Mengenal AFC Tubize, Klub Baru Firza Andika

25 Januari 2019 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saat Firza Andika trial di AFC Tubize. (Foto: Instagram/@2touchinternational)
zoom-in-whitePerbesar
Saat Firza Andika trial di AFC Tubize. (Foto: Instagram/@2touchinternational)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di awal tahun, kabar baik menghampiri sepak bola Tanah Air menyusul kepastian bergabungnya Firza Andika dengan klub asal Belgia, AFC Tubize. Firza pun tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya setelah kabar tersebut tersebar luas.
ADVERTISEMENT
Mantan penggawa Timnas Indonesia U-19 ini juga mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia yang begitu besar kepadanya. Pemain yang musim lalu membela PSMS Medan ini bahkan sampai merasa kewalahan dengan dukungan berlimpah yang ia terima dari seluruh masyarakat.
"Bahkan sebelum saya secara resmi menandatangani kontrak dengan klub saya berikutnya, semua harapan dan dukungan yang baik telah kalian berikan saat ini sangatlah luar biasa," cuit Firza di akun Instagramnya.
Bukan cuma itu, Firza juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak, termasuk North Cliff Sport dan 2Touch International. Dua pihak tersebut berhasil membantu langkah Firza untuk memperkuat klub Eropa, dengan AFC Tubize yang kelak jadi tujuannya.
Namun, sebelum Firza benar-benar bergabung dengan klub anyarnya itu, tak ada salahnya mengenal AFC Tubize lebih jauh lagi.
ADVERTISEMENT
Sejarah Singkat AFC Tubize
AFC Tubize, jika dirunut sejarahnya, sebenarnya punya cerita yang panjang. Dahulu, di Tubize hanya ada satu klub, yakni Foundation of Athletic Club Tubizien, berdiri pada 1919. Sepanjang sejarahnya, klub ini pun beberapa kali ganti nama, sampai pada 1963, mereka menetapkan nama sebagai FC Tubize, hasil gabungan dari CSE Tubize dan CS Tubizien.
Selang beberapa tahun setelahnya, tepatnya pada 1974, klub lain berdiri di Tubize, yakni AR Tubize. Kedua klub ini, yakni FC Tubize dan AR Tubize, sampai sekira 1980-an akhir, terus melaju masing-masing, membawa nama Tubize di kompetisi Liga Belgia. Sampai akhirnya, pada 1990, keduanya bergabung dan sampai sekarang, dikenal sebagai AFC Tubize.
Jadi, bisa dibilang Tubize memang memiliki sejarah yang panjang. Setelah resmi terbentuk, bahkan mereka harus merangkak naik dulu selama empat kali, dari Provincial Division 3 menuju National Division 3 (ketika pertama dibentuk, AFC Tubize tidak langsung berlaga di level tertinggi).
ADVERTISEMENT
Sepanjang perjalanannya, Tubize memang banyak menghabiskan perjalanan di First Division B (kompetisi level kedua) Belgia. Sejak musim 2005/06 sampai musim 2017/18, Tubize rutin berkompetisi di Liga 2-nya Belgia tersebut, dengan capaian tertinggi adalah promosi ke Jupiler Pro League (kompetisi level teratas Belgia) pada musim 2008/09, usai mengakhiri musim di peringkat 2 First Division B pada musim 2007/08.
Namun, karena mengakhiri musim di peringkat 17, mereka turun lagi ke First Dvision B pada musim 2009/10. Sampai sekarang, mereka rutin berlaga di kompetisi First Division B, dan pada musim 2017/18, mereka mengakhiri musim di peringkat 4. Sebuah capaian yang tak buruk.
Keuntungan Firza Andika Bermain di Tubize, Beserta Hal Negatifnya
ADVERTISEMENT
AFC Tubize memang belum meraih prestasi signifikan di Belgia. Namun, bukan berarti klub ini tidak memiliki prospek ke depan yang baik bagi Firza. Klub ini bisa menjadi batu loncatan bagi Firza untuk tampil di kompetisi yang lebih tinggi lagi kelak.
Dilansir Fox Sports Asia, klub ini memiliki ikatan yang baik dengan klub besar Premier League, Manchester City. Sekarang saja, tercatat ada dua pemain pinjaman dari City yang memperkuat Tubize. Mereka adalah Aaron Nemane dan Ernest Agyiri. Tidak hanya itu, Tubize juga diperkuat oleh Tom Rosenthal, anak dari legenda Liverpool dan Tottenham Hotspur, Ronny Rosenthal.
Namun, selain dapat menjadi batu pijakan menuju City, Tubize ternyata memiliki hal suram lain yang juga harus dipikirkan Firza. Tubize, baru-baru ini, sedang menjalani larangan transfer pemain akibat gaji penggawanya yang ditunggak selama dua bulan.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, dilansir DH, manajemen Tubize mengaku sudah melunasi seluruh tunggakan tersebut sebelum batas waktu yang diberikan oleh KBVB (Asosiasi Sepak Bola Belgia), yaitu pada Jumat (25/1/2019) ini.
"Kami dalam proses menyelesaikan semua tunggakan. Kami juga saat ini sedang melengkapi semua dokumen dan bukti sesuai yang diinginkan federasi. Kami berharap sanksi itu bisa dicabut pada awal pekan depan, karena hal itu dapat memberikan pengaruh yang bagus terhadap pemain," ujar Josselin Croise, General Manager Tubize.
Ya, dengan segala kondisi yang ada di Tubize ini, menarik untuk ditunggu, apaklah Firza akan moncer bersama Tubize? Layak dinantikan.