Menyapa Jakmania dari Indramayu di GBK

10 Juli 2019 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para Jakmania di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Foto: Alan Kusuma/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Para Jakmania di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Foto: Alan Kusuma/kumparan
ADVERTISEMENT
Satu per satu bus Kopaja lalu-lalang di depan kami, para wartawan yang berteduh di sudut halte di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Di dalamnya terdapat sejumlah orang dengan mayoritas mengenakan baju berwarna oranye.
ADVERTISEMENT
Di dua pintu masuk Kopaja itu, dua hingga tiga orang berdiri. Mereka menyanyikan yel-yel Persija yang lazim terdengar di tribune stadion. Ya, mereka adalah Jakmania, kelompok suporter Persija.
Kali ini, Jakmania agaknya lebih bersemangat. Rabu (10/7/2019), Persija bakal menyambut tamu 'spesial', Persib Bandung, di Stadion Utama GBK.
Maka, Jakmania mana yang antusias? Apalagi sudah setengah dekade mereka menunggu untuk menyaksikan laga Persija vs Persib di stadion termegah di ibu kota tersebut.
kumparanBOLA sempat berbincang dengan Jakmania yang jauh datang dari Indramayu. Dari sejauh mata memandang, kelompok berisikan lebih dari 30 orang tersebut memang tengah asyik melempar obrolan, tawa dan menabuh senar drum.
Para Jakmania di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Foto: Alan Kusuma/kumparan
Kami mengajak salah satu dari mereka, Dani, dan menyeretnya ke sebuah percakapan. Ada beberapa persoalan yang kami bicarakan.
ADVERTISEMENT
"Datang sejak pukul 05:00 WIB, kami berpencar menanti masuk ke GBK," ujar Dani membuka perbincangan.
Tak cuma Dani dan kawan-kawannya yang begitu. Sejak 11:00 WIB, kawasan GBK memang sudah menampilkan orang-orang dengan atribut oranye. Dani sendiri memilih menunggu di trotoar depan pintu masuk gerbang timur SUGBK.
Sebagai orang Indramayu yang notabene masuk Jawa Barat, Dani memiliki alasan khusus mendukung Persija. Dia berdomisili dan bekerja di Jakarta.
Total 15 tahun dihabiskan Dani untuk menetap di ibu kota. Hanya sesekali dia pulang ke tanah asal karena urusan keluarga.
"Bukan tak suka, juga sama Persib. Tapi kalau sudah suka sama Persija, ya, susah. Saya hormati Persib sebagai klub kecintaan warga Jabar, khusunya Bandung," ucap pria 45 tahun ini.
ADVERTISEMENT
Para Jakmania di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Foto: Alan Kusuma/kumparan
kumparanBOLA cukup antusias menyimak cerita Dani. Sampai akhirnya, kami mencapai pembicaraan tentang hubungan tak harmonis antara Jakmania dengan Bobotoh dari kubu Persib.
Ya, seperti diketahui, berbagai jalan damai ditempuh kedua kelompok. Namun, korban tetap saja berjatuhan akibat rivalitas Persija dan Persib. Sudah 7 nyawa melayang sejak 2012, terakhir adalah Haringga Sirla yang menjadi korban pengeroyokan di depan Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Sebagai orang Jawa Barat dan pendukung Persija, Dani pasti mengetahui hal itu. Kendati demikian, dia memilih untuk tak berbicara banyak.
"Saling hormati saja. Kami enggak ganggu dan mereka juga enggak ganggu. Saya kira itu," ucapnya.
Seketika ponsel pintar Dani berdering. Dia menjawab dengan dialek Indramayu, lalu langsung pamit karena mesti menjemput rekan-rekannya di pintu masuk.
ADVERTISEMENT