Menimbang Plus-Minus Patrich Wanggai bagi Persib

16 Juli 2018 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Patrich Wanggai pada Liga 1 musim lalu. (Foto: GoJek Traveloka Liga 1)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Patrich Wanggai pada Liga 1 musim lalu. (Foto: GoJek Traveloka Liga 1)
ADVERTISEMENT
Masa depan Patrich Wanggai tak lagi buram usai pergi dari Sriwijaya FC. Sebab, Persib Bandung menaruh minat dan bakal segera meresmikan eks pemain Persipura Jayapura itu sebagai skuatnya.
ADVERTISEMENT
'Maung Bandung' sudah menyatakan tertarik merekrut Wanggai sejak musim 2018 belum bergulir. Bahkan, Wanggai sempat diikutsertakan dalam pemusatan latihan di Yogyakarta pada Desember silam. Akan tetapi, pemain berusia 30 tahun itu memutuskan bergabung dengan Sriwijaya dan meninggalkan Persib.
Bersama Sriwijaya, Wanggai malah sering duduk di bangku cadangan. Disitat soccerway, Wanggai hanya mencatatkan 284 menit bermain dan mengoleksi sepasang gol.
Persib sendiri sudah mengofirmasi bahwa mereka tengah berusaha untuk mendatangkan Wanggai. Apalagi, pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomez, mengatakan Wanggai merupakan pemain yang mereka butuhkan untuk bisa membantu Persib mengakhiri kompetisi di papan atas klasemen.
"Saya memang suka dan tertartik dengan Wanggai. Dia bisa bermain sebagai penyerang tengah, main di kiri, kanan, atau bahkan second striker. Saya lihat Wanggai punya karakter yang kuat untuk bergabung dengan kami. Itu yang kami butuhkan," ucap pelatih kelahiran Argentina itu.
ADVERTISEMENT
"Saat pertama saya datang ke Indonesia, saya lihat dia pemain yang sangat kami butuhkan. Saya rasa dia akan banyak membantu Persib untuk meraih posisi yang terbaik di Liga 1," kata Gomez.
Keinginan Persib merekrut Wanggai sejatinya sangat masuk akal. Berkaca pada sulitnya Gomez menemukan pengganti yang tepat bagi Ezechiel N'Douassel dan Jonathan Bauman di garda terdepan, keberadaan Wanggai setidaknya bisa menjadi alternatif.
Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Persib saat memiliki empat pemain depan, tetapi jumlah tersebut tak bisa membuat Gomez tenang dan merombak komposisi lini depan. Hal itu ditengarai karena Airlangga Sucipto dan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh belum bisa membuktikan tajinya dihadapan Gomez.
Lihat saja keputusan Gomez saat melawan Perseru Serui pada pekan ke-15 Liga 1. Eks pelatih Johor Darul Takzim itu memilih tak menurunkan Airlangga maupun Muchlis kendati N'Douassel dan Bauman absen. Sebagai gantinya, Gomez justru memainkan Atep, yang posisi aslinya sebagai winger, di lini depan.
ADVERTISEMENT
Sejak menukangi Persib, Gomez memutuskan untuk menggunakan pola 4-4-2. Pola tersebut dipilih Gomez demi memaksimalkan peran N'Douassel dan Bauman di lini depan. Dalam praktinya, N'Douassel berada lebih di depan dan Bauman bergerak dinamis mencari ruang dan menjadi pelayan yang baik bagi N'Douassel.
Keputusan tersebut bisa dikatakan tokcer lantaran membuat pergerakkan N'Douassel lebih tertata dan jumlah golnya melonjak. Persoalannya, Persib tak punya pemain yang tepat untuk menggantikan kedua permain tersebut. Maka itu, Wanggai disebut-sebut bisa menambah kedalaman Persib.
Persib vs PSM (Foto: Dok. Liga Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Persib vs PSM (Foto: Dok. Liga Indonesia)
Secara karakteristik permainan, Wanggai diyakini cocok untuk menggantikan peran Bauman dan jadi pendamping yang tepat bagi N'Douassel. Wanggai punya kemampuan yang baik dalam menahan dan mengalirkan bola. Daya jelajahnya pun tak bisa disepelekan.
ADVERTISEMENT
Di usianya yang sudah menginjak kepala tiga (30 tahun), Wanggai masih bermain liar. Dengan kata lain, dia tak cuma menunggu servis dari pemain tengah, tetapi juga inisiatif berlari ke area tengah lapangan untuk menjemput bola dan melakukan kombinasi.
Hal lain yang bisa menguntungkan Persib adalah postur Wanggai yang tinggi. Dengan begitu, dia bisa mendapatkan tugas untuk menjadi tembok di lini depan apabila Persib menerapkan umpan panjang untuk meneror pertahanan lawan.
Sederet atribut tersebut menggambarkan bahwa Wanggai lebih baik ketimbang Airlangga dan Muchlis. Di belakang sisi positif, Wanggai juga punya beberapa sisi negatif.
Dalam beberapa musim terakhir, Wanggai tengah dalam performa menurun. Mari tengok statistik Wanggai pada musim 2017 seperti yang disitat situs resmi Liga 1.
ADVERTISEMENT
Dari 24 pertandingan yang dilakoninya bersama Borneo FC, Wanggai hanya mampu mencetak satu gol, satu assist, 23% akurasi tembakan dan 43% dribel sukses. Dan, bersama Sriwijaya, seperti yang sudah dibahas, penampilan Wanggai biasa-biasa saja.
Sederet catatan plus dan minus tentu sudah dipertimbangkan oleh Persib. Melihat keinginan Gomez untuk merekrut Wanggai, tampaknya selangkah lagi Persib bakal memiliki pemain anyar. Ya, Wanggai adalah orangnya.