Menilik Catatan Malaysia U-16 di Fase Grup

7 Agustus 2018 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter Timnas Malaysia (Foto: Wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Timnas Malaysia (Foto: Wikimedia)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia dengan Malaysia tampaknya memang ditakdirkan tak bisa jauh-jauh. Selain letak geografis yang berdekatan, dua negara serumpun itu juga tak terpisahkan dalam urusan sepak bola.
ADVERTISEMENT
Ya, lagi-lagi Timnas Indonesia harus bertemu Malaysia di fase semifinal. Setelah Timnas U-19 besutan Indra Sjafri, kini giliran Timnas U-16 yang akan melawan Malaysia U-16 di paUntuk rtai semifinal Piala AFF U-16.
Partai yang berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (9/8) mendatang, itu dipastikan bakal ramai. Tak hanya di atas lapangan hijau, keramaian juga dipercaya bakal menjalar hingga luar lapangan.
Yang pertama ramai, tentu saja, adalah media sosial. Pertemuan Timnas U-16 vs Malaysia sepertinya sudah dinantikan masyarakat Indonesia. Mereka tampaknya belum bisa melupakan bagaimana ulah pemain Malaysia U-16, Amirul Ashrafiq Hanifah, yang mengunggah bendera Indonesia terbalik pada Instagram Story miliknya.
Sebelumnya, kericuhan juga sempat mewarnai partai antara Timnas U-19 vs Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 pada bulan lalu. Ketika itu, Timnas U-19 kalah lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 selama 90 menit.
ADVERTISEMENT
Pada akhir pertandingan, penonton meluapkan rasa kekecewaannya dengan melempari pemain Malaysia dengan botol dan batu. Mereka akhirnya dilindungi oleh pihak kepolisian untuk bisa memasuki ruang ganti.
Petugas keamanan berusaha melindungi pesepak bola Malaysia U19 Mohamad Izzuddin (kiri) dari lemparan suporter Indonesia usai laga semi final Piala AFF U19 di Gelora Delta Sidoarjo, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (12/7). (Foto:  ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas keamanan berusaha melindungi pesepak bola Malaysia U19 Mohamad Izzuddin (kiri) dari lemparan suporter Indonesia usai laga semi final Piala AFF U19 di Gelora Delta Sidoarjo, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (12/7). (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Namun, di luar itu, hasil akhir tetaplah ditentukan di atas lapangan hijau. Penggawa Timnas U-16 harus bisa memenangi laga selama 80 menit untuk bisa melaju ke partai puncak. Atau skenario lain adalah melalui adu penalti.
Kini, pertanyaannya ialah seberapa berbahaya Malaysia bagi Timnas U-16?
Untuk menjawab pertanyaan itu, mari menilik kiprah 'Harimau Malaya Muda' ini di fase grup. Malaysia tergabung di Grup B bersama Thailand, Laos, Singapura, dan Brunei.
Mereka sejatinya mengawali turnamen dengan hasil mengecewakan. Bertemu Thailand di Stadion Gelora Joko Samudro, 30 Juli lalu, Malaysia kalah dengan skor tipis 1-2.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Malaysia bangkit manakala menghadapi Brunei pada laga kedua. Pada laga itu, mereka menang dengan skor mencolok 6-1.
Suporter Timnas Malaysia (Foto: ADEK BERRY/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Timnas Malaysia (Foto: ADEK BERRY/AFP)
Kemenangan itu pun mengangkat motivasi Malaysia ketika berhadapan dengan Singapura. Mereka kembali mampu menang dengan skor telak 4-0.
Dan, kepastian Malaysia melaju ke semifinal ditentukan pada laga melawan Laos pada Selasa (7/8) ini. Malaysia yang diwajibkan mengemas poin penuh--sementara Laos hanya cukup meraih imbang--mampu mengakhiri laga dengan kemenangan tipis 1-0.
Dengan begitu, Malaysia mengumpulkan sembilan poin dari empat laga yang telah dilewati. Mereka mengemas tiga kemenangan dan sekali kalah.
***
Jika dilihat dari perjalanan Malaysia di fase grup, sejatinya mereka tampil lumayan meyakinkan. Akan tetapi, pencapaian mereka nyatanya kalah mentereng dengan raihan skuat 'Garuda Asia'.
ADVERTISEMENT
Di fase grup, dengan dihuni enam tim, Timnas U-16 mampu melewati dengan sempurna. Lima kemenangan dari lima partai membuat Timnas U-16 lolos ke semifinal dengan raihan 15 angka.
Kendati demikian, partai semifinal dipercaya akan menghadirkan tekanan yang berbeda. Meski tampil di hadapan pendukung sendiri, bukan berarti Timnas U-16 akan diuntungkan.
Pengalaman yang dirasakan oleh senior mereka, Timnas U-19, bisa menjadi cerminan. Dan, gaya permainan Timnas U-16 juga diprediksi tak jauh berbeda dari seniornya: mengandalkan pertahanan rapat dan serangan balik serta set-piece mematikan.