Menyetir Sambil Mabuk, Hugo Lloris Didenda Rp 966 Juta

13 September 2018 14:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hugo Lloris usai melakukan blunder di final Piala Dunia 2018 melawan Kroasia. (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov)
zoom-in-whitePerbesar
Hugo Lloris usai melakukan blunder di final Piala Dunia 2018 melawan Kroasia. (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov)
ADVERTISEMENT
Porsche Panamera itu melintas di jalanan London —kala itu sudah dini hari. Panamera, yang dibanderol lebih dari Rp 2 miliar itu, sesungguhnya bisa melesat hingga 306 km/jam. Namun, hari itu ia melintas pelan, hanya 24 kilometer/jam saja.
ADVERTISEMENT
Yang jadi masalah, Porsche Panamera itu melintas di zona 48 km/jam. Memang ada yang aneh dengan mobil itu. Ia berulang kali melintir pelan ke arah mobil-mobil yang diparkir di pinggir jalan. Sudah begitu, ia juga sempat menerobos lampu merah satu kali.
Melihat ada yang janggal, polisi kemudian menepikan mobil tersebut. Si pengemudi kemudian diminta keluar. Namun, alangkah kagetnya mereka melihat banyak muntahan di bagian depan mobil.
Para polisi menduga bahwa si pengemudi mabuk. Terlebih, ia perlu dibantu untuk bisa keluar dari mobilnya sendiri. Penyelidikan dari pihak pengadilan kemudian membuktikan dugaan itu: Si pengemudi memang mabuk.
Pengemudi itu adalah kiper Tottenham Hotspur sekaligus kapten Timnas Prancis, Hugo Lloris. Kejadian ini berlangsung pada 24 Agustus 2018, hanya beberapa hari sebelum Spurs bertanding melawan Manchester United di Old Trafford.
ADVERTISEMENT
Per laporan BBC, sampel membuktikan bahwa ada 80 mikrogram alkohol per 100 milimeter napas dalam tubuh Lloris. Batas legal di Inggris dan Wales adalah 35 mikrogram. Lloris pun dinyatakan bersalah.
Pengadilan menyebut, Lloris bisa membahayakan pengendara mobil lain atau para pejalan kaki yang berada di trotoar. Kiper berusia 31 tahun itu pun dijatuhi hukuman berat. Lloris didenda 50.000 poundsterling (sekitar Rp 966 juta). Ia juga dilarang untuk mengemudi selama 20 bulan.
Hugo Lloris saat menghadiri persidangan. (Foto: Toby Melville/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Hugo Lloris saat menghadiri persidangan. (Foto: Toby Melville/Reuters)
Pengacara Lloris, David Sonn, mengatakan bahwa sang pemain sempat mengadakan jamuan makan dengan dua temannya di sebuah restoran. Dalam perjamuan tersebut, gelas Lloris tidak henti-hentinya dituangi minuman beralkohol oleh kedua temannya itu.
Tepat pukul 02:00 dini hari, Lloris pun betul-betul mabuk. Dalam pengaruh alkohol, ia memutuskan untuk pulang ke rumahnya di kawasan East Finchley, London Utara.
ADVERTISEMENT
Menurut Sonn, Lloris sudah berusaha menghubungi taksi untuk mengantarkannya pulang. Namun, setelah pesanannya ditolak, Lloris membuat sebuah keputusan yang tidak bijak: Menyetir sendiri ke rumah.