Mengapa Osvaldo Haay? Mengapa Bukan Rifal Lastori?

15 Februari 2019 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Osvaldo Haay Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Osvaldo Haay Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Harapan pecinta sepak bola Tanah Air kini bertumpu kepada 23 pemain Timnas U-22 Indonesia yang bakal berlaga di Piala AFF. Di belakang mereka, ada jajaran pelatih yang siap memutar otak demi meraih titel perdana pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
Di Kamboja, Timnas U-22 akan menjalani laga perdana melawan Myanmar U-22 pada Senin (18/2/2019) mendatang. Setelah itu, sudah menanti Malaysia dan Kamboja.
Meski 23 nama telah ditentukan, ada saja perdebatan yang menyertainya, terutama menyoal lima pemain yang dicoret. Salah satu nama yang terpental ialah Rifal Lastori. Banyak opini berkembang bahwa pemain yang membawa PSS Sleman juara Liga 2 musim lalu itu layak masuk ke skuat utama.
Pemain Timnas U-22 Indonesia, Rifal Lastori, kala melakoni sesi latihan. Foto: Alan Kusuma/kumparan
Menyikapi hal itu, pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, mengaku tak mudah menentukan 23 nama untuk di bawa ke Kamboja. Pasalnya, dari 30 nama yang bertahan hingga pekan terakhir, memiliki kualitas yang merata.
"Lastori bukan tidak bagus, dia bagus. Tapi saya harus memilih. Saya lebih memilih Osvaldo (Haay) karena dia punya jam terbang tinggi di Liga 1," ujar Indra ketika berbincang dengan kumparanBOLA di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Saya lebih milih Witan (Sulaeman) karena dia lebih cocok dengan konsep main saya. Saya milih Billy (Panji Keraf) karena dari 2-3 game, dia lebih oke. Yang lima itu bukan tidak bagus, mereka bagus-bagus," lanjutnya.
Meski kelima nama itu tercoret, Indra memastikan bahwa mereka masih memiliki kesempatan untuk terpilih ketika Timnas U-22 menjalani babak kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Ajang itu akan berlangsung di Vietnam pada Maret mendatang.
Pemain sepak bola Timnas U-22 mengikuti latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Kamis (14/2). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
"Kalau mau main wing murni, saya akan ambil Beny (Oktaviansyah) dan Lastori. Tapi, kalau model main di half space, saya akan ambil Witan dan Osvaldo. Makanya saya bilang timnas itu tidak ada istilah seleksi. Ini bukan seleksi, tapi melihat siapa yang paling cocok untuk game plan yang saya usung," katanya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Indra juga mengatakan bahwa ke-23 nama yang di bawa ke Kamboja masih belum aman. Mereka bisa saja terpental dari skuat jika dinilai tak berkembang kala menjalani Piala AFF U-22 nanti.
"Kami akan nilai 23 nama itu, bagaimana mereka ketika menjalani away. Bagaimana sikap mereka, mental mereka. Bagaimana peningkatan kualitas terhadap tim. Makanya pemain perlu konsisten dan komitmen dan itu perlu waktu yang panjang. Itu kenapa promosi-degradasi penting. Saya akan terus terapkan itu," ucap Indra.
Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri bersama Timnas U-22 Indonesia menggelar sesi latihan terakhir di Lapangan C SUGBK sebelum bertolak ke Piala AFF U-22, Kamis (14/2/2019). Foto: Alan Kusuma/kumparan
"Kami juga akan melihat bagaimana mereka di klub nanti. Karena setelah kualifikasi Piala Asia U-23, pemain 'kan main di klub. Kalau dia tidak pernah main di klub, tipis harapannya untuk dia bisa dipanggil lagi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT