. Lebih-lebih Atletico tak lagi memiliki winger tajam macam Yannick Carrasco. Thomas Lemar hanya mampu dua kali mejebol gawang lawan.
Koke lebih parah lagi karena baru mengemas sebiji gol. Itulah mengapa Griezmann jadi penyetor gol sekaligus assist terbanyak dalam tubuh Atletico, karena minimnya bantuan dari sisi sayap serta penyerang lainnya.
Beruntung Atletico masih punya Rodrigo dan Thomas Partey yang sudah menyumbangkan masing-masing dua gol. Meski begitu, berharap para gelandang tengah untuk mencetak lebih banyak gol bakal memunculkan banyak risiko. Mendorong mereka ke depan berpotensi memunculkan celah di lini tengah.
ADVERTISEMENT
Antoine Griezmann berduel dengan para pemain Borussia Dortmund. (Foto: JAVIER SORIANO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Antoine Griezmann berduel dengan para pemain Borussia Dortmund. (Foto: JAVIER SORIANO / AFP)
See? Atletico memang tak punya tempat lain untuk bersandar selain Griezmann. Tak hanya perkara kualitas dan perannya yang tak tergantikan, tetapi juga karena sistem yang mereka canangkan sendiri.