Menilik Peta Kekuatan Lawan Timnas U-23 di Kualifikasi Piala Asia

20 Maret 2019 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persiapan Timnas U-23 Indonesia sebelum menjajal kekuatan Semen Padang dalam laga uji tanding di Stadion Madya, Kompleks SUGBK, Selasa (12/3). Foto: Alan Kusuma/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan Timnas U-23 Indonesia sebelum menjajal kekuatan Semen Padang dalam laga uji tanding di Stadion Madya, Kompleks SUGBK, Selasa (12/3). Foto: Alan Kusuma/kumparan
ADVERTISEMENT
My Dinh Stadium di Kota Hanoi akan menjadi arena digelarnya babak kualifikasi Piala Asia 2020 U-23 Grup K. Dalam grup tersebut, terdapat empat negara yang bakal beradu guna merebutkan tiket lolos langsung ke Piala Asia U-23 tahun depan di Thailand.
ADVERTISEMENT
Selain tuan rumah Vietnam, terdapat pula Indonesia, Thailand, dan Brunei Darussalam. Laga Thailand melawan Indonesia akan menjadi pembuka pada Jumat (22/3/2019) mendatang.
Sebelum mengarungi babak kualifikasi, Timnas Indonesia U-23 telah menjalani serangkaian persiapan. Sejak Januari lalu, skuat besutan Indra Sjafri sudah melakukan pemusatan latihan di Jakarta. Persiapan selama 39 hari itu pun berujung kepada raihan juara Piala AFF U-22 di Kamboja pada bulan lalu.
Kendati demikian, ketika itu skuat Timnas U-23 tidaklah lengkap. Tiga pemain yakni Ezra Walian, Egy Maulana Vikri, dan Saddil Ramdani belum bergabung karena tak mendapat izin dari klubnya. Untuk kualifikasi nanti, ketiga nama tersebut pun sudah dibawa Indra Sjafri yang dipercaya menambah kekuatan Timnas U-23.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana kekuatan negara lain yang ada di Grup K ini? Simak pembahasannya berikut ini.
Thailand
Thailand sejatinya tak perlu mengikuti kualifikasi karena bertindak sebagai tuan rumah putaran final Piala Asia U-23 2020. Akan tetapi, mereka tampaknya ingin menjadikan ajang ini sebagai persiapan awal menuju turnamen dua tahunan itu.
Meski sudah dipastikan lolos, Thailand tetap serius menatap fase kualifikasi. Seluruh pemain terbaiknya dipanggil. Akan tetapi, menjelang keberangkatan, mereka dirundung masalah dengan banyaknya pemain utama yang cedera seperti Ekanit Panya, Ratthanakorn Maikami, dan Kevin Deeromram.
Hal itu membuat pelatih Thailand U-23, Alexandre Gama, harus memanggil nama-nama baru. Chotipat Poomkeaw dari Chiang Mai dipanggil untuk menggantikan pemain yang cedera.
Tak hanya itu, Gama juga memutuskan untuk merombak skuatnya. Tercatat, hanya enam pemain yang berlaga di Piala AFF U-22 yang dipertahankan. Konsekuensinya, mereka hanya bisa berlatih bersama selama tiga hari belakangan.
ADVERTISEMENT
Skuat 'Gajah Perang Muda' sejatinya tampil cukup impresif di Piala AFF U-22. Khususnya di lini belakang, Thailand merupakan tim yang hanya kebobolan dua kali dalam turnamen yang dihelat di Kamboja itu.
Pola 5-3-2 yang diterapkan Gama berhasil membuat gawang Thailand masih aman hingga turnamen sudah mencapai final. Baru pada pertandingan final dua gol masuk ke gawang Thailand. Kapten Thailand, Saringkan Promsupa, merupakan komando di lini belakang.
Kemampuan Promsumpa dalam membaca permainan serta duel-duel udara menjadi kelebihan dari bek berusia 21 tahun itu. Perlu diingat, Promsupa juga menjadi salah satu pencetak gol terbanyak Thailand di turnamen Piala AFF U-22 dengan tiga gol.
Di lini belakang, Promsupa juga ditemani dua bek lainnya yakni Sarayut Sompim dan Marco Ballini. Sompim merupakan rekan duet dari Promsupa ketika AFF U-19 empat pada tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Vietnam
Menjadi tuan rumah, tentu saja, memberikan nilai tambah untuk Vietnam di babak kualifikasi kali ini. My Dinh Stadium diperkirakan bakal penuh sesak untuk bisa meneror lawan-lawan Vietnam di Grup K ini.
Selain itu, Vietnam juga kembali dilatih oleh pelatih asal Korea Selatan, Park Hang-seo. Beragam prestasi apik sudah berhasil ditorehkan oleh Hang-seo semenjak dirinya menangani Vietnam.
Pada 2018, Hang-seo membawa Vietnam U-23 menjadi runner-up Piala Asia U-23 di China sekaligus masuk ke empat besar Asian Games 2018. Lalu, pria asal Korea Selatan itu juga sukses mengantarkan Vietnam menjuarai Piala AFF untuk kali kedua sepanjang sejarah. Pada tahun ini, ia sukses mengantarkan Vietnam menjejak perempat final Piala Asia 2019.
Namun, pada Piala AFF U-22 bulan lalu, Hang-seo tak menemani Timnas Vietnam U-22. Beban itu diberikan kepada Nguyen Quoc Tuan yang ditugasi oleh federasi pada turnamen tersebut.
ADVERTISEMENT
Performa Vietnam pun lumayan impresif dengan keluar sebagai juara grup sehingga memastikan lolos ke semifinal. Apes, di babak semifinal Vietnam harus jumpa Timnas U-22. Tran Thanh Son dan kolega menyerah dengan skor 1-0. Untungnya di perebutan tempat ketiga, 'Golden Star' berhasil menang atas tuan rumah Kamboja.
Indra Sjafri (tengah) menghibur pemain lawan usai menang dalam pertandingan semifinal Piala AFF U-22 antara Indonesia vs Vietnam di Phnom Penh, Kamboja. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Satu nama yang menjadi sorotan dari Vietnam ialah Tran Danh Trung. Penyerang bernomor punggung 19 ini berhasil menyumbangkan tiga gol untuk Vietnam di Piala AFF U-22 lalu.
Keberanian dan posturnya yang baik membuat Danh Trung bisa menjadi masalah di pertahanan lawan. Apalagi, dirinya memiliki ketenangan di depan gawang lawan. Permainan cepat dari kaki ke kaki masih menjadi senjata andalan Vietnam.
Brunei Darussalam
ADVERTISEMENT
Boleh jadi, Brunei Darussalam menjadi tim yang tidak diperhitungkan pada babak kualifikasi kali ini. Pada gelaran Piala AFF U-22 lalu saja, mereka tak ambil bagian.
Di ajang-ajang antarnegara Asia Tenggara lainnya, Brunei juga kerap menjadi tim bawang. Bahkan, gawang mereka kerap menjadi lumbung gol bagi lawan-lawannya.
Kendati demikian, bukan berarti Brunei bisa dikangkangi begitu saja. Pasalnya, anak asuh Kwon Oh-Son kali ini mempunyai amunisi baru. Adalah Faiq Bolkiah yang akan menjadi tulang punggung Brunei.
Saat ini, Faiq tengah menimba ilmu di Leicester City U-23. Pengalamannya yang sudah mencicipi iklim sepak bola Eropa diharapkan bisa menambah kualitas permainan dari Brunei.
Faiq yang berposisi sebagai winger, memulai karier sepak bolanya setelah masuk akademi Southampton pada tahun 2009 lalu. Kemudian, Arsenal dan Chelsea juga menjadi tim yang pernah dibela oleh Faiq.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, pemain yang lahir di Amerika Serikat itu mendapat kontrak di tim muda Leicester City hingga saat ini. Bukan tak mungkin, Faiq akan menjadi inspirator Brunei dalam mendulang angka nanti.
***
Harus diakui, kekuatan tiga tim yang ada di Grup K kali ini memang cukup merata. Timnas U-23 pun memiliki kans yang besar untuk bisa menjadi juara grup dan lolos ke putaran final tahun depan. Apalagi, di Piala AFF lalu 'Garuda Muda' berhasil menang atas Thailand dan Vietnam.
Memang, perubahan pasti dilakukan masing-masing tim untuk bisa meraih hasil terbaik. Akan tetapi, raihan juara di Kamboja bisa menjadi modal yang baik bagi anak asuh Indra Sjafri.
Terlebih, Indra juga memiliki banyak amunisi dan opsi dalam taktiknya. Kala di Piala AFF U-22 lalu saat bersua Vietnam dan Thailand, Indra cenderung menunggu dan mengandalkan serangan balik untuk bisa mencetak gol ke gawang lawan. Hal tersebut yang tidak dibaca lawan dan menguntungkan untuk Timnas U-23.
ADVERTISEMENT
Nah, di babak kualifikasi kali ini, apalagi kejutan yang akan dihadirkan dari eks pelatih Bali United itu? Menarik dinantikan.