Menjadi Pemain Pembeda di West Ham, Revans Terbaik bagi Samir Nasri

5 Januari 2019 11:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samir Nasri menjejak kembali di Premier League. (Foto:  REUTERS/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Samir Nasri menjejak kembali di Premier League. (Foto: REUTERS/David Klein)
ADVERTISEMENT
Seharusnya periode kelam dalam perjalanan sepak bola Samir Nasri akan segera berakhir. Luntang-lantung berpindah klub sejak didepak Josep Guardiola dari Manchester City, Nasri malah tersandung kasus doping yang mengganjarnya dengan larangan bermain selama sekitar 1,5 tahun yang berlaku sejak 1 Juli 2017.
ADVERTISEMENT
Kini, ia kembali ke Inggris, berlaga lagi di Premier League. West Ham United barangkali memang bukan klub yang sebanding dengan City yang pernah dibelanya. Tapi setidaknya Nasri dikelilingi oleh orang-orang yang percaya kepadanya bahwa seorang pesakitan tak akan selamanya menjadi pesakitan--salah satunya adalah sang pelatih, Manuel Pellegrini.
Ini bukan pertama kalinya Nasri dan Pellegrini berlaga dalam satu tim yang sama. Sewaktu namanya besar di City, Pellegrini-lah yang berperan sebagai pelatihnya. Bersama Pellegrini, pemain asal Prancis ini ikut mencicipi tiga gelar juara: Premier League pada 2013/14 serta Piala Liga Inggris pada 2013/14 dan 2015/16. Ketiga raihannya ini menggenapkan satu trofi juara Premier League 2011/12 yang direngkuhnya di bawah kepemimpinan taktik Roberto Mancini.
ADVERTISEMENT
Pada pekan ke-21 Premier League 2018/19, Pellegrini mengikutsertakan Nasri dalam skuat yang berlaga melawan Brighton and Hove Albion. Namun, pada laga yang berakhir dengan skor imbang 2-2 itu, Nasri hanya kebagian mencicipi duduk di bangku cadangan. Lantas laga babak ketiga Piala FA yang mempertemukan West Ham dengan Birmingham City pada Sabtu (5/1/2019) diprediksi akan menjadi pertandingan pertama Nasri bersama West Ham.
Samir Nasri dan Manuel Pellegrini saat masih membela Manchester City. (Foto: ANDREW YATES / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Samir Nasri dan Manuel Pellegrini saat masih membela Manchester City. (Foto: ANDREW YATES / AFP)
Berangkat dari cerlang yang berubah menjadi catatan hitam itu, Nasri memulai kembali perjalanannya. Bukan perkara mudah karena Premier League tidak pernah menjadi kompetisi yang ramah bagi para pelakunya. Namun, bagi Nasri kesempatan tetaplah kesempatan tak peduli sebesar atau sekecil apa pun peluangnya.
"Ia sudah berlatih bersama kami selama sebulan penuh. Ia terlihat begitu baik dan bahkan berhasil menurunkan berat badannya. Semua hal yang saya lihat darinya membuat saya berpikir bahwa sepak bola itu seperti kamu yang mengendarai sepeda waktu kecil dulu, seperti pengalaman yang tidak pernah kamu lupakan," jelas Pellegrini dilansir Skysport.
ADVERTISEMENT
Nasri bukan pemain sembarang. Kematangan sebagai pemain tengah membuatnya dapat memainkan beberapa peran sekaligus: gelandang tengah, gelandang serang, bahkan pemain sayap. Permainannya adalah hasil kawin silang antara kreativitas, sense of passing, kemampuan menahan bola, dan dribble.
Kemampuan inilah yang membuatnya menjadi kunci penyerangan City--bersama David Silva--pada 2013/14, musim yang ditandai City dengan 156 gol yang mereka lesakkan di semua kompetisi. Catatan ini pula yang mengantarkan City mematahkan rekor 143 gol yang dicetak oleh Manchester United pada 1956/57.
Walaupun sebelum dan setelah periode emas itu penampilan Nasri naik turun, Pellegrini tidak lupa dengan kualitas anak asuhnya itu. Terlepas dari rentetan masalah yang dihadapi dan dibuat oleh Nasri, bagi Pellegrini ia tetap pemain spesial.
ADVERTISEMENT
Alih-alih mempersoalkan kasus dan cerita yang sudah-sudah, termasuk drip treatment yang menjeratnya dengan kasus doping itu, pelatih yang pernah ikut membela Timnas Cile itu fokus untuk menjadi pertandingan-pertandingan West Ham sebagai 'arena balas dendam' untuk Nasri.
Samir Nasri dan Mark Noble jelang laga West Ham vs Brighton. (Foto: REUTERS/David Klein )
zoom-in-whitePerbesar
Samir Nasri dan Mark Noble jelang laga West Ham vs Brighton. (Foto: REUTERS/David Klein )
"Samir (Nasri) adalah seorang pemain yang sangat teknikal. Saya benar-benar memercayai bahwa ia akan bermain sehebat dulu. Saya harus mendukungnya karena ia pun paham bahwa periode ini akan menjadi revans baginya. Ia termotivasi, bekerja keras, dan memiliki kualitas tinggi. Saya sungguh yakin ia akan menjadi pemain pembeda," tegas Pellegrini.
'Setelah bicara panjang dengannya tentang apa yang ia pikirkan soal masa depannya, saya memutuskan untuk memberinya pilihan di sini, bersama West Ham. Saya tahu perjalanannya berliku, tapi saya menolak untuk bicara tentang yang sudah lewat. Itu bagian dari perjalanan hidupnya. Bagi Nasri, itu semua (catatan kelamnya -red) sudah berlalu," tutup Pellegrini.
ADVERTISEMENT