Menilik Dua Playmaker Jempolan Timnas Indonesia di Piala AFF

7 November 2018 18:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Firman Utina dan Fakhri Husaini gelandang kreatif Timnas Indonesia. (Foto: AFP/ADEK BERRY, Instagram/@coachfakhri)
zoom-in-whitePerbesar
Firman Utina dan Fakhri Husaini gelandang kreatif Timnas Indonesia. (Foto: AFP/ADEK BERRY, Instagram/@coachfakhri)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam permainan sepak bola, peran gelandang sangat penting untuk bisa meraih kemenangan. Banyak peran yang bisa dimainkan oleh seorang gelandang. Tidak melulu soal bertahan, tetapi gelandang juga bisa menjadi pemain yang menginisiasi serangan.
ADVERTISEMENT
Dari segi bertahan, gelandang pekerja harus piawai membaca permainan lawan. Lalu, gelandang juga harus pintar-pintar membangun serangan. Melakukan umpan yang bisa diterima oleh pemain depan menjadi hal utama.
Nah, Timnas Indonesia juga tak sedikit memiliki gelandang yang bagus. Nama-nama seperti Ansyari Lubis, Eduard Ivakdalam, dan Bima Sakti merupakan gelandang yang dulu menjadi tumpuan Timnas Indonesia.
Lalu, ada juga nama Fakhri Husaini dan Firman Utina yang bertindak sebagai pengatur serangan alias playmaker Timnas Indonesia. Baik Fakhri maupun Firman memiliki tipikal yang serupa.
Fakhri tercatat bermain di Piala AFF pada edisi 1996. Saat itu, Fakhri yang dilatih oleh Henk Wullem menjadi pilihan utama di Timnas Indonesia.
Kemampuan pria berkepala plontos itu dalam mendistribusikan bola secara matang menjadi salah satu senjatanya. Hebatnya lagi, Fakhri bisa sangat baik melakukan umpan melalui kedua kakinya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya umpan, Fakhri juga sangat tenang dalam menyelesaikan peluang. Tak jarang, pemain yang lama membela PKT Bontang itu mencetak gol untuk kemenangan Timnas Indonesia.
Bahkan di Piala AFF 1996, Fakhri menjadi pencetak gol perdana Timnas Indonesia di ajang tersebut. Pada menit kelima, Fakhri mencetak gol sekaligus mengantarkan Indonesia menang atas Laos dengan skor 6-1.
Di Piala AFF tersebut, Fakhri cukup produktif dengan mencetak tiga gol sepanjang turnamen. Bahkan, salah satu gol Fakhri terpilih menjadi gol terbaik turnamen.
Sementara, Firman Utina juga memiliki kesamaan dengan Fakhri. Akan tetapi, pemain yang identik dengan nomor punggung 15 itu lebih mobil dan punya kecepatan yang bisa membelah permainan lawan.
Tengok saja kemampuannya melewati lawan saat laga Arema vs Persija di final Copa Indonesia 2005. Dari tengah lapangan, Firman dengan kecepatannya melewati beberapa pemain Persija dan ditutup dengan sodoran manis ke dalam gawang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Firman juga memiliki umpan panjang yang memanjakan bagi pemain depan. Tendangan jarak jauh serta pengambilan bola mati juga menjadi senjata bagi Firman.
Namun, Firman tidak piawai dalam hal bertahan. Pada beberapa kesempatan, pemain yang pernah membela Persita Tangerang itu harus berduet dengan pemain yang bisa membaca permainan dengan baik.
Hariono dan Ahmad Bustomi adalah contoh duet yang membuat Firman nyaman bermain lebih ke depan. Tugas Hariono dan Bustomi yang lebih membaca permainan lawan menjadikan Firman bebas bergerak ke depan.
Kendati Fakhri dan Firman merupakan gelandang yang bagus, keduanya belum bisa memberikan Indonesia gelar Piala AFF. Pada tahun 1996, Fakhri hanya mampu membawa Indonesia berada di peringkat empat Piala AFF.
ADVERTISEMENT
Firman lebih baik lagi, menjadi kapten pada gelaran 2010, Firman sukses membawa Indonesia menjadi runner-up. Tapi, nasib buruk menghinggapi Firman di pertandingan final.
Saat menghadapi Malaysia di pertandingan final leg kedua, Firman gagal mengeksekusi penalti. Tendangannya dengan mudah dibaca oleh Khairul Fahmi, memang Indonesia menang di laga tersebut dengan skor 2-1. Akan tetapi, itu tak cukup karena pada laga leg pertama Indonesia kalah dengan skor 3-0.
Kendati demikian, gelar hiburan datang bagi Firman setelah ia dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala AFF 2010.
***
Nah, pada gelaran Piala AFF kali ini, Indonesia kembali diperkuat dengan gelandang serang yang memiliki visi bermain yang baik. Evan Dimas diharapkan mampu menjadi tumpuan serangan bagi Timnas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Akankah mantan pemain Selangor FA itu memiliki prestasi yang baik dibanding dua seniornya itu di ajang Piala AFF?