Menurut Gattuso, Lebih Krusial Matikan Bonucci ketimbang Ronaldo

11 November 2018 8:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gennaro Gattuso di laga AC Milan melawan Inter Milan pada ajang Serie A 2018/19 pekan kesembilan. (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Gennaro Gattuso di laga AC Milan melawan Inter Milan pada ajang Serie A 2018/19 pekan kesembilan. (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)
ADVERTISEMENT
Mata penonton tertuju kepada Cristiano Ronaldo saat Juventus bertanding. Namun, menurut Gennaro Gattuso, fokus pelatih yang hendak melawan Juventus seharusnya bukanlah Ronaldo, melainkan Leonardo Bonucci.
ADVERTISEMENT
Begitulah pandangan Gattuso sebelum tim asuhannya, AC Milan, menghadapi Juventus pada laga lanjutan Seri A di San Siro, Senin (12/11/2018) dini hari WIB.
"Kami memiliki Franck Kessie, yang lebih baik daripada saya, di lini tengah untuk meredam Cristiano Ronaldo. Namun, kami sebetulnya perlu mewaspadai Bonucci karena pergerakan Juventus kerap dimulai dari kakinya," tutur Gattuso sebagaimana dilansir oleh situs resmi klub.
Benar kata Gattuso. Ketika Juventus melakukan build-up serangan, posisi Leonardo Bonucci sering menjadi titik start. Atribut Bonucci dalam melontarkan umpan memang cukup spesial untuk mendukung peran tersebut.
Lihat saja statistik operan Bonucci. Jumlahnya mencapai 603 kali dalam 11 pertandingan Serie A atau hanya kalah dari Miralem Pjanic di skuat I Bianconeri. Tak melulu umpan di daerah sendiri karena 39 di antaranya mengarah ke depan. Bahkan, sebanyak 2 operan kunci sudah lahir dari kaki Bonucci.
ADVERTISEMENT
Leonardo Bonucci merayakan gol Juventus ke gawang Chievo Verona. (Foto: Isabella Bonotto/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Leonardo Bonucci merayakan gol Juventus ke gawang Chievo Verona. (Foto: Isabella Bonotto/AFP)
Itu artinya, Milan harus menugaskan pemain depannya untuk mengacaukan permainan Bonucci saat Juventus menguasai bola. Untuk hal ini, I Rossoneri memiliki Gonzalo Higuain yang baru pulih dari cedera. Higuain sendiri cukup mengenal gaya Bonucci karena keduanya sempat bekerja sama di Juventus pada musim 2016/17.
Memberikan perhatian khusus kepada Bonucci tak lantas membuat para pemain Milan akan memberikan sambutan tak bersahabat terhadap bek 31 tahun tersebut. Gattuso tak ingin melupakan peran penting Bonucci saat berseragam Milan pada musim 2017/18 sehingga ingin menghadirkan kehangatan menjelang pertandingan.
"Bonucci merupakan pemain yang memiliki jasa besar buat kami. Jika pertahanan kami mengalami peningkatan, terutana Alessio Romagnoli, itu tidak lepas dari kontribusinya. Oleh karenanya, saya hanya bisa bicara hal-hal bagus tentang Bonucci," kata Gattuso.
ADVERTISEMENT
Massimilano Allegri dan Cristiano Ronaldo di laga Empoli vs Juventus. (Foto: Reuters/Jennifer Lorenzini)
zoom-in-whitePerbesar
Massimilano Allegri dan Cristiano Ronaldo di laga Empoli vs Juventus. (Foto: Reuters/Jennifer Lorenzini)
"Kehidupan menghadirkan berbagai situasi. Saya sudah coba meyakinkan dia agar bertahan. Namun, Bonucci memiliki anak, kehidupan pribadi, dan semuanya harus dihormati. Satu yang pasti, saya merasa bangga pernah menjadi pelatihnya," ujarnya menambahkan.
Apresiasi turut ditujukan Gattuso terhadap pelatih Juventus, Massimiliano Allegri. Karena buat dia, Allegri tidak cuma kolega, tetapi juga mentor dalam karier sepak bolanya. Sebagai pemain, Gattuso pernah merasakan asuhan sang juru taktik ketika Milan memenangi scudetto pada 2010/11.
Kendati begitu, Gattuso tak melihat memori kebersamaan dengan Allegri sebagai sebuah keuntungan saat keduanya berduel. Allegri diyakini memiliki berbagai opsi yang membuat permainan timnya sulit ditebak.
"Allegri sering mengganti sistem. Begitu pula susunan starter yang dipilihnya," ucap Gattuso.
ADVERTISEMENT